Agusnadi : PermataYouthPreneur, Latihan Wirausaha Buat Anak Jaman Now

Agusnadi, Vice President Head Corporate Social Responsibilty PT Bank Permata Tbk (Foto: : Fahrul Anwar/youngster.id)

youngster.id - Usaha rintisan (startup) mulai menjadi pilihan karier bagi banyak anak muda. Meski demikian, kemampuan untuk menjadi entrepreneur masih perlu diasah agar bisnis yang mereka bangun tidak saja menarik, tetapi juga dapat berkelanjutan.

Untuk mendukung hal itu, Permata Bank melalui PermataHati CSR menghadirkan program inovatif PermataYouthPreneur (PYP). Ini merupakan program pelatihan kewirausahaan bagi generasi “Jaman Now” dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang literasi keuangan, bisnis model, teknologi digital dan inspirasi startup.

Menurut Agusnadi, Vice President Head Corporate Social Responsibilty PT Bank Permata Tbk, program ini hadir sebagai bagian dari pilar PermataHati, yaitu education, empowerment dan enhancement.

Untuk program ini PermataBank bekerjasama dengan Keboen Coding, Hira Academy, pihak sekolah, dan mendapat dukungan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menage, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kemendikbud, dan beberapa mitra strategis lainnya.

Seperti apa dukungan PermataBank bagi pengembangan dunia kewirausahaan di kalangan anak muda, khususnya melalui program PermataYouthPreneur (PYP) ini? Berikut ini petikan wawancara Wartawan youngster.id Fahrul Anwar dengan Agusnadi:

 

Bagaimana awal PermataBank menginisiasi program PermataYouthPreneur ini ?

Program PYP merupakan tanggung jawab CSR PermataBank, dimana anak-anak SMK ini, juga anak-anak Indonesia lainnya, harus di-develop dan menjadi generasi penerus untuk memiliki pendidikan yang berkualitas.

Program pendidikan dan pelatihan di bidang kewirausahaan milik PermataBank ini telah dimulai sejak tahun 2011. Program ini dulu dikenal dengan nama Permata Student Entrepeneurship Program (PSEP). Seiring berjalannya waktu, sejak 2018 telah berkembang menjadi PermataYouthPreneur (PYP) dengan rentang pengetahuan dan kegiatan yang lengkap. Tidak hanya belajar bisnis dan coding, namun juga soft skills sehingga hal inilah yang membedakan PermataYouthPreneur dengan program edukasi digital lainnya.

Apa visi dan misi dari program PYP ini?

Kami fokus mengembangkan kualitas program PYP sehingga pelatihan yang diberikan bagi penerima manfaat sepanjang program ini dapat menjawab kebutuhan peserta serta permasalahan industri saat ini. Jika selama PSEP, para peserta menjalankan perusahaan rintisannya dan produksi karyanya dengan gaya yang konvensional, pada pengembangan PYP kami memberikan edukasi juga bagi para peserta untuk melek digital. Tujuannya, para peserta mampu melihat serta memanfaatkna potensi digitalnya sebagai inspirasi ketika mereka nantinya akan menjalankan startupnya sendiri.

Selain itu, peserta PYP melalui program ini akan mendapatkan pendidikan dan pelatihan kewirausahaan yang menyeluruh, tak hanya technical skill tetapi juga pembekalan soft skill yang dibutuhkan untuk merintis ke bisnis startup. PermataBank juga membuka peluang bagi para peserta untuk memperdalam ilmu pengetahuannya yang diterima selama program melalui networking ke dunia startup, serta peluang untuk belajar langsung bersama para praktisi yang inspiratif.

 

Para peserta PermataYouthPreneur. Melalui program ini para peserta diharapkan dapat mengembangkan kemampuannya menuju startup digital (Foto: Fahrul Anwar/youngster.id)

 

Program ini ditujukan untuk siapa saja?

Program PYP  ini ditujukan bagi para siswa/i tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kelas 11/12 jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) selama periode 2-3 bulan. PermataBank bersama mitra strategis, regulator, serta pihak sekolah mengemas program ini dalam bentuk rangkaian simulasi, workshop, diskusi interaktif, pelatihan online dan offline serta pengembangan produk fintech (financial technology). Para peserta program akan mendapatkan pengetahuan tentang literasi keuangan, bisnis model, teknologi digital dan inspirasi startup, didampingi oleh fasilitator dan mentor handal yang akan membagi ilmu dan pengalamannya.

Model pembekalan pendidikan apa saja yang diberikan program PermataHati melalui program PYP ini?

