Senin, 29 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home Creativepreneur

Charina Prinandita dkk. : Kreatif Menjual Menu Telor Asin Sehingga Digemari “Kid Zaman Now”

26 Februari 2018
in Creativepreneur, Headline
Reading Time: 5 mins read
Charina Prinandita dkk. : Kreatif Menjual Menu Telor Asin Sehingga Digemari “Kid Zaman Now”

Charina Prinandita, Cofounder & Marketing Director Eatlah, bersama kedua founder Eatlah lainnya: Riesky Venrandes Putra dan Michael Crisyanto (Foto: Dok. Pribadi/Youngster.id)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Usaha kuliner merupakan bagian dari ekonomi kreatif yang mendukung ekonomi Indonesia. Meski demikian, tak hanya menu sajian yang menjadi andalan dalam bisnis ini. Dibutuhkan kreativitas dan inovasi yang tak terbatas.

Data dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menunjukkan pada tahun 2016, dari Rp 922 triliun nilai ekonomi kreatif, sebesar 43% berasal dari sektor kuliner. Angka tersebut diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan pertumbuhan para pelaku bisnis kuliner.

Menariknya, sektor kuliner saat ini tidak sekedar usaha menjual makanan namun berkembang menjadi kebutuhan gaya hidup masyarakat “zaman now”. Oleh karena itu, para pengusaha kuliner pun harus menggali kreativitas dan inovasi agar dapat memberikan sajian makanan yang unik, menarik perhatian dan tentu saja enak.

Salah satu inovasi yang belakangan sedang hits dikalananga anak muda adalah menu dengan balutan telur asin. Salah satu kedai makanan dengan sajian utama salted egg yang terbilang tren dan jadi incaran di kalangan “Kids Zaman Now” adalah kedai makan Eatlah.

Charina Prinandita, salah satu founder Eatlah mengaku bahwa ide makanan ini datang dari menu makanan ketika ia dan teman-temannya tinggal di Singapura. “Ide awalnya berasal dari jajanan street food di Singapura yang sering kami makan. Kebetulan kami memang pernah tinggal di sana, dan hampir tiap hari makan menu yang ada telur asinnya ini, Ini merupakan menu yang comfort food, paling mendekati makanan rumah di Indonesia,” ungkap Charina yang menjabat sebagai Marketing Director Eatlah kepada Youngster.id.

Sepulang ke Indonesia, Charina bersama kedua sahabatnya Riesky Venrandes Putra dan Michael Crisyanto, membuka bisnis kuliner dengan sajian utama telur asin bernama Eatlah. “Kami mulai ini berdasarkan pertemanan dengan visi yang sama. Kami bukanlah koki profesional, tetapi kami ingin berbagi kenikmatan dari makanan favorit yang pernah kami rasakan saat tinggal di luar negeri,” ungkap Charina lagi.

Untuk itu mereka pun resmi membuka gerai pertama Eatlah di Pantai Indah Kapuk, yang dibuka pertama kali pada Mei 2016. Menurut Charina, nama Eatlah diambil dari bahasa “gaul” masyarakat Singapura yang berarti mengajak makan. “Nama itu kami pilih karena catchy, casual dan fun untuk anak muda,” ujarnya.

Baca juga :   Acer Dorong Pendidikan Digital Terkini di Indonesia

Dan sesuai dengan keinginan mereka, maka kedai makanan ini awalnya menyajikan konsep siap saji dengan menu yang terbilang sederhana berbahan utama telur asin. Menu andalan di Eatlah yakni Salted Egg Chicken Rice (nasi ayam telur asin), Salted Egg Dori Rice (nasi ikan dori telur asin) dan Sambal Chicken Rice.

“Menu kami sebenarnya sederhana dan cocok untuk dimakan kapan saja. Tentu dengan penyajian yang kekinian dan kualitas yang terjaga,” ujarnya.

 

Modal Terbatas

Charina mengaku menjadi pengusaha merupakan impian dari mereka bertiga. Oleh karena itu, begitu melihat ada peluang dan kesempatan, dia dan kedua temannya tidak ragu untuk berbisnis. Meski saat itu mereka hanya punya modal usaha ini sangat terbatas.

“Sebagai pebisnis pemula, modal kami sangat terbatas. Namun kami berusaha untuk bisa menjadikan itu optimal dengan memanfaatkan sebaik mungkin peluang-peluang yang ada,” ungkap lulusan Raffles Design Institut itu.

Untuk awal usaha Eatlah, mereka mengumpulkan modal Rp 15 juta, hasil patungan dari tabungan masing-masing founder. Dan, karena keterbatasan modal, mereka bertiga pun terjun langsung dalam proses pembuatan dan pelayanan kepada pelanggan. Riesky yang berlatar belakang pendidikan di bidang makanan pun bertindak sebagai Chef. Sedangkan Charina dan Michael bertanggungjawab pada pemasaran dan pelanggan.

“Awalnya kami sempat kesulitan dalam pemasaran. Pertama karena lokasinya di PIK kan di dalam pasar, ditambah dengan menu yang kami tawarkan belum familiar dengan lidah Indonesia, salted egg chicken. Jadi waktu itu sehari bisa jual 10 atau 20 box itu sudah senang sekali,” ungkap Charina.

Namun upaya dan kerja keras terus mereka lakukan. Mulai dari mempromosikan melaui media sosial hingga menyajikan aneka menu unik. Namun, menurut Charina, langkah itu belum cukup. Pasalnya,lokasi kedai mereka yang terbatas sehingga omzet Eatlah belum seperti yang diharapkan.

Baca juga :   Nudie Jeans Gelar Program Donasi Lewat Denim

Dari sana mereka pun memutar otak bagaimana bisa menaikkan omzet penjualan. Dan peluang itu didapat setelah mereka bekerjasama dengan layanan antar makanan dari Go-Jek, yaitu Go-Food. “Sebagai anak muda kami melihat bahwa kesempatan itu datang dari teknologi. Dengan memanfaatkan teknologi, produk kami dapat tersebar lebih luas dan lebih cepat ke masyarkat. Untuk itu kami pun memilih bekerjasama dengan Go-Food,” ucap gadis asal Malang itu.

Dan keputusan itu sangat tepat. Hasil dari kerjasama dengan Go-Food, omzet Eatlah langsung meningkat drastis.  Dari Go-Food, Eatlah bisa mendapat pesanan hingga 500 box per hari.

“Sekarang dalam satu bulan pendapatan Eatlah 90% berasal dari orderan Go-Food. Jadi, sekarang customer yang cari kami,” ujarnya sambil tersenyum. Diakui Charina, kendalanya hanyalah pada cuaca. “Kalau musim hujam omzet kami menurun karena pengemudi Go-Jek juga terhambat hujan,” sambungnya.

Berkat peningkatan omzet itu membuat Charina dan rekan-rekannya pun memutuskan untuk mengembangkan usaha mereka. Kini Eatlah sudah memiliki 11 cabang yang tersebar di seluruh wilayah Jabodetabek dan Bandung. Charina juga telah mempekerjakan 70 karyawan. Omzetnya rata-rata mencapai Rp 20 juta per hari.

Menurut Charina, mereka juga telah melakukan pengembangan produk dengan menu baru seperti Chipslah, yaitu keripik dengan rasa salted egg. Selain itu, mereka juga di beberapa gerai membuat tempat makan yang lebih luas. “Itu untuk menampung para customer kami yang ingin duduk nongkrong lebih lama,” ujarnya.

Di sisi lain, sebagai kedai siap saji maka Eatlah sangat menjaga kualitas makanan. “Kami mengolah saus telur asin mereka di tiap gerai agar fresh dan baik,” ujarnya. Menurut Charina, bumbu saus telur asin dibuat sebanyak 40 porsi dalam satu kali pembuatan dan akan dibuat kembali saat habis.

 

Berkat kreatifitas dalam menawarkan menu salted egg, kini Eatlah sudah memiliki 11 gerai yang tersebar di Jabodetabek dan Bandung (Foto: Dok. Pribadi/Youngster.id)

 

Kunci Inovasi

Sebagai pengusaha muda, Charina mengaku masih banyak tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan usaha. Di antaranya akses permodalan dan pemasaran yang lebih luas. Namun dia yakin, dengan mengikuti perkembangan teknologi dan inovasi, maka bisnis ini akan sukses.

Baca juga :   Kisarasa, Panggung bagi Wirausaha Mikro di Bisnis Kuliner

“Sebagai anak muda yang baru terjun di dunia bisnis kami melihat bahwa teknologi merupakan jalan terbaik dalam mengembangkan usaha. Selain itu, kuncinya yaitu berani berinovasi,” ucapnya.

Menurut Charina, bisnis yang mereka bangun menggambarkan anak muda Indonesia masa kini, yaitu kreatif, modern dan berpikiran luas. Dia juga berharap, usaha kreatif yang diruntis bersama kedua temannya itu dapat memberi aspirasi kepada anak muda Indonesia lainnya. Juga, diharapkan bisa berkontribusi dalam mendukung perekonomian di Indonesia.

Saat ini, lanjut Charina, kontribusi yang telah dilakukan pelan-pelan ingin membangun Eatlah sebagai sebuah karya dari anak Indonesia, dengan harapan bisa menjadi merek makanan cepat saji yang bisa diterima, bukan hanya di Indonesia tapi juga di luar negeri.

“Itu memotivasi kami sebagai pengusaha kecil untuk terus menjadi maju dan bermimpi lebih baik lagi agar merek kita bukan hanya dikenal di Jakarta atau Indonesia saja, tapi membawa nama sebuah merek Indonesia ke pasar internasional,” ujar Charina bersemangat.

Tak kalah penting, Charina juga menegaskan pihaknya akan terus berinovasi agar makanan yang didominasi rasa telur asin ini dapat diterima semua kalangan. “Kami percaya dengan produk yang kami kembangkan ini dan terus berani mengembangkan usaha. Intinya semua hal yang bisa kami lakukan untuk memperbesar bisnis ini,” ucapnya penuh keyakinan.

Charina berpesan untuk anak muda Indonesia di masa kini, jangan pernah takut dengan kegagalan. “Terus berkarya dengan kemampuan yang dimiliki, seberapa kecil karyamu, itu merupakan kontribusi untuk bangsa ini,’ pungkas Charina.

 

====================================

Charina Prinandita

  • Tempat Tanggal Lahir : 1 Februari 1988
  • Pendidikan Terakhir : Raffles Design Institut
  • Usaha : Eatlah
  • Mulai Usaha : 2016
  • Jumlah Cabang : 11 gerai di Jabodetabek dan Bandung
  • Jumlah Karyawan : 70 orang
  • Modal : Rp 15 juta
  • Omzet : rata-rata Rp 20 juta/hari

===================================

 

STEVY WIDIA

Tags: "kid zaman now"bisnis anak muda kreatifbisnis kulinerCharina PrinanditaEatlahMichael CrisyantoRiesky Venrandes Putrasalted eggtelor asin
Previous Post

Jakarta Toys & Comics Fair, Pameran Mainan dan Komik Terbesar Indonesia

Next Post

Gogobli Luncurkan Program “Parade Artis”

Related Posts

Kisarasa
Headline

Kisarasa, Panggung bagi Wirausaha Mikro di Bisnis Kuliner

28 Maret 2025
0
aplikasi OLIN
News

ESB Kembangkan Sistem POS Berbasis AI untuk Bisnis Kuliner

24 Mei 2024
0
Kuliner Gen Z dan Milenial
Analyze

Gen Z dan Milenial Lebih Suka Membeli Makan daripada Memasak Sendiri

1 Juni 2023
0
Load More
Next Post
Gogobli Luncurkan Program “Parade Artis”

Gogobli Luncurkan Program “Parade Artis”

Sepatu Ini Tawarkan Teknologi Baru Untuk Para Runner

Sepatu Ini Tawarkan Teknologi Baru Untuk Para Runner

Industri Kreatif Bisa Sumbang  Rp 1.000 Untuk PDB di 2018

Industri Kreatif Bisa Sumbang Rp 1.000 Untuk PDB di 2018

Discussion about this post

Recent Updates

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version