youngster.id - Bisnis logistik merupakan salah satu sektor usaha yang saat ini memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi, seiring dengan kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat dan perkembangan teknologi.
Pasar lokal industri logistik di Indonesia sangat besar dilihat dari aspek demografis dan geografis. Indonesia punya 17.500 pulau tersebar dan menyebar serta penduduk sebesar 262 juta jiwa dengan pengguna aktif internet 143 juta jiwa yang menjadi bagian penting dari pasar-pasar transaksi daring dan industri logistik.
Adanya perkembangan teknologi dan toko online membuat masalah demografis tidak menjadi soal. Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) memprediksi potensi pertumbuhan bisnis logistik bisa mencapai lebih dari 30% hingga 2020. Estimasi pertumbuhan sektor tersebut secara menyeluruh bisa mencapai Rp 40 triliun atau lebih per tahunnya.
Di sisi lain, sektor logistik juga menghadapi tantangan internasional. Penawaran dan permintaan distribusi telah menjadi isu krusial dan membutuhkan sistem distribusi yang handal. Perdagangan kesepakatan bebas di ASEAN mengarah ke pasar yang lebih kompetitif. Harapan pelanggan adalah barang dan jasa yang ditawarkan dapat meningkat dan mendapatkan biaya yang lebih rendah. Untuk menghadapi situasi tersebut, Indonesia membutuhkan kinerja logistik yang unggul sehingga dapat mengamati seberapa jauh kinerja sektor logistik Indonesia.
Peluang bisnis ini mendorong pertumbuhan startup di bidang logistik. Salah satunya adalah Tera Logistics, platform logistik online yang memasilitasi pengirim barang untuk mendapatkan berbagai masukan dan membandingkan berdasarkan harga, perkiraan waktu pengiriman, ulasan, dan juga kondisi perdagangan terkini dari berbagai perusahaan pengiriman barang. Tera Logistics juga menyediakan direktori logistik online bagi pengirim untuk menemukan pengirim barang yang tepat secara langsung dengan menggunakan filter, seperti tujuan pengiriman, jenis kargo, dan jenis layanan.
“Tera Logistics memiliki visi untuk mempermudah para pengguna mendapatkan harga terbaik dari para perusahaan logistik yang memiliki spesialisasi dengan kebutuhan dari para kargo yang dimiliki oleh eksportir atau importir,” kata Handoyo Prasutiyo, Co-founder dan CEO Tera Logistics kepada youngster.id.
Handoyo menuturkan, Tera Logistics hadir untuk memberikan jawaban bagi masyarakat maupun perusahaan yang cukup kesulitan dalam menemukan perusahaan logistik yang tepat dan kredibel sesuai dengan spesialisasi dari perusahaan logistik tersebut.
Ia menambahkan, setiap perusahaan logistik memiliki spesialisasi dalam menangani jenis kargo dan destinasi negara tertentu. Melalui platform Tera Logistics maka para eksportir dan importir dapat mengklasifikasi perusahaan logistik dalam hitungan menit.
Hingga kini Tera Logistics telah memiliki 7 ribu pengguna per bulan dan jumlah mitra terdaftar lebih dari 730 freight forwarder, 60 warehouse provider, dan 36 trucking company. Saat ini sebagian besar pengguna lokal yang menggunakan platform Tera berasal dari Jabodetabek, namun terdapat juga beberapa pengguna dari negara lain seperti Singapura, Saudi Arabia, Tiongkok, Amerika, dan berbagai negara lainnya.
Cari Yang Tepat
Tera Logistics didirikan oleh Handoyo bersama dua rekannya Leonardus, dan Iman yang merupakan satu alumni kampus Prasetiya Mulya pada 2017. Para founder memiliki pengalaman dalam ekspor impor barang dari dan ke luar negeri dan menemukan kesulitan dalam menemukan perusahaan logistik yang tepat dan kredibel sesuai dengan spesialisasi dari perusahaan logistik tersebut.
