Rio Dewanto : Ingin Menyebarluaskan Informasi Seputar Kopi

Rio Dewanto, Founder & Chief Marketing Officer Kopikini.com (Foto: Fahrul Anwar/Youngsters.id)

youngster.id - Kekayaan sumber daya alam Indonesia masih menjadi andalan dalam pengembangan bisnis, termasuk bagi pebisnis pemula. Salah satunya produk kopi. Hasil pertanian ini tak sekadar dikonsumsi, tetapi juga mulai menjadi bagian dari gaya hidup.

Menariknya, meski kopi telah lama menjadi bagian dari hidangan orang Indonesia, namun informasi mengenai produk ini ternyata masih minim. Masih banyak yang belum tahu dari mana asal kopi yang kita minum, bagaimana proses pembuatan dari buah kopi menjadi kopi yang siap diseduh, hingga banyaknya aneka produk turunan dari kopi.

Berangkat dari hal itulah Rio Dewanto, membangun Kopikini.com. Ini adalah sebuah platform khusus untuk para pecinta dan penikmat kopi yang menyediakan informasi, kabar, dan kisah terkini dari dunia kopi. “Platform ini (Kopikini.com) bertujuan untuk menginklusifkan kopi untuk seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Rio saat ditemui Youngsters.id usai jadi pembicara pada acara Program 1000 Startup Digital di Gedung Kominfo Jakarta belum lama ini.

Aktor yang telah membintangi banyak film layar lebar ini mengaku sebagai pecinta kopi kelas berat. “Saya sehari bisa minum lima sampai sepuluh gelas kopi. Bisa dibilang kopi itu istri kedua untuk saya, setiap hari selain saya berhubungan sama istri saya, saya juga berhubungan dengan kopi,” ungkapnya sambil tertawa.

Kecintaan Rio pada kopi membuat dia berani membuka usaha di bidang kopi. “Bagiku kalau kita melakukan sesuatu yang memang disenangi, sekalipun gagal, kegagalan itu nggak sampai kerasa banget. Karena kita senang saat melakukannya,” ujarnya.

Di sisi lain, Rio ingin kopi ini bukan menjadi sesuatu yang ekslusif. “Kopi ini bisa menjadi karakter Indonesia juga, karena sejak dulu kopi Indonesia sudah terkenal di Eropa. Itu misi kami. Kami lihat semua itu bisa menjadi peluang,” sambung Rio.

 

Dari Film

Pria kelahiran Jakarta, 28 Agustus 1987 itu mengaku perjalanannya dalam berbisnis kopi, termasuk membuat Kopikini.com berawal dari film “Filosofi Kopi” yang dibintanginya. Film yang tengah dibuat sekuel kedua itu telah mengubah pandangan Rio tentang bisnis kopi.

“Tahun 2016 lalu, aku dan Dimas Sasongko (Sutradara), dan Daus Kurnia (CTO Kopikini.com) bersepakat membangun perusahaan ini terinspirasi dari film Filososofi Kopi. Lalu, membuat program acara di Metro TV tentang barista, dan jalan-jalan keliling Indonesia untuk mencari biji kopi terbaik. Kemudian terpikir bagi kami untuk membuat startup tapi tentang kopi yang belum pernah ada. Jadi ketika orang datang ke suatu daerah, lalu mendatangi ke coffee shop, mereka bisa tahu dan mendapatkan jenis kopi tersebut melalui Kopikini.com,” papar Rio.

Semenjak itu Rio rajin mencari tahu tentang perkembangan industri ini dari hulu ke hilir. Dan mendapati ribuan coffee shop atau kedai kopi baru telah dibuka di Indonesia. Di Jakarta, Rio menaksir ada sekitar 300-400 kedai kopi baru yang buka setiap tahunnya. Termasuk dua kedai kopi Filosofi Kopi yang ada di Artotel Thamrin-Jakarta. “Bisnis kopi adalah bisnis yang menjanjikan. Barista sendiri kini menjadi profesi yang cool, yang semakin banyak diminati,” kata Rio.

Suami Atiqah Hasiholan ini menilai bahwa Indonesia adalah salah satu negara produsen kopi terbesar di dunia. Oleh karena itu, industrinya harus terus ditingkatkan. Sebab, jika industri kopinya maju, maka orang Indonesia akan menikmati kopi yang terbaik dari negerinya sendiri. “Kita harus minum kopi kualitas terbaik dari negeri sendiri,” tegas Rio.

Dengan tekad itu, maka Kopikini.com diluncurkan tahun 2016 lalu. “Kami berharap Kopikini.com dapat berkembang menjadi one stop information. Khususnya di Indonesia dalam mencari berita tentang kopi dan bisa menyelesaikan serta memberikan solusi bagi pebisnis, penikmat kopi, petani kopi untuk mereka bisa menggunakan platform ini sejauh yang mereka mau,” ucap Rio.

