youngster.id - Maureen Hitipeuw pendiri Single Moms Indonesia dan Septi Peni Wulandari pendiri Institut Ibu Profesional menjadi pemenang Community Leadership Program yang digelar Facebook. Keduanya dinilai mampu mendekatkan orang-orang dalam suatu komunitas.
Renata Aryanti, Director Engineering Facebook mengungkapkan, lebih dari 1,4 miliar orang menggunakan Facebook Groups setiap bulannya, dan terdapat puluhan juta grup yang aktif. Di sisi lain, 1 dari 2 orang Indonesia merupakan anggota dari Facebook Group, dan 1,8 juta Facebook Group yang aktif dibuat oleh mereka yang tinggal di Indonesia.
“Untuk itu Facebook memberi penghargaan kepada mereka yang menggunakan platform-nya untuk menyatukan orang-orang menjadi lebih dekat,” ucap Renata pada Rabu (7/11/2018) di acara Press Briefing: Facebook Community Partnership Day di Ruang Komunal Indonesia (RuKi) di One Pacific Place, Jakarta.
Menurut dia, melalui program ini Facebook berharap dapat menginspirasi para perempuan dan komunitas-komunitas di Indonesia untuk dapat lebih mengembangkan komunitas mereka melalui fitur-fitur terbaru di Facebook Group.
Sebagai contoh dalam Single Moms Indonesia (SMI), grup ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan tempat berlindung yang aman bagi ibu tunggal (karena perpisahan, kematian, atau pilihan pribadi), tetapi juga untuk menginspirasi para anggota lain untuk menjalani kehidupan sepenuhnya dan menjadi diri mereka sendiri, terlepas dari kondisi yang dihadapi.
Tidak hanya aktif di dunia maya, dikatakan Maureen, SMI juga kerap menggelar beragam kegiatan. Diantaranya SMItalk, SMIpreneur, SMIberbagi, dan SMIworkshop.
“Hal-hal luar biasa akan terjadi ketika para ibu tunggal saling memberikan dukungan. Kami ingin menyediakan ‘rumah’ yang aman dan nyaman bagi single moms di Indonesia,” ujar Maureen.
Sementara itu, Septi Peni Wulandari mendirikan Institut Ibu Profesional setelah melepas pekerjaannya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Alasannya, karena ingin mengurus rumah tangga sambil mendidik ketiga anaknya. Lantas, Ia mendirikan komunitas mandiri di Facebook sebagai forum pembelajaran bagi para ibu dan calon ibu untuk mempersiapkan diri mereka guna menjalani peran sebagai ibu dan juga istri.
Saat ini, ada 3.000 ibu yang aktif memposting materi pembelajaran di Facebook Page dan web. Pada tahun berikutnya, Ia menginisiasikan sesi kuliah yang terstruktur melalui grup WhatsApp dan hingga hari ini, ada 18.435 ibu yang terdaftar dan pengikut di Facebook Page telah mencapai 37.000 orang.
“Di 2012, kami membuat Ibu Profesional versi website. Tujuannya agar membuat komunitas bisa bersentuhan dengan teknologi. Kami ingin Ibu Rumah Tangga bisa naik ‘kelas’,” tutur Septi, di kesempatan acara yang sama.
Berkat inisiatif keduanya yang membawa kontribusi bagi orang banyak, sudah sepatutnya dipilih dalam Facebook Community Leadership Program. Selain pendanaan, mereka juga akan mendapatkan pelatihan, bimbingan, dan arahan dari Facebook.
“Pilar utama program ini ada tiga yaitu educational curriculum, funding, dan network of support. Kami akan membantu mereka merancang rencana inisiatif dari komunitas mereka dan juga engagement,” jelas Minsun Choi, Program Manager, Community Partnership, Facebook Asia Pacific.
Dua wanita hebat asal Indonesia dianugerahi Fellowships dan masing-masing bakal mengantongi US$ 50.000 atau sekitar Rp 728 juta untuk mendanai program dan inisiatif dari program mereka.
STEVY WIDIA
Discussion about this post