youngster.id - Di era teknologi, dunia pendidikan telah mengalami perubahan sangat besar. Jika dulu pilihan profesi sangat terbatas, dan kerap mengikuti kemauan dari orang tua. Kini dengan teknologi, anak muda bisa punya banyak pilihan untuk jurusan sesuai minat dan bakat untuk menentukan karier masa depan.
Tahun ajaran baru telah dimulai. Menariknya, generasi Z semakin punya banyak kebebasan untuk memilih jurusan serta karier mereka. Hasil survey Aku Pintar di tahun 2021 mengenai perilaku siswa dalam pemilihan jurusan pendidikan menunjukkan, secara umum, siswa merasa jurusan pilihannya di pendidikan menengah sudah sesuai dengan keinginannya. Data mendapati bahwa, lebih dari 72% pelajar mengatakan jurusan yang mereka pilih saat ini adalah sesuai minat mereka. Hanya 20,6 % pelajar yang mengatakan jurusan saat ini adalah pilihan orangtua.
“Masa depan anak sangat berharga, pemilihan sekolah dan jurusan menjadi hal yang sangat penting dalam menentukan karier dan masa depan. Oleh karena itu, Aku Pintar menyediakan beragam fitur gratis mulai dari rangkaian tes minat, bakat dan penjurusan, materi pembelajaran sampai informasi mengenai SMA dan kampus. Semua ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mempermudah mereka dalam menentukan jurusan dan karier yang tepat,” kata Lutvianto Pebri Handoko, Co-founder & CEO Aku Pintar kepada youngster.id.
Menurut Lutvianto, ia mendirikan aplikasi Aku Pintar karena berangkat dari pengalaman sendiri. “Saya sendiri pernah merasa salah jurusan ketika dulu kuliah,” ujarnya. Pengalaman serupa juga dirasakan rekannya, Widjaja yang mengalami masalah dalam memilih jurusan perguruan tinggi yang tepat dari putrinya.
Masalah itulah yang kemudian mendorong Lutvianto dan Widjaja mendirikan Aku Pintar pada 2019. “Kami berinisiatif membantu para pelajar melalui platform digital yang bernama Aku Pintar agar pelajar terhindar dari salah jurusan, dan tak galau atau dilema lagi dalam memilih jurusan, serta mengetahui potensi minat bakatnya sedini mungkin,” ujar pria yang akrab disapa Lutvi ini.
Platform Aku Pintar diluncurkan pada 7 Februari 2019. Menurut Lutvi, sejak awal pihaknya berkomitmen menyediakan serangkaian fitur bagi siswa SMP dan SMA/SMK. Tujuannya ialah membantu mereka lebih mengenal diri serta meningkatkan kemampuan dan pengetahuan agar mampu memilih jurusan serta karier yang tepat.
“Aku Pintar menyediakan beragam fitur secara gratis, mulai rangkaian tes minat, bakat dan penjurusan, materi pembelajaran sampai informasi mengenai SMA dan kampus dan tersedia secara gratis. Semua itu untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mempermudah mereka dalam menentukan jurusan dan karier yang tepat,” katanya.
Lutvi juga mengungkapkan, sebelum memilih jurusan di perguruan tinggi, siswa biasanya mengumpulkan informasi terlebih dahulu. Umumnya, siswa mencari informasi ini di media sosial (73%), website perguruan tinggi (54,6%), alumni (37,3%), dan aplikasi pendidikan (34,7%).
“Aku Pintar mengoptimalisasikan penerapan teknologi agar informasi seputar dunia pendidikan tetap dapat diakses di masa pandemi,” ucap Lutvi.
Potensi Pasar
Untuk mewujudkan platform pendidikan Aku Pintar ini, Lutvi dan Widjaja melakukan riset sekitar enam bulan. Mereka optimis jika edutech yang dibangunnya akan berjalan baik. Termasuk dari sisi bisnisnya. Mengingat pasarnya cukup besar, yakni sekitar 50 juta pelajar di Indonesia.
“Kami ingin aplikasi ini dapat digunakan oleh semua orang dan manfaatnya langsung dirasakan baik oleh pelajar, guru maupun orang tua. Kami optimis karena selain ada 50 juta pelajar juga ekosistem di dalamnya sedang bertumbuh dan bisa untuk berkolaborasi,” kata Lutvi.
Menurut Lutvi, untuk mendirikan platform ini mereka mengucurkan modal awal sebesar Rp 400 juta. Pemuda kelahiran 21 Februari 1993 ini menjelaskan, yang membedakan dan menjadi keunggulan Aku Pintar dibanding dengan platform edutech lainnya ada pada layanan. Aplikasi Aku Pintar hadir untuk membantu siswa dari mulai mengenali potensi diri, jurusan yang cocok hingga membantu pelajar agar nantinya sesuai dengan pilihan karir di masa depan.