Kini tercatat 2.000 members pengunjung di perusahaan rintisannya itu. “Respon dari masyarakat cukup bagus yang kami dapat. Apalagi respon yang masuk dari luar kota, mereka sangat menunggu konten kami seperti job vacancy melihat pertumbuhan kedai kopi di Indonesia lagi cukup banyak. Untuk Jakarta sendiri kurang lebih ada 700 kedai atau coffee shop, di Makassar lebih dari 200 kedai. Jadi temuan coffee shop bagi para barista sangat besar demand-nya. Makanya sekarang ini kami pelan-pelan sedang membangun sistem ke arah itu,” paparnya.

Hanya saja Rio enggan mengungkapkan besar modal mereka untuk membangun perusahaan rintisan ini. “Berapa, ya? Kalau itu nggak perlu di-mention kayaknya karena buat aku yang penting misinya aja bisa sampai,” kilah Rio sambil tertawa.

Demikian juga mengenai omset Kopikini, menurut Rio, pemasukan yang ada saat ini belum terlalu signifikan yang dapat dirasakan.

“Paling ada beberapa produk kopi yang beriklan sama kami. Tetapi tetap kan kami mesti harus membayar gaji karyawan dan membayar biaya operator yang harus dikeluarkan. Jadi, untuk saat ini omset revenue kami belum bisa menutupi overhead. Jadi sekarang aku sedang mencari jalan bagaimana bisnis ini agar tetap berjalan dan tak lupa mendapat profit juga. Pelan-pelanlah, karena ini pengalaman pertama aku di dunia startup. Masih meraba-raba dan perlu banyak belajar,” jelas Rio.

Di sisi lain dalam memajukan usaha, pengembangan di bidang yang sama turut dilakukan Rio dengan membuat sebuah platform e-commerce (di website Kopikini.com). “Cuma kalau untuk toko atau offline-nya kami nggak melakukannya. Tetapi melalui Kopikini.com ini kami akan memberikan ruang bagi pebisnis kopi yang ada untuk menjadikan etalase mereka melalui web kami ini. Kurang lebihnya semacam e- commerce, gitu,” terang Rio.

 

Melalui pengembangan platform Kopikini.com, Rio Dewanto ingin lebih menyebarluaskan informasi seputar kopi (Foto: Fahrul Anwar/Youngsters.id)

 

Tantangan Besar

Rio mengatakan untuk saat ini memang belum ditemukan persaingan sejak dimulainya perusahaan rintisannya tersebut.

“Karena baru kami, sejauh ini yang ada di dunia online media. Ada persaingan dan lebih dulu mereka yang hadir tetapi bidangnya mereka lebih ke marketplace. Tapi kalau untuk konten dan tayangan memang baru kami saja yang melakukan, dan khusus membicarakan tentang kopi,” klaim Rio.

Namun hal itu tidak membuatnya berpuas diri. Apalagi bagi Rio, usaha ini bukan main-main. Dan dia menyadari dalam bisnis butuh proses dan tidak ada yang dapat langsung berhasil dalam sekejap.

“Tugas aku di sini kepingin memperbarui kontennya lagi biar fresh. Kami juga membuka kesempatan untuk fundraise bagi para investor. Sekarang kami sedang pitching dengan perusahaan venture capital dari Singapura,” ungkapnya.

Di sisi lain, aktor yang meraih berbagai penghargaan bergensi itu bertekad memperkenalkan kopi agar lebih dekat ke masyarakat. Oleh karena itu, dia pun akan melakukan pendekatan sosial lewat film.

“Aku kepingin mengedukasinya, salah satunya, lewat film. Makanya sekarang ini kami sedang mencari timnya agar memiliki cerita yang lebih kuat sehingga kopi ini bisa lebih dekat dengan kehidupan orang Indonesia,” imbuhnya.

Langkah itu perlu dilakukan karena pada perjalanannya founder Kopikini.com ini mendapati masih sulit untuk meyakinkan masyarakat agar tertarik pada kopi. Pendekatan lainnya, Kopikini.com juga banyak bermitra. “Untuk membuat orang tertarik dengan kopi, itu tantangan terbesarnya. Dengan cara itulah kami anggap bisa dekat lagi mengedukasi masyarakat mengenai kopi ini,” ujar Rio.

Kendati begitu, Rio pun mendorong anak muda Indonesia untuk berani memulai bisnis. “Menurut saya anak muda Indonesia punya potensi dan ide yang sangat besar untuk dapat membangun Indonesia ke arah yang lebih baik. Melalui startup, mereka akan tahu gimana struggle-nya, bagaimana menjalani usahanya, dan tentu akan tercipta lapangan pekerjaan,” ujar Rio.

Aktor pemeran utama Garuda Di Dadaku ini berharap startup yang dikembangkannya ini bisa turut menjadi bagian yang menghidupkan kembali industri kopi di Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan bagi petaninya. Oleh karena itu, Rio pun membuka pintu yang lebar dan siap menggandeng pemerintah untuk melakukan kerjasama memajukan industri ini.

“Pastinya, kami ingin sekali bekerjasama dengan pemerintah, karena kami perlu sekali dukungannya. Kami akan sangat membuka pintu lebar bagi kalangan pemerintah yang ingin bekerjasama dengan kami,” pungkasnya.

 

=======================================

Rio Dewanto

 ========================================

 

FAHRUL ANWAR

Editor : Stevy Widia

Exit mobile version