Program ini merupakan wujud komitment PermataBank melalui CSR PermataHati untuk memajukan pendidikan Indonesia, khususnya literasi keuangan. PermataHati percaya bahwa setiap kelompok masyarakat perlu memiliki pemahaman literasi keuangan agar dapat meningkatkan kualitas hidupnya.

PermataHati bersama para mitra strategis mengemas kurikulum secara komprehensif. Tak hanya technical skill yang diajarkan (coding, web/ mobile app development, Most Viable Product), tetapi juga soft skill yang dibutuhkan, seperti communication skill, presentation skill, dan pengelolaan keuangan untuk bisnis.

Keuntungan apa saja yang didapat para peserta setelah mengikuti Program PYP ini?

Ada dua yang kami bantu kembangkan. Pertama, kami memberikan reward dalam bentuk tabungan. Tetapi jumlah tabungan ini kami sesuaikan dengan bisnis model yang mereka miliki. Kami juga mempertimbangkan kebutuhan modal, karena kami tidak memberikan dalam bentuk pinjaman. Sehingga reward yang kami berikan bisa melebihi dari bisnis model mereka. Tabungan PermataBank ini kami titipkan melalui sekolah agar bisa dikelola dengan baik.

Kedua, kami memberikan inkubasi berupa beasiswa biar mereka bisa belajar lebih intens. Misalnya, selama 6 minggu belajar coding. Jadi kami nggak bilang dalam bentuk pendanaan karena kami juga mau invest sumber daya manusia yang suatu saat bisa kami pergunakan sesuai kebutuhan kami.

Bagaimana pencapaian dari program PYP ini?

Hingga tahun 2018, PermataHati telah mecetak lebih dari 640 alumni Youthpreneur di dalamnya. Program PYP ini responnya sangat positif di masyarakat, khususnya para pelajar yang menjadi target program kami ini. Tentu saja, setiap tahun program ini digelar ada peningkatan jumlah peserta yang mendaftar. Awalnya baru ada 150 proposal tetapi di tahun 2019 tahun ini pendaftar sudah mencapai 300 proposal dari seluruh SMK di Jabodetabek.

Rencananya, di tahun ini untuk penambahan kotanya, kalau tidak Jawa Tengah, atau Jawa Timur.

Apa yang ingin dicapai dari program PYP ini?

Melalui program ini para peserta diharapkan dapat mengembangkan kemampuannya menuju startup digital. Dan, dapat menginspirasi generasi muda Indonesia untuk tumbuh menjadi wirausahawan digital yang sukses, siap menghadapi tantangan global dan berguna bagi masyarakat.

 

Selain PermataYouthPreneur (PYP), PermataBank juga Permata Bank punya program Permata Brave Hub yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan keterampilan dari para penyandang disabilitas (Foto: Fahrul Anwar/youngster.id)

 

Bagi PermataBank sendiri apa dampak yang ingin didapat dari program ini?

Program ini memang sudah menjadi tanggung jawab CSR kami, sehingga nantinya melalui kegiatan ini banyak anak-anak muda Indonesia lebih banyak yang melek digital. PermataBank menilai generasi milenial yang merupakan pondasi kami. Oleh karena itu, pondasi digital menjadi kesiapan bagi anak-anak Indonesia menghadapi era industri 4.0. Kami berharap mereka yang telah mengikuti program ini bisa siap menghadapinya.

Termasuk dalam hal finacial technology yang kami harap bukan sebagai kompetitor perbankan, tetapi jadi teman. Kami berharap dengan tumbuhnya fintech baru akan mempermudah dunia perbankan untuk menyapa masyarakat yang lebih membutuhkan.

Selain PYP, program apa lagi yang dikembangkan Permata Bank untuk mendukung dunia kewirausahaan dan kreativitas anak muda Indonesia?

CSR kami pilarnya adalah education, empowerment, dan enhancement. Salah satu yang menjadi kepedulian kami adalah para penyandang disabilitas. Untuk itu Permata Bank punya program Permata Brave Hub yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan keterampilan dari para penyandang disabilitas. Itu kerjasama PermataHati dengan mitra dari Kementerian Sosial.

Kami memotivasi, mengembangkan dan merekrut mereka untuk menjadi bagian dari Bank Permata. Sampai hari ini sudah ada 27 orang yang bekerja bersama kami. Ada kawan-kawan dari tuna netra sekitar 16 orang. Kemudian ada kawan-kawan tuna daksa dan cacat fisik yang bekerja di berbagai bidang, seperti teler, sales, human resource, dan ada juga di bagian legal, IT dan CSR. (SW)

Exit mobile version