youngster.id - Meraih pendidikan tinggi masih menjadi impian banyak anak di Indonesia. Banyaknya permasalah di dunia pendidikan, termasuk untuk mendapatkan akses pendidikan berkualitas, menjadi penghalang impian itu. Namun berkat teknologi, bermunculan berbagai solusi untuk masalah itu.
Bersekolah di universitas kelas dunia seperti Harvard University atau Stanford University masih jauh dari angan banyak anak di Indonesia. Data UNICEF tahun 2016 menunjukkan ada 2,5 juta anak Indonesia tidak dapat menikmati pendidikan lanjutan, yakni sebanyak 600 ribu anak usia sekolah dasar (SD) dan 1,9 juta anak usia Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Menariknya, dari beberapa kasus terungkap pula, banyaknya anak sekarang ini enggan ke sekolah salah satunya karena faktor pengajarnya. Inilah realitas yang sering terjadi di wilayah perkotaan. Kualitas guru kini tentu menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan pemerintah.
Kondisi ini juga yang dirasakan oleh Belva Devara, Cofounder dan CEO Ruangguru. Dia merasakan sulitnya mendapat pendidikan yang berkualitas untuk menunjang cita-citanya. Namun dia tidak mau menyerah pada keadaan yang mematahkan semangat. Alhasil pemuda berusia 27 tahun ini berhasil lulus dengan dual degree Master of Business Administration dari Stanford, serta Master of Public Administration dari Harvard. Belva juga memegang gelar sarjana ganda di bidang Bisnis dan Ilmu Komputer dari Nanyang Technological University.
Menyadari pentingnya untuk menghadirkan pendidikan berkualitas, membuat Belva meninggalkan kariernya di perusahan konsultan di AS dan kembali ke Indonesia. Bersama rekannya, Iman Usman mereka mendirikan startup pendidikan Ruangguru.com.
Sekarang Ruangguru diklaim telah berkembang menjadi pemimpin pasar dalam bidang pendidikan berbasis teknologi di Indonesia. Pengguna platform ini telah mencapai 3 juta murid dan mengelola lebih dari 27 ribu guru yang menawarkan jasa di lebih dari 100 bidang pelajaran. Selain itu, Ruangguru juga menawarkan video belajar berlangganan, marketplace les privat, layanan bimbingan belajar on-demand, tryout ujian online, dan lain-lain.
“Kami percaya bahwa teknologi dapat membantu siswa, guru, dan orang tua untuk menjalankan aktivitasnya menjadi lebih efektif dan efisien. Untuk itu, kami bertekad untuk terus mengembangkan layanan-layanan lainnya serta berkolaborasi dengan berbagai pihak guna mencapai tujuan ini,” ungkap Belva kepada Youngster.id.
Sejak didirikan pada tahun 2014, Ruangguru telah berkembang menjadi pemimpin pasar dalam bidang pendidikan berbasis teknologi di Indonesia. Pengguna Ruangguru di Indonesia saat ini berjumlah 3 juta, dari siswa kelas 1 sampai 12, dalam berbagai layanan pendidikan yang disediakan. Ruangguru saat ini hadir di hampir setiap jenjang pendidikan, berperan dalam mendukung sistem pendidikan formal serta pendidikan tambahan yang berkualitas di luar sekolah.
“Kami percaya bahwa teknologi adalah kunci untuk melampaui pencapain pendidikan nasional selama ini dan memastikan bahwa semua anak, tidak peduli domisili dan status ekonominya, memiliki akses yang sama terhadap konten pendidikan berkualitas tinggi. Kami sangat bangga dengan pencapaian tim Ruangguru dalam satu tahun terakhir, dan terus bersemangat bahwa kami mungkin akan menjadi katalisator utama dalam transformasi pendidikan di negara ini dengan teknologi,” ungkap Belva.
Potensi Pasar
Pemuda ini mengakui, dunia pendidikan merupakan akses bagi dirinya untuk melakukan sesuatu bagi Tanah Air. Kerja keras dia untuk bisa meraih pendidikan tinggi menjadi motivasi dia membangun Ruangguru.
“Pendidikan itu penting. Saya sekarang bisa sampai seperti saat ini karena termasuk orang yang peduli dengan pendidikan. Satu-satunya cara untuk menuntut juga hanya dengan pendidikan,” ungkapnya.
Anak sulung dari pasangan Tri Harsono dan Murni Hercahyani percaya investasi di bidang pendidikan sangat penting. Hal itu juga yang ditanamkan kedua orang tuanya. Bahkan, mereka merelakan Belva untuk menempuh pendidikan asrama sejak remaja dan jauh dari mereka. Dan Belva membalasnya dengna bekerja keras. Ia juga memegang gelar sarjana ganda di bidang Bisnis dan Ilmu Komputer dari Nanyang Technological University
Namun, siapa sangka, ternyata pekerjaan pertamanya sebagai konsultan manajemen di McKinsey & Co lah yang mengajarkannya banyak hal saat mendirikan Ruangguru bersama Iman.
Menurut Belva, potensi 52 juta siswa, 4 juta guru, serta 200 ribu sekolah di Indonesia saat ini memang menciptakan ceruk pasar yang sangat menjanjikan. Dan latar belakang sebagai konsultan manajemen membuat Belva punya banyak bekal untuk mengembangkan startup ini menjadi lebih besar lagi.
“By definition saja, startup itu berarti sebuah perusahaan yang ingin memecahkan masalah yang samar-samar, dengan solusi yang juga belum jelas. Karena ini, banyak pendiri startup yang mengandalkan insting dalam mengambil keputusan, sementara consulting mengajarkan saya untuk selalu punya pola pikir data-driven. Di Ruangguru, saya coba menerapkan itu. Keputusan apa pun yang diambil harus ada datanya, walaupun datanya sangat terbatas, misalnya dengan menelepon beberapa orang customer untuk memperoleh validasi,” jelas Belva.
Alhasil Ruangguru telah berkembang menjadi pemimpin pasar dalam bidang pendidikan berbasis teknologi di Indonesia. Bahkan, startup ini telah bekerjasama dengan 326 pemerintah kabupaten/kota dan 33 pemerintah provinsi untuk meningkatkan pendidikan di daerah. “Kami ingin memperluas akses ke pendidikan berkualitas dengan teknologi,” katanya.
Inovasi Produk
Pria yang masuk daftar Forbes 30 Under 30 untuk kategori consumer technology di Asia ini melakukan banyak perubahan di model bisnis Ruangguru. Jika sebelumnya hanya ada satu produk, yakni RuangTes untuk tes online, kini sejumlah produk dihadirkan.
“Masalah pendidikan di Indonesia itu sangat kompleks. Sekolah ada tapi anak-anak tidak mengerti apa yang dipelajari dan tidak happy. Pada akhirnya alternatif solusi adalah bimbel. Tetapi di daerah seperti kota-kota kecil kualitasnya kurang dan harganya sangat mahal. Akhirnya kami berpikir, bagaimana dengan menggunakan teknologi dapat men-deliver pembelajaran yang jauh lebih menarik, anak-anak suka dan lebih paham dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan bimbel,” ungkapnya.
Untuk itu berbagai inovasi pun dihadirkan seperti RuangBelajar, RuangLes, RuangUji dan Ruangguru digitalbootcamp. “Kurang lebih dalam satu tahun terakhi ini kami mengembangkan konten-konten tersebut dan memastikan dapat membantu siswa untuk memahami pelajaran yang disampaikan dan juga menyenangi kegiatan belajar,” kata Belva lagi.
Selain bisnis, startup ini juga mencoba untuk memberikan solusi bagi dunia pendidikan terutama di daerah-daerah. “Kami berpikir teknologi is the answer. Setiap siswa bisa mendapatkan akses pendidikan dari guru-guru berkualitas,” ujarnya.
Sistem Manajemen Belajar Ruangguru merupakan kunci utama dalam upayanya untuk mendukung sistem pendidikan formal di Indonesia. Sistem Manajemen Belajar Ruangguru ini juga menyediakan panel dasbor dan data wawasan bagi pemerintah untuk mendukung pembuatan kebijakan berbasis data, dengan cara yang tidak mungkin dilakukan sebelumnya. Sebagai perusahaan lokal, Ruangguru berkomitmen menjadi mitra pemerintah daerah untuk meningkatkan hasil akademis siswa di seluruh Indonesia dengan teknologi.
“Bermitra dengan pemerintah daerah menjadi sumber inspirasi kami untuk terus memikirkan bagaimana kita dapat berkontribusi lebih terhadap keberhasilan akademis siswa. Kami juga percaya bahwa dengan memperkuat kerja sama dengan pemerintah, akan membantu kami untuk memperluas jangkauan operasional perusahaan secara nasional,” ungkap Belva.
Setelah mendapatkan pendanaan Seri B yang dipimpin oleh UOB Venture, Ruangguru saat ini melakukan beberapa perencanaan stategis untuk mengembangkan tim dan memperluas cakupan serta manfaat produknya. “Fokusnya banyak, kami mau membuat teknologi jadi lebih baik,” kata Belva.
Belva menambahkan, saat ini perusahaan memperkuat tim teknologi dengan banyak merekrut talenta seperti engineer, programmer, software developer, dan lainnya. Kemudian, memperkuat tim konten dan berinvestasi di marketing. Untuk marketing ini, pihaknya mengaku akan lebih banyak lagi dibandingkan sebelumnya.
Belva mengatakan Ruangguru berambisi melayani 52 juta pengguna, sesuai dengan jumlah siswa di Indonesia. Momen mendekati ujian biasanya adalah periode dengan tinggan penambahan pengguna paling tinggi.
“Siswa ada 52 juta, kami sudah ada kerja sama hampir dengan seluruh pemerintah daerah. Jadi seharusnya 52 juta itu bisa, this is about time,” katanya.
========================================
Adamas Belva Syah Devara
- Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 30 Mei 1990
- Pendidikan Terakhir : Master Kebijakan Publik Harvard University AS
- Startup : Ruangguru.com
- Mulai Berdiri : 2014
- Jumlah Karyawan : 300 orang
- Pengguna : 3 juta
Prestasi :
- Bubu Awards 2015,
- Social Enterprise of the Year 2016,
- MIT SOLVER 2017.
========================================
STEVY WIDIA
Discussion about this post