“Aplikasi Aku Pintar merupakan teman perjalanan pendidikan hingga karir pelajar. Aplikasi ini membantu siswa dari mulai mengenali potensi diri, jurusan yang cocok hingga membantu pelajar agar nantinya sesuai dengan pilihan karir di masa depan,” ungkapnya.
Aku Pintar menyajikan layanan dengan gaya kekinian yang memanfaatkan media sosial. Bahkan aplikasi ini memiliki agenda Kepoin Profesi & Jurusan, yang sangat diminati oleh gen Z.
“Agenda ini kami tujukan kepada para pelajar agar lebih mengetahui jurusan jurusan serta profesi yang akan mereka tuju nantinya. Di Instagram juga kami hadirkan Battle Pintar, agenda ini kami tujukan untuk membuka diskusi antara orang tua dan anak yang mana ada psikolog yang menjadi fasilitatornya, serta masih ada banyak program lainnya yang kami jalankan,” papar peraih predikat Pemuda Utama Jawa Timur 2019.
Hasilnya, berbagai fitur seperti beragam latihan soal dalam bentuk materi video pembelajaran dihadirkan. Selain itu, ada informasi detail dari seluruh kampus yang terakreditasi, dan informasi beasiswa. Fitur favorit dari platform ini adalah, Minat Pintar, yang mencakup: Tes Kepribadian, Tes Penjurusan, Tes Kemampuan dan Tes Gaya Belajar.
“Kami berharap sedikit banyak pelajar akan terbantu dalam menemukan potensi diri, jurusan yang cocok serta mempersiapkan pelajar untuk lebih siap memasuki jenjang pendidikan selanjutnya dengan berbagai latihan soal, materi, video pembelajaran. Selain itu, pelajar juga mendapatkan informasi detail dari seluruh kampus yang terakreditasi, informasi beasiswa dan masih ada banyak fitur lainnya,” paparnya.

Kolaborasi
Saat ini Aku Pintar telah menjaring sekitar 780 ribu pengguna. Ini tentu capaian yang menarik mengingat aplikasi ini belum lama berjalan. Kendati begitu, diakui Lutvi, pihaknya mengalami sejumlah hambatan dalam pengembangan aplikasi yang bermula di Surabaya ini.
“Tantangan dalam pengembangan aplikasi adalah menyesuaikan apa yang kami hadirkan dengan apa yang pelajar butuhkan. Apabila ada sebuah layanan yang tidak atau belum sesuai dengan kebutuhan pelajar maka kami akan melakukan evaluasi, apakah akan diperbaiki atau diganti dengan sesuatu layanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan pelajar,” ungkap Lutvi.
Lutvi mengenang, awalnya aplikasi ini hanya dikenal oleh beberapa orang temannya saja. “Hingga akhirnya bertemu formula yang tepat dengan partner yang tepat pula, Aku Pintar mulai berkembang dan memiliki kantor utama di Jakarta serta memiliki penambahan jumlah tim selaras dengan berkembangnya aplikasi Aku Pintar,” imbuhnya.
Upaya agar aplikasi ini dapat menjangkau semua kalangan dilakukan dengan kolaborasi. “Tentu saja, kami tak akan mungkin bisa besar seperti saat ini tanpa melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak. Partner Aku Pintar di antaranya dari ekosistem guru seperti AKSI (Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia), RGBK (Rumah Guru BK) dan masih ada berbagai partner lainnya,” ucap alumni Teknik Kimia ITS itu.
Kini, seiring berkembangnya aplikasi Aku Pintar, mereka pun menghadirkan inovasi baru yang disebut Aku Pintar Kampus. Ini merupakan platform yang akan membantu kampus agar lebih dekat dengan calon mahasiswa. “Rencana pengembangan lain yang siap kami lakukan, ke depan kami akan mengaktifkan ekosistem pendidikan dalam platform Aku Pintar,” ujarnya.
Lutvi berharap, hadirnya platform digital Aku Pintar ini bisa menjadi salah satu jalan yang dapat mengantarkan generasi emas di masa puncak bonus demografi ke depannya.
“Harapan kami, aplikasi Aku Pintar ini menjadi salah satu jalan yang dapat mengantarkan generasi emas di masa puncak bonus demografi nantinya. Dan kalua target kami hingga akhir tahun 2021 ini kami ingin mengkolaborasikan lebih banyak ekosistem pendidikan dalam platform Aku Pintar,” tutup Lutvi.
====================
Lutvianto Pebri Handoko
- Tanggal Lahir : 21 Februari 1993
- Pendidikan Terakhir : Master Manajemen Teknologi Industri ITS
- Usaha yang dikembangkan : Membuat platform edutech
- Nama Aplikasi : Aku Pintar
- Mulai Usaha : 7 Februari 2019
- Modal Awal : sekitar Rp 400 juta
- Pengguna : Sampai dengan Juni berjumlah 780 ribu pengguna
- Jumlah karyawan : 46 orang
=====================
FAHRUL ANWAR
Editor : Stevy Widia