youngster.id - Pandemi Covid-19 menyebabkan kemunduran signifikan di hampir semua sektor bisnis. Namun, salah satu sektor yang mengalami pertumbuhan positif adalah industri hewan peliharaan – atau yang kerap disebut Pet Economy. Peluang bisnis ini cukup menjanjikan untuk dijalani.
Di Indonesia sendiri, 67% rumah tangga memiliki hewan peliharaan, dengan proporsi terbesar pada kucing (37%), burung (19%), ikan (16%), serta anjing (15%). Kondisi ini melahirkan peluang bisnis berupa perlengkapan dan ternak hewan.
Peluang itu ditangkap Nurul Huda dan suaminya, yang sejak tahun 2016 pindah kuadran untuk berwirausaha di bisnis penjualan makanan, asesoris serta perawatan pada kucing Anggora, bernama Amira Petshop.
Menurut Nurul, ide membuka usaha petshop itu berangkat dari pengalamannya bekerja di perusahