Minggu, 28 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home Creativepreneur

Karina Pricilla : Bisnis Fesyen itu Harus Punya DNA

26 November 2018
in Creativepreneur, Headline
Reading Time: 5 mins read
Karina Pricilla : Bisnis Fesyen itu Harus Punya DNA

Karina Pricilla, Co-founder & Managing Director Reves Studio (Foto: Fahrul Anwar/youngster.id)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Fashion telah menjadi penyumbang terbesar bagi pertumbuhan ekonomi kreatif. Bahkan industri fesyen dalam negeri berkembang pesat dengan munculnya brand dan label baru yang tak kalah dengan merek dunia. Mereka adalah para desainer muda yang punya mimpi dan visi besar.

Saat ini, industri fesyen di Indonesia telah menyumbang kontribusi terhadap Pendapatan Domestik Bruto nasional sebesar 3,76%, dengan nilai ekspor pada tahun 2017 mencapai US$ 13,29 milyar, telah meningkat 8,7% dari tahun sebelumnya.

Di tengah persaingan yang semakin kompetitif, industri fesyen harus terus didorong sehingga mampu bertahan dan meningkatkan market share Indonesia di pasar internasional, yang saat ini baru mencapai 1,6%.

Dengan ide kreatif dan keberanian, brand lokal mulai dapat meningkatkan popularitas fesyen dalam negeri. Kehadirannya lambat laun membuat tak sedikit orang percaya pada kualitas produk lokal. Salah satu brand fesyen yang sedang hits di kalangan perempuan muda adalah brand Reves Studio. Ini adalah womenswear ready-to-ware berbasis Indonesia yang didirikan tahun 2016. Dengan gaya desain sleek, menggunakan warna-warna monokromatis dengan bentuk pakaian yang monoton membuat rancangan brand ini cepat diterima masyarakat. Saat ini, produk mereka sudah tersedia di Galeries Lafayette Jakarta, hingga Bobobo.com.

Studio fesyen ini didirikan oleh Karina Widjadja sebagai Creative Director serta Karina Pricilla selaku Managing Director. Keduanya memiliki mimpi untuk dapat membangun brand fashion yang tak hanya cantik tetapi juga memiliki karakter yang kuat.

“Kami punya visi dan misi di industri fashion, yang diwujudkannya dalam karya-karya berupa pakaian ready-to-wear. Kami ingin karya busana kami dapat mentransformasikan seseorang menjadi lebih percaya diri,” kata Karina Pricilla kepada youngster.id belum lama ini di Jakarta.

Membawa warna baru dalam industri fesyen Indonesia, Rêves Studio benar-benar tahu betul apa yang ia kerjakan. Bahkan semangat youth spirit menggiring mereka hingga saat ini untuk terus berkreasi dengan menghadirkan koleksi-koleksi terkini.

Salah satunya ketika mereka ikut serta dalam Fimela Fest 2018. Ketika itu Rêves Studio menghadiran koleksi spring – summer 2019. Menurut Karina, koleksi tersebut terilhami dari perjalanan berlibur ke Paris belum lama ini.

Baca juga :   Youtap Luncurkan Dua Fitur Pendukung Ekosistem Digital Bagi Pelaku Usaha

“Kala itu, tepat pada akhir musim dingin di mana setelah tiga hari berada di Paris, sinar matahari pun muncul dan menciptakan pantulan pada kolam yang menampilkan baits of color yang cantik. Suana yang tenang dengan udara dingin serta secercah cahaya matahari yang indah serta cantiknya bunga yang mulai mekar menginspirasi koleksi dari Rêves Studio kali ini,” ceritanya.

Lahirlah rancangan yang berpola klasik, feminin dengan kombinasi warna lembut seperti blush on, putih, ungu, dan kuning. Koleksi ini menyentuh sisi feminin pemakainya. Dia menjelaskan, untuk memperkuat rasa percaya diri tiap koleksi pakaian Reves Studio ini selalu menggunakan desain asimetris, dengan detail dan potongan unik. Tujuannya untuk membangun represents yang kuat dan feminitas modern.

“Koleksi kami adalah untuk para wanita professional muda, ibu muda dan perempuan yang aktif namun tetap ingin tampil feminin dengan karakter masing-masing,” tegas Karina.

 

Reves Studio merupakan mimpi Karina Pricilla dan Karina Widjadja untuk memiliki bisnis fesyen (Foto: Istimewa/youngster.id)

 

DNA Fashion

Menurut Karina, nama Reves berasal dari kata Prancis yang berarti mimpi. Sesungguhnya impian untuk membangun bisnis fesyen ini telah dipupuk dua Karina ini sejak mereka bersahabat di bangku SD.

“Ini adalah mimpi kami berdua untuk membangun brand fashion. Dan impian itu kami wujudkan ketika kami selesai kuliah,” kata Karina.

Reves Studio berdiri pada Januari 2016 di Surabaya. Ide awal rancangan brand itu mereka dapatkan ketika mereka kesulitan untuk mencari baju yang tepat untuk dipakai bekerja. “Jadi ketika kami selesai kuliah dan mulai bekerja, kami ternyata kesulitan untuk mencari baju yang tepat yang dapat dipakai bekerja dan setelah kerja. Karena saat bekerja harus pakai baju yang formal, kemudian pulang kerja mau ketemu teman kerja harus ganti baju lagi,” cerita gadis penggemar traveling itu.

Dari sanalah mereka berdua kembali mengingat mimpi untuk membangun usaha fesyen. “Jujur kami mendirikan usaha ini persiapannya cukup lama. Karena saat itu kami baru selesai kuliah dan memiliki pekerjaan masing-masing. Sempat ragu karena kami belum memiliki pengalaman,” ungkapnya.

Baca juga :   E-Motion Entertainment dan Ainaki Angkat Pamor Animator Lokal

Oleh karena itu, sambil belajar mereka mulai mempersiapkan mendirikan Reves Studio. “Hampir dua tahun persiapannya sebelum launching tahun 2016,” ujar Karina.

Selama dua tahun mereka melakukan riset, mencari DNA dari brand yang akan mereka luncurkan. “Menurut saya sebagai brand fashion, kami yang harus memiliki DNA sendiri. Itu sangat penting, karena jangan hanya mengikuti tren saja tetapi bisa punya sesuatu yang benar-benar menjadi karakter produk kami,” sambungnya.

Salah satu kendala yang dihadapi adalah dalam hal bahan material. “Sebagai desainer kami ingin pakai produk kain lokal, tetapi ternyata banyak juga material yang tidak diproduksi di sini. Mislanya kami main di tekstur, ternyata bahannya tidak ada di sini dan harus impor. Dan, itu biayanya terlalu tinggi,” ungkap Karina.

Oleh karena itu, akhirnya mereka memutuskan untuk menggunakan kualitas terbaik dan memperkuat desain.

Alhasil ketika melucurkan produk Reves Studio, pasar langsung menangkap. Kini mereka telah memiliki tiga gerai di Lavayet Pacific Place, Central Grand Indonesia dan Seibu.

 

Berkat kerja keras Karina Pricilla dan Karina Widjadja, Saat ini Reves Studio telah memiliki 15 tim dengan pusat produksi di Surabaya. Dan setiap bulan mereka memproduksi hingga 300 pieces baju (Foto: Fahrul Anwar/youngster.id)

 

Edukasi

Menurut lulusan Raffles College ini, mereka tidak sekadar menghadirkan produk fesyen tetapi juga mengedukasi.

“Kami ingin mengajarkan banyak orang, ketika mereka memakai jas bukan berarti kamu harus ke kantor atau ke acara. Tapi sebenarnya kalau untuk jalan-jalan di mall nggak apa-apa pakai jas,” ujarnya.

Selain itu, dengan gaya rancangan itu mereka juga ingin menunjukkan kepada konsumen Indonesia bahwa karya desainer lokal tidak kalah bagus dengan desainer luar negeri. Karena itu Karina tidak segan untuk berkolaborasi dengan banyak pelaku industri fesyen lokal Menurut dia, hal itu merupakan cara yang efektif dalam memperkenalkan brand fashion ke masyarakat luas.

“Sampai saat ini kami sudah memiliki 12 koleksi, di antaranya ada Spring-Summer, Lines, Foul Winter, 17 Refree. Lalu koleksi lain kami Brush, kemudian Trunk Show. Ada juga koleksi hasil kolaborasi dengan Linguling,” ujarnya.

Baca juga :   Pemerintah Akan Sedia Dana Abadi Untuk Industri Kreatif

Menurut Karina, produk yang jadi favorit adalah dress dan baju atasan yang dapat dipakai untuk semua situasi baik, formal maupun kasual. Harga produk Reves Studio dibanderol mulai dari Rp 800 ribu hingga Rp 3 juta per item, dengan segmen pasar usia 25-35 tahun.

Karina menyadari bahwa peta persaingan di industri fesyen sangatlah ketat. Oleh karena itu mereka tidak mau setengah-stengah. “Menurut saya branding harus kuat mulai dari logo hingga packaging. Makanya kami benar-benar membangun fondasi yang kuat agar produk kami dapat diterima tidak saja oleh pembeli tetapi juga investor,” tegas Karina.

Saat ini Reves Studio telah memiliki 15 tim dengan pusat produksi di Surabaya. Dan setiap bulan mereka memproduksi hingga 300 pieces baju.

Karina berharap mereka akan dapat terus mengembangkan industri fesyen lokal. Bahkan mereka ingin dapat menembus pasar internasional seperti Eropa dan Amerika. “Mungkin dalam lima tahun ke depan dapat terwujud,” ujarnya penuh harap.

Memasuki 3 tahun eksistensi Rêves Studio, pesan penting mereka sampaikan bagi brand-brand baru yang hadir di industri fashion.

“Jangan putus harapan dan jangan pernah berhenti di tengah perjalanan karier, sebab perjalanan masih panjang untuk melakukan sesuatu. Jika ingin melakukan sesuatu, coba lakukan secara konsisten. Tentunya hal ini akan berbuah manis di kemudian hari,” pesan Karina.

 

================================

Karina Priscilla

  • Tempat Tanggal Lahir : Surabaya, 11 Mei 1992
  • Pendidikan                 : Raffles College of Higher Education
  • Nama Brand              : Reves Studio
  • Mulai Usaha               : Januari 2016
  • Jabatan                     : Co-founder & Managing Director

Prestasi :

  • CLEO Fashion Awards
  • Most Innovative Local Brand  (2016)

==================================

 

FAHRUL ANWAR
Editor : Stevy Widia

Tags: bisnis fesyenbrand fesyen lokalindustri fesyenKarina PricillaKarina WidjadjaReves Studio
Previous Post

Fintech Akseleran Capai 86% Target

Next Post

Ayopop Resmi Terdaftar di Bank Indonesia

Related Posts

Fashion Program
Headline

Fashion Program, Insiatif Memajukan Industri Fesyen di Tanah Air

18 Mei 2024
0
PINTU Incubator 2023
Headline

PINTU Incubator, Fasilitasi Entrepreneur Muda Bidang Fesyen Masuk Pasar Global

25 Juli 2023
0
Zita Marissa
Creativepreneur

Zita Marissa : Sukses Bangun Bisnis Pakaian Anak di Tengah Pandemi

1 Oktober 2021
0
Load More
Next Post
Aplikasi Ayopop Targetkan Raih 5 Juta Transaksi Bulanan

Ayopop Resmi Terdaftar di Bank Indonesia

Cybersecurity Forecast 2019: Apa saja yang perlu diwaspadai?

2019, Makin Marak e-Mail Bisnis Disisipi Lampiran Jahat

Program Go-Pay Pay Day, Bantu UKM Bertransaksi Non Tunai

Program Go-Pay Pay Day, Bantu UKM Bertransaksi Non Tunai

Discussion about this post

Recent Updates

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version