youngster.id - Usaha di bidang kuliner terus menggeliat. Ini membuktikan bahwa makanan masih menjadi bisnis yang menguntungkan. Tak hanya mengedepankan rasa, kini penampilan makanan pun turut menarik perhatian konsumen. Beragam makanan dengan bentuk, kemasan, dan cara penyajian yang unik menjadi hal yang biasa kita temukan saat ini.
Badan Pusat Statistik mencatat penjualan online tertinggi dipegang oleh sektor makanan dan minuman yang melonjak tajam hingga 1070%. Di sisi lalin, ketatnya persaingan membuat para penjual makanan harus mulai berinovasi dan mengasah kreatifitas. Munculnya perubahan kebiasaan tatanan hidup masyarakat membuat para pelaku usaha harus mampu beradaptasi dengan menghadirkan inovasi-inovasi agar usaha yang dijalani dapat terus bertahan di tengah pandemi ini.
Penting juga untuk melihat makanan ‘kekinian’ apa yang saat ini sedang hits dan banyak dicari. Dengan menyediakan makanan kekinian dan unik, konsumen akan penasaran untuk mencobanya. Langkah ini yang dilakukan Alma Ferbyana lewat bisnis Bliodonuts yang ditekuni sejak Februari 2020.
Berbeda dengan donat yang umum ada di pasaran, Bliodonuts ini memiliki penampilan yang berbeda yaitu terdiri dari berbagai berkarakter huruf.
“Tujuan membuat Bliodonuts ini karena mau memberikan alternatif kepada konsumen yang ingin memberikan hadiah. Jadi, tidak bosan kalau ada perayaan kasihnya kue hias ataupun kue bolu. Dengan adanya Bliodonuts ini, para konsumen jadi mempunyai alternatif lain. Selain itu, sesuai dengan passion saya. Saya percaya sesuatu yang dijalankan sesuai dengan passion akan berdampak positif,” tutur Alma kepada youngster.id.
Alma mengklaim, donat buatannya sedikit berbeda dari usaha sejenis. Biasanya donat berbentuk bulat dan ada bolongan di bagian tengahnya, tetapi pada produk Bliodonuts diciptakan berbentuk karakter yang dapat disesuaikan dengan keinginan pembeli dan tentu dengan harga terjangkau, terutama untuk kaum milenial.
“Hal yang membedakan usaha saya dengan yang lainnya adalah biasanya donuts berbentuk bulat dan ada bolongan di bagian tengahnya. Bliodonuts yang saya buat berbentuk karakter yang dapat disesuaikan dengan keinginan pembeli dan harga terjangkau untuk kaum milenial. Donut yang berbentuk ‘karakter huruf’ tersebut yang menjadi keunggulan Bliodonuts. Lalu tekstur lembut dan wangi yang makin menggugah selera,” klaim Alma.
Sesungguhnya ide bisnis mengkreasi penganan donat ini telah ada sejak 2018, ketika Alma masih duduk di bangku sekolah. “Awalnya, pada 2018 lalu, ketika masih pelajar SMK, saya membantu kakak mengerjakan tugas kuliah kelompoknya: menjalankan sebuah bidang usaha. Bisnis mereka adalah memproduksi dan memasarkan donat. Tetapi bisnis ini selesai setelah tugas itu selesai,” ujarnya.
Pelatihan Kewirausahaan
Ide bisnis ini kembali muncul ketika di tengah jadwal kuliah yang tidak begitu padat dia memikirkan bisnis yang cocok. Alma mengaku sempat bekerja sebagai beauty advisor, tetapi hanya bertahan 3 bulan. Kemudian, mencoba menjadi guru meski hanya bertahan 6 bulan. “Saya merasa tidak cocok dengan pekerjaan-pekerjaan tersebut,” ujarnya.
Dia kemudian mengikuti program pelatihan kewirausahaan bagi anak muda yaitu Program Skilled Youth dari Citi Indonesia dan Indonesia Business Links (IBL). Dia lalu teringat kembali dengan usaha donat yang sempat terhenti pada waktu itu dan membuat kembali usaha Bliodonuts. Tak lagi sekadar membuat donat tetapi juga memasarkannya secara digital.
“Di Skilled Youth ini saya belajar mengenai digital marketing bagaimana sebaiknya berjualan melalui media sosial seperti Instagram. Bagaimana cara membuat caption serta mengambil foto agar menarik perhatian,” ujarnya.
Lebih lanjut, Alma memaparkan bekal menjalankan usaha yang telah di dapat dari Program Skilled Youth dari Citi Indonesia dan Indonesia Business Links (IBL) tentu sangat memudahkan dirinya ketika memperkenalkan produk Blidonuts ke masyarakat. Salah satunya melalui jalan dan cara memeperkenalkannya lewat media sosial.
Hasilnya, usaha untuk mempromosikan brand Bliodonuts melalui media sosial Instagram mampu mencuri perhatian masyarakat, terutama kalangan milenial. Sejak saat itu, masyarakat sudah mulai mengenal usaha rintisan ini, dan Bliodonuts berhasil mencapai sebanyak 1.7k followers dengan respon positif yang diberikan masyarakat khususnya bagi masyarakat di Purwakarta.
Bisa dikatakan, respon positif yang didapat saat itu membuat Alma semakin percaya diri dalam menekuni usaha ini.
Perempuan kelahiran Purwakarta, 14 Februari 2000 ini mengatakan sebelum produk Blidonuts diluncurkan dia terlebih dulu melakukan riset, market test hingga survei kepada netizen termasuk lingkungan sekitar kerap dilakukan. Itu untuk mengetahui seberapa tertarik konsumen dengan produk donat berkarakter.
“Surveinya saat itu saya lakukan melalui Whatsapp dan Instagram selama satu bulan. Saya membuat status mengenai: ‘jika saya berjualan donat karakter ini ada yang mau beli apa nggak’. Ternyata responnya sangat positif, dan ini yang membuat saya akhirnya berani berjualan Bliodonuts,” ungkap Alma.
Menurut Alma, modal yang dikeluarkan untuk mengembangkan usaha donat ini sekitar Rp 500 ribu. Di awal memulai usaha produksi dan jualan donat ini dia mampu meraih omzet Rp 3 juta per bulan. Namun setelah pelatihan, diklaim, omzet yang didapatkan meningkat 50% yaitu sekitar Rp 6 juta per bulan.”Tidak hanya itu total produk yang saya jual hingga saat ini rata-rata mencapai lebih dari 1000 donut per bulan,” klaimnya bangga.
Tantangan Konsumen
Mahasiswi Komunikasi Penyiaran Islam, di STAI Dr. KHEZ Muttaqien ini mendapat kepuasan tersendiri dari setiap konsumen yang sudah membeli Bliodonuts.
“Melihat dari jumlah produksi sekarang ini bisa mencapai 60 box donat per hari, dengan rata-rata 25 box per hari, masyarakat terlihat sangat puas dengan Bliodonuts yang saya jual. Karena dapat disesuaikan dengan keinginan pembeli, sehingga pesan yang ingin disampaikan kepada orang terkasih dapat diutarakan dengan baik,” jelas Alma.
Kendati begitu, tentu tidak selamanya bisnis berjalan mulus. Alma menyebut salah satu kendala datang dari konsumen yang sudah memesan produk Bliodonuts, kemudian setelah produk dibuatkan, secara mendadak konsumen membatalkan.
“Karena donut ini kan customized, jadi disesuaikan karakter hurufnya. Misal dengan nama pemesan gitu. Kadang jadinya kalau ada yang cancel, donatnya nggak bisa kita jual ke orang lain. Kecuali namanya sama dengan yang membatalkan pesanan,” keluhnya.
Namun Alma pantang menyerah. Selain itu, ia juga terus berinovasi agar produknya tetap diminati masyarakat. “Cara saya mengatasi dan menghadapi persaingan yang ada dengan membuat inovasi karakter baru seperti berbentuk pizza, donat celup dan variasi rasa. Tidak hanya itu, saya juga memberikan promosi agar masyarakat menjadi lebih tertarik lagi terhadap produk yang saya jual,” imbuhnya.
Rencana pengembangan lain dalam waktu dekat seperti membuka cooking clas donuts untuk anak-anak sekolah. Termasuk memiliki outlet dengan membuka cabang lain di luar Purwakarta, siap diwujudkan dalam waktu dekat.
“Untuk rencana pengembangan ke depannya, saya ingin membuat cooking class donuts bersama dengan anak-anak sekolah. Saya juga ingin memiliki outlet atau offline store dan juga membuka cabang lain di luar Purwakarta. Selain itu, saya ingin memiliki SDM, sekaligus bisa membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain. Karena apa yang selama ini saya lakukan dari awal sampai finishing product, ini semuanya masih saya lakukan sendiri,” jelas Alma.
Alma berharap produk Bliodonat ini dapat berkembang luas. “Memang saat ini pengiriman produk Bliodonuts masih sebatas Purwakarta, Karawang dan Subang. Ke depan tentu saya ingin Bliodonuts bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia lainnya, bahkan sampai ke luar negeri. Untuk itu ke depan saya ingin punya outlet dan membuka franchise untuk Bliodonuts ini,” tutup Alma.
=======================
Alma Ferbyana
- Tempat Tanggal Lahir : Purwakarta, 14 Februari 2000
- Pendidikan : Mahasiswi Komunikasi Penyiaran Islam, STAI Dr. KHEZ Muttaqien
- Usaha yang dikembangkan : Membuat donat berbentuk karakter huruf dan angka
- Nama Usaha : Bliodonats
- Mulai usaha : Februari 2020
- Jabatan : Founder &CEO
Prestasi :
- Juara 2 Lomba Vlog utk IBL,
- Siswa terbaik di Kampung Inggris, Pare
- Startup Terpilih Program Skilled Youth dari Citi Indonesia 2020
====================
FAHRUL ANWAR
Editor : Stevy Widia
Discussion about this post