youngster.id - Cantik dan feminim. Itu kesan pertama dari sosok Aulia Halimatussadiah. Namun ketika berbicara gaya bicara yang lugas dan tegas menimbulkan kesan tangguh. Ternyata bagi Aulia ini adalah nilai dari kesetaraan gender.
“Bagi saya kesetaraan gender itu bukan berarti perempuan harus sama dalam segala hal dengan laki-laki. Kesetaraan itu adalah keseimbangan di dalam diri kita antara dua sisi feminine dan maskulin,” ungkap perempuan yang akrab dipanggil Ollie ini saat ditemui Youngsters.id usai menjadi pembicara di konferensi teknologi Echelon 2016.
Bagi Ollie perempuan harus feminim, sekaligus tangguh dalam mengambil keputusan bisnis. Hal itu dibuktikan dengan kiprahnya sebagai technopreneur selama satu dekade terakhir ini. Sederet bisnis online, startup, dan label fashion telah dibangunnya.
Mulai dari kutukutubuku.com, desainweb, tempalabs.com hingga nulisbuku.com, dan Zetta Media. Dia juga aktif dalam komunitas #StartupLokal serta #GirlsinTech Indonesia. Sepak terjang Ollie memang luar biasa. Tak heran jika Facebook menampilkan profil dirinya dalam kampanye #shemeansbusiness pada peringatan Hari Perempuan Internasional 2016 lalu.
Oleh karena itu, dia terus memotivasi agar para perempuan Indonesia berani mengembangkan bisnis milik mereka sendiri. Salah satunya dengan turut menggagas komunitas Girls in Tech Indonesia dan Startup Lokal.
Gairah dan Tuntutan
Perempuan kelahiran Yogyakarta, 17 Juni 1983 ini patut berbangga karena dalam kurun waktu 10 tahun dia telah melahirkan begitu banyak bisnis rintisan. Sebagian besar terkait dengan dunia literacy (penerbitan buku). “Dari awal passion saya memang sudah di dunia literasi,” ujar Ollie.
Bahkan, sejak kecil Ollie sudah suka menulis buku. Sejak di bangku SMP ia sudah menulis cerita untuk manga (komik Jepang) yang ia gambar. Beranjak SMA, Ollie mulai gemar menulis cerita pendek dan puisi. Ketika kuliah Ollie mulai aktif ngeblog. Dan, setelah lulus kuliah ia mendapatkan beasiswa dari Gagas Media untuk menulis selama 3 bulan di Jakarta School. Dari situ buku pertama dia selesai tulis dan diterbitkan.
Namun tuntutan orang tua membuat Ollie memutuskan untuk kuliah di Teknik Informatika Universitas Gunadarma. “Menurut mereka literasi itu bisa saya pelajari sendiri. Sedangkan ilmu komputer itu penting bagi karier saya di masa depan,” kisahnya.
Namun, setelah sempat bekerja di perusahaan jasa penyedia IT, Ollie menemukan kembali passion itu. “Ternyata ilmu yang saya dapat dan passion bisa ketemu,” ujarnya.
Bersama Angelina Anthony dia membidani lahirnya online bookstore, Kutukutubuku.com di tahun 2006. Kutukutubuku.com menjadi salah satu toko buku online terbesar di Indonesia dengan 50.000 pengguna jasa. Kesuksesan itu membuat Ollie berani mengambil keputusan untuk keluar dari pekerjaannya. Dia memilih pindah kuadran: berwirausaha.
Sebagai wirausahawan, Ollie cepat menangkap masalah menjadi peluang. Dia melahirkan tukusolution.com, penyedia jasa dan konsultasi pembuatan website pada tahun 2008. Setelah itu Tempa Labs yang lebih fokus ke game online. Salah satu aplikasi game produksi tempalabs.com, yaitu ”Desa Farm”, menang sebagai game terbaik yang dapat diaplikasikan pada telepon seluler. Hingga kini tempalabs.com sudah memproduksi 11 aplikasi game.
Dua tahun kemudian lahir Nulisbuku.com, kanal self-publishing pertama di Indonesia. Sebenarnya, Nulisbuku.com ini lahir karena pengalaman pribadi Ollie. Tahun 2010, ia mengaku kesulitan menemukan penerbit untuk buku yang bertema IT. Pasalnya, selain berbisnis, wanita yang pernah tinggal di Makassar, Banjarmasin, dan Bengkulu ini juga adalah penulis buku dan blogger yang aktif. Beberapa buku karyanya, seperti: Girls & Tech, Yes, You Can!, Harmoni, Creative Blog Writing, Easy Biz: Tak Perlu Ragu Merintis Bisnis, Want a Better Life? Go For It, The Power in You #FT, Passport to Happiness, The Power in You.
Paling mengagumkan dari Ollie, sampai saat ini dia sudah menulis dan menerbitkannya ke dalam 27 buku. Buku yang ditulisnya sangat beragam dari novel, cerita pendek, dan juga buku motivasi.
Sempat terpikir akan menerbitkan sendiri, tapi ternyata biayanya mencapai puluhan juta. Akhirnya tercetuslah ide membuat website self-publishing yang turut dibidani bersama tiga rekannya: Brilian Yoteenega, Oka Pratama dan Angeline Anthony di tahun 2010.
Apa yang Ollie lakukan berdampak positif. Banyak orang bisa jadi penulis dan mencetak sendiri bukunya. Nulisbuku.com menjadi wadah bermunculan penulis-penulis baru. Sejauh ini, Nulisbuku.com telah merangsang lebih dari 100 ribu penulis baru. Juga, telah membantu menerbitkan kurang lebih 3000 buku.
Mencari Masalah
Lagi-lagi, Ollie tak mau terjebak dalam kemapanan. Dia kembali mencari masalah untuk dipecahkan. Belakangan, ia mendirikan Zetta Media, sebuah platform grup media online baru. Di Zetta Media, Ollie bertindak sebagai Chief of Content Officer (CCO) “Saya punya beberapa bisnis. Tetapi sekarang saya fokus ke Zetta Media. Ini adalah perkembangan dari yang sudah saya lakukan. Core business tetap sama yakni literacy dan content,” ungkapnya.
Rupanya Ollie melihat literacy adalah masalah yang penting. “Selama ini kita salah kaprah tentang literate hanya sekadar bisa baca tulis saja. Padahal literate fungsinya adalah kemampuan membaca dan mendengarkan orang lain dan bisa mengartikulasikan dalam menyampaikan opininya,” jelasnya.
Lewat Zetta Media dia ingin berperan menumbuhkan penulis konten yang baik. Termasuk membuat berbagai program workshop menulis dan membaca. “Saya ingin banyak orang bisa baca, bisa kritis, bisa mendengarkan orang lain dan bisa menyampaikan kembali dalam bentuk tulisan,” tambahnya.
Sebagai pengusaha muda, Ollie sadar pentingnya jaringan sosial. Oleh karena itu, ia pun aktif dalam forum yang dibentuk bersama pebisnis digital. Beberapa kali ia menjadi pembicara dalam pertemuan mengenai teknologi informasi.
Dari semua itu ia menggunakan teknologi informasi untuk membangun jaringan sosial yang tak berorientasi keuntungan semata. Dia menjadi salah satu inisiator pendirian #StartupLokal pada April 2010. #StartupLokal adalah forum pada pebisnis digital yang mempertemukan investor, pemilik bisnis, dan peminat teknologi informasi. Setiap bulan, mereka menggelar pertemuan dan membicarakan persoalan sesuai dengan dinamika yang berkembang.
Ia mengungkapkan, masih memiliki banyak rencana untuk beberapa waktu ke depan. “Kita harus berani mengejar keinginan di bidang yang kita sukai. Kita harus bisa menyadari, mengetahui, dan berkiprah di bidang itu,” kata Ollie dengan penuh keyakinan.
=============================
Aulia Halimatussadiah
Tempat Tanggal Lahir : Yogyakarta, 17 Juni 1983
Pendidikan : Teknik Informatika Universitas Gunadarma
Prestasi :
- 10 Successful Female Tech Startup Founders in Indonesia – Tech in Asia
- Kartini Next Generation Special Award 2013, Inspiring Woman in ICT – Ministry of Communications and Information Technology Republic Indonesia, April 2013
- 5 Geek Girls in Asia to Look out for by Girls in Tech (USA) – February 2012
- One of 50 Inspiring People by Intisari Magazine – August 2012
- Top 10 Woman in Indonesia IT World by InfoKomputer Magazine – April 2011
=============================
STEVY WIDIA
Discussion about this post