youngster.id - Dua startup jebolan ajang kompetisi aplikasi Telkomsel, The NextDev, mendapat kesempatan mempresentasikan aplikasi buatan mereka di hadapan venture capital (VC) Innov8 di Singapura. Kedua startup tersebut adalah Tun Tun asal Denpasar dan Angkuts asal Pontianak.
Kunjungan ke Singapura mengajak para peserta untuk belajar dari beberapa perusahaan besar di Singapura mengenai bagaimana penerapan teknologi serta bagaimana pengembangan bisnis tech-startup di Negeri Singa itu.
“Kesempatan ini merupakan bagian dari hadiah 6M untuk lima besar pemenang The NextDev,” ujar Aldin Hasyim, Head of Media Relation Telkomsel, yang mendampingi kedua startup tersebut selama di Singapura, Selasa (14/2/2017).
Hadiah 6 M yang dimaksud Aldin adalah Market Access, Marketing Publicity, Mentoring, Money, Monetization, dan Management Trip. Kesempatan presentasi di Singapura ini merupakan bagian dari Management Trip.
Seperti diketahui, Pemerintah Singapura memberikan dukungan penuh dalam pengembangan ekosistem startup digital di negara yang berpenduduk 5,6 juta jiwa itu.
Menurut survei Compass dan SGInnovate pada tahun 2015, Singapura berada di peringkat sepuluh dunia dalam hal ekosistem startup. Dengan ekonomi yang tergolong stabil dan lingkungan bisnis yang ramah, Singapura menjadi rumah bagi sekitar 2.000 startup teknologi aktif.
“Hampir separuh dari target konsumen startup-startup yang berbasis di Singapura itu berada di luar negeri,” kata Monica Tsai, Senior Director Investment and Operations Innov8, saat menerima kunjungan finalis The NextDev Telkomsel di Singapura, Selasa (14/2/2017). “Pemerintah Singapura memegang peranan yang penting di sini,” imbuhnya.
Kedua startup The NextDev juga mendapat sesi mentoring dari Aaron Tan, Co-Founder Carro, aplikasi jual beli mobil bekas yang diinkubasi oleh Innov8, anak perusahaan Singtel. Carro yang didirikan oleh Aaron pada Juli 2016 lalu telah mendapatkan pendanaan lebih dari US$ 6 juta.
Sedangkan dalam kunjungan ke Spacemob, dua startup The NextDev, Angkuts dan Tun Tun bertemu dengan Turochas Fuad, sang CEO dan founder. Spacemob adalah salah satu co-working space yang baru saja dibuka di Singapura. Fuad yang akrap disapa Mr. T berpesan agar startup-startup muda dari Indonesia selalu membuat solusi yang lebih baik, lebih murah, dan lebih cepat. “Tiga inilah kunci sebuah startup,” sebut T, pria kelahiran Medan ini.
Selain itu, T juga meminta agar mereka membuat perencanaan bukan dalam jangka panjang, melainkan mulai dari jangka pendek terlebih dahulu. Perencanaan dalam waktu dekat menurut T bisa menjadi pembelajaran untuk mengambil langkah lebih besar lagi. “Dari tujuan-tujuan jangka pendek ini akan diketahui masalah-masalah, dari situ kita bisa mulai melangkah,” ujarnya.
Tuntun dan Angkuts juga mengunjungi kantor Facebook Asia Pacific. Kedua startup ini mendapatkan sesi mentoring tentang cara memanfaatkan layanan-layanan yang dimiliki Facebook untuk menghubungkan aplikasi mereka dengan audiens yang lebih luas. Facebook memiliki algoritma khusus yang bisa membedakan target konsumen berdasar umur, jenis kelamin, gadget yang digunakan, dan sebagainya.
“Senang bisa mengikuti sesi mentoring, karena mendapat banyak pelajaran dari pengalaman-pengalaman yang diceritakan, dan termotivasi,” ujar Try Wahyudinata, programmer aplikasi Angkuts.
Sementara Ayu Nikki Asvikarani yang mewakili Tun Tun, mengatakan senang mengikuti rangkaian kegiatan The NextDev karena bisa menemukan teman-teman developer aplikasi dari seluruh Indonesia.
Discussion about this post