“Jadi yang mendorong kami mendirikan perusahaan rintisan ini, sebenarnya, berawal dari kendala yang dialami oleh para pendiri sebagai pemain eksportir dan importir baru,” kisah Handoyo.
Menurut dia, sebelum Tera Logistics diluncurkan mereka telah melakukan observasi dan beta test selama 3 bulan. Mereka memanfaatkan teknologi untuk memudahkan para pengguna terhubung dengan perusahaan logistik sesuai kebutuhan.
“Para pengguna dapat mengakses platform Tera dan menemukan perusahaan logistik seperti freight forwarder, warehouse provider, dan trucking company yang dapat diklasifikasi berdasarkan spesialisasi masing-masing perusahaan. Sebagai contoh, pengguna yang mencari perusahaan freight forwarder untuk ekspor-impor dapat mengklasifikasi perusahaan terdaftar di platform Tera berdasarkan lokasi, jenis jasa yang ditawarkan, jenis kargo yang bisa ditangani, dan tujuan pengiriman,” papar lelaki kelahiran Pontianak, 19 Juni 1993.
Secara keseluruhan Tera Logistics memiliki dua fitur unggulan yang bisa dimanfaatkan oleh pengguna. Pertama, fitur Quotation Bidding yang memudahkan para pengguna untuk memperoleh harga terbaik dari perusahaan logistik.
Para pengguna hanya cukup untuk memasukkan informasi terkait jenis kegiatan serta tanggal ekspor/impor yang ingin dilakukan, mode transportasi, serta jenis kargo beserta dengan volume dan tonase. Kemudian informasi tersebut akan di-forward kepada perusahaan logistik terdaftar untuk diberikan penawaran harga. Dengan demikian para pengguna dapat membandingkan berbagai penawaran harga dari berbagai perusahaan logistik.
Kedua, ada fitur Logistics Marketplace, yang memudahkan para pengguna untuk melakukan penyaringan perusahaan logistik secara langsung berdasarkan lokasi perusahaan, jenis kargo yang bisa ditangani, jenis jasa yang ditawarkan, serta tujuan pengiriman. Saat ini terdapat 3 jenis marketplace pada platform Tera yakni untuk freight forwarder, warehouse provider, dan trucking company.
“Hal yang membedakan platform Tera Logistics dengan platform startup lainnya adalah proses monetisasi dan bisnis model yang dimiliki. Proses monetisasi yang dilakukan oleh Tera berdasarkan subscription fee yang dibayarkan oleh para perusahaan logistik. Sedangkan sebagian besar monetisasi yang dilakukan oleh platform lain sebagian besar berdasarkan commission fee,” kata dia.
Selain itu, perusahaan juga memiliki fitur Data Sharing, memungkinkan para mitra untuk menampilkan brand masing-masing perusahaan serta informasi perusahaan tersebut.
“Hal ini dilakukan agar para pengguna bisa berinteraksi dan melakukan transaksi secara langsung. Sedangkan pada platform kompetitor logistik lainnya mereka menutupi informasi para mitra sehingga seluruh transaksi hanya melalui platform tersebut,” kata Handoyo.
Melek Teknologi
Solusi yang diberikan Tera Logistics juga turut dirasakan bagi kaum milenial terutama dalam mencari referensi perusahaan logistik yang tepat untuk mendukung semua kebutuhan bisnisnya.
“Para milenial yang ingin mencoba melakukan kegiatan ekspor impor dan sedang mencari referensi perusahaan logistik dapat menggunakan platform Tera untuk menemukan perusahaan yang kredibel sesuai dengan spesialisasi yang dimiliki masing-masing perusahaan logistik terdaftar,” terangnya.
Namun Handoyo mengaku perusahaannya masih menemui kendala karena tidak semua pelaku usaha logistik melek teknologi. Termasuk masih ada yang resistensi terhadap penggunaan platform digital.
Untuk itu, berbagai upaya dalam pendekatan persuasif sekaligus mengedukasi masyarakat selalu dilakukan. Termasuk dalam menghadapi masalah dengan pelanggan jika ada komplen atas pengiriman barang yang mengalami kerusakan atau hilang.
Handoko juga mengkaui, sepanjang berbisnis ada kalanya terdapat kesalahan yang terjadi dan menimbulkan komplen. Misalnya, ada perusahaan logistik terdaftar yang dirasa kurang memuaskan bagi sisi pengirim barang. Untuk mengatasi hal tersebut maka Tera membuat kolom review dari setiap perusahaan logistik terdaftar sehingga para eksportir dan importir bisa menentukan kredibilitas dari hasil review para pengirim barang yang telah menggunakan jasa logistik tersebut.
Demikian juga dengan persaingan bisnis. Untuk itu, Handoyo menjamin pihaknya akan terus memberikan nilai tambah kepada para perusahaan logistik yang terdaftar dengan meluncurkan modul-modul baru. Seperti Freight Schedule yang memungkinkan perusahaan logistik memasarkan jadwal pengiriman dan harga kepada para pemilik barang. Selaini tu, ada Chat Box yang memungkinkan perusahaan logistik dan pemilik kargo berinteraksi via platform.
Ke depan mereka juga tengah berencana untuk mengembangkan Freight Schedule terkait pengiriman via laut untuk container atau non-container, serta via darat dan udara. “Saat ini sudah ada model freight schedule via laut countainer, yaitu FCL dan LCL pada platform kami,” ujarnya.
Di masa pandemi Covid-19 Handoyo mengaku bisnis Tera Logistics malah mengalami pertumbuhan yang tinggi. “Bagi Tera Logistics, Pandemi Covid-19 memberikan keuntungan tersendiri karena Tera hadir sebagai jembatan untuk menghubungkan para perusahaan logistik yang sedang mencari orderan dimasa resesi dengan para pemilik kargo yang ingin mengirimkan kargonya,” kata Handoyo.
Oleh karena itu, mereka optimis bisnisnya akan terus bertumbuh. “Kami optimis karena melihat adanya kebutuhan dari para perusahaan logistik yang sedang mencari tambahan order untuk meningkatkan omset perusahaan,” ucap dia optimis.
Selain itu, Handoyo merasa mendapat dukungan dari ekosistem pelaku bisnis lain. Hal itu karena Tera Logistics selalu memperlakukan semua perusahaan logistik terdaftar sebagai para mitra. “Kolaborasi dengan berbagai pihak saat ini sangat dibutuhkan untuk mengembangkan perusahaan. Dengan begitu, ke depan kami mampu menjadi perusahaan logistik yang menjangkau seluruh Indonesia sehingga tercipta rantai logistik dari hulu ke hilir,” ujar Handoko.
Menurut Handoyo, keberhasilan diraih tak lepas dari dua faktor yaitu fokus dan konsistensi. “Jadi terdapat dua hal yang harus dimiliki oleh para milenial. Pertama fokus, artinya tidak mengerjakan berbagai usaha secara bersamaan namun fokus pada membangun satu startup sampai tahap mature. Kedua, konsistensi yaitu berpegang teguh kepada keyakinan hingga mencapai visi yang dituju,” pungkasnya.
=======================
Handoyo Prasutiyo
- Tempat Tanggal Lahir : Pontianak, 19 Juni 1993
- Pendidikan Terakhir : Business Management, Prasetiya Mulya Jakarta
- Usaha yang dikembangkan : Membuat platform logistik online utuk mempermudah pengguna memilih perusahaan logistik yang sesuai
- Mulai usaha : November 2017
- Nama Aplikasi : Tera Logistics
- Jabatan : Co-founder & CEO
======================
FAHRUL ANWAR
Editor : Stevy Widia
Discussion about this post