youngster.id - Layanan pangkas rambut tak cuma bagi kaum Hawa. Apalagi di zaman keterbukaan dimana media sosial jadi eksistensi diri, semakin banyak kaum pria pun memperhatikan penampilan. Inilah yang membuat bisnis cukur rambut khusus pria atau barbershop terus bermunculan.
Sebuah foto hitam putih dari dekade 1910-an. Seorang lelaki tua berdiri di bawah pohon rindang tepi jalan. Peci di kepala dan gunting di tangan kanan. Tangan kirinya memegang kepala lelaki muda berkumis yang duduk di kursi kayu sambil menyilangkan kaki. Kedua lelaki itu tak memakai alas kaki. Perkakas cukur tampak di meja dan tergantung pada pohon.
Begitulah gambaran tukang cukur dan pelanggannya di Batavia dalam buku Greetings from Jakarta: Postcards of a Capital 1900-1950 karya Scott Merrilless. Tapi sekarang sudah jarang terlihat tukang cukur beroperasi di bawah pohon rindang. Mereka telah beralih di ruangan berpendingin yang nyaman dan wangi.
Selain itu, gaya model rambut pria semakin semakin hari semakin kekinian. Artinya terus ada model baru yang membuat seorang pria menjadi rajin ke salon potong rambut (barbershop). Namun usaha pangkas rambut saat ini juga tak sekadar memiliki keahlian dalam urusan potong rambut. Tetapi harus juga mengikuti tren dan layanan full service seperti cuci rambut, hingga pijat. Selain itu, tentu tempat yang nyaman dengan fasilitas Wifi yang membuat calon pelanggan tertarik. Dari semua itu, hubungan baik dengan pelanggan.
Berangkat dari semua itulah, Muhammad Zulfikri memberanikan diri membuka usaha barbershop. “Saya melihat peluang usaha barbershop ini menjanjikan. Setelah bertahun-tahun saya bekerja di tempat orang lain, saya memberanikan diri untuk membuka usaha sendiri ini,” kisah pria yang akrab disapa Zul ini kepada youngster.id.
Barbershop Ollzie yang berada di kawasan Cilangkap Tapos Depok ini memang terlihat menarik. Ruang tunggu yang nyaman berpendingin ruangan, juga dihiasi mural yang terlihat garang membuat pelanggan betah menunggu. Selain itu ,tentu keterampilan Zul dalam memangkas rambut yang bisa mengikuti model sesuai keinginan pelanggan.
“Barbershop menjadi kebutuhan seorang pria yang benar-benar memperhatikan penampilannya terutam rambut agar terlihat rapi. Dari hal inilah yang menjadi salah satu ketertarikan saya membuka usaha ini, karena semua orang terutama laki-laki membutuhkan jasa ini,” kata Zul.
Zul mengaku, pengalaman dia selama 4 tahun bekerja sebagai hair sytles menjadi bekal yang mumpuni untuk bisnis ini. Ia beralasan keahlian yang dimilikinya telah membuka jalan rezeki dan memberikan penghasilan yang cukup baginya.
“Saya awalnya belajar secara otodidak, tetapi seiring waktu saya pun ikut pelatihan formal dan punya sertifikat. Semua proses itu saya jalani karena saya melihat ke depan akan peluang untuk bisa membuka usaha sendiri, dan akhirnya bisa terwujud seperti sekarang ini,” ucap Zul.
Kala Pandemi
Nama Ollzie dipilih Zul berasal dari nama kedua dari keponakan kesayangannya. “Nama keponakan saya itu Olla dan Zidan. Kalau di gabung jadi Ollzie, dan kayaknya keren juga buat dijadikan brand usaha saya,” ungkap sambil tersenyum.
Menurut pria kelahiran Depok, 20 Maret 1996 ini modal yang digunakan untuk membuka usaha potong rambutnya itu berasala dari tabungan yang dikumpulkan semasa bekerja. Modal itu terbilang cukup besar baginya, yakni sebesar Rp 50 juta. Selanjutnya modal itu digunakan untuk membeli peralatan dan untuk tempat yang dia gunakan sebagai lokasi usaha.
Menariknya lagi bisnis ini baru dibuka pada Maret 2020, tepat ketika pandemi covid-19 melanda negeri ini. Kekhawatiran sempat menyergap Zul, apalagi layanan jasa ini ini berinteraksi langsung sama orang. Selain itu, pemerintah di wilayah tempat dia bekerja juga memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).
“Memang awalnya takut pas buka, apalagi harus mencukur dan berinteraksi sama orang. Tetapi usaha harus berjalan. Selain itu, potong rambut menjadi kebutuhan banyak orang. Jadi kami tetap buka, hanya saja jam operasional dikurangi. Kami juga tetap mengikuti protokol kesehatan,” ungkapnya.
Zul menegaskan, saat bekerja, dia dan karyawan menggunakan masker. Mereka juga menyediakan hand sanitizer di ruangan barbershop. Selain itu, mulai dari pintu masuk hingga bangku di ruang tunggu rutin mereka semprot dengan desinfektan. Hal itu agar pelanggan yang datang juga merasa nyaman.
“Termasuk alat cukur sehabis digunakan juga selalu dibersihkan dengan cairan pembersih kuman,” ujarnya.
Keputusan Zul untuk tetap membuka usaha, ternyata langkah yang tepat. Dengan kenyamanan dan kebersihan yang ditawarkan Ollzie, maka pelanggan pun berdatangan.
“Karena ini masa pandemi pelanggan juga mencari pangkas rambut yang bersih tempatnya, dan membuat mereka nyaman. Saya dan karyawan sampai kewalahan menangani pelanggan yang datang,” klaim Zul sambil tersenyum.
Dia mengaku setiap hari kedatangan 10-15 pelanggan. Bahkan di akhir pekan, jumlah pelanggan bisa lebih banyak lagi. “Harga kami terjangkau untuk dewasa dikenakan Rp 35 ribu dan anak-anak Rp 25 ribu. Itu sudah termasuk keramas, potong rambut dan tambahan vitamin,” kata Zul bersemangat.
Alhasil setelah empat bulan beroperasi maka dia mengaku sudah balik modal. “Waktu 2 bulan pertama saya baru mendapat omset sekitar Rp 10 juta. Tetapi berkah melimpat kami rasakan pas puasa dan lebaran kemarin, omset perbulan saya bisa lebih. Jadi kalau boleh dibilang modal awal yang pernah saya keluarkan sudah kembali semuanya. Jujur saya nggak nyangka akan bisa secepat itu, berkah ini lebih dari apa yang saya targetkan sebelumnya,” katanya lagi.
Zul berharap usaha ini akan dapat berjalan lancar. Mengenai persaingan usaha, dia yakin bahwa rezeki adalah milik masing-masing. Yang penting bagi dia adalah kepuasan pelanggan. “Saya melihat persaingan usaha adalah sehat. Karena kami nggak ingin mengusik usaha orang lain. Tetapi kalau ada pelanggan mereka datang ke tempat kami, ya itu namanya rejeki aja,” kata Zul.
Zul menargetkan untuk mengembangkan bisnis pangkas rambutnya, dengan membuka cabang di daerah Pomad Bogor. “Semoga aja pandemi bisa cepat hilang hingga kondisi usaha bisa kembali baik. Sehingga pelaku UKM seperti saya bisa lebih sukses lagi,” pungkas Zul penuh harap.
=========================
Muhammad Zulfikri
- Tempat Tanggal Lahir : Depok, 20 Maret 1996
- Pendidikan Terakhir : SMK Mekanik Cibinong
- Usaha yang dikembangkan : Membangun usaha pangkas rambut (barbershop)
- Nama usaha : Ollzie
- Jabatan : Founder & CEO
- Modal awal : sekitar Rp 50 juta
- Omset : sekitar Rp 10 juta per bulan
=======================
FAHRUL ANWAR
Editor : Stevy Widia
Discussion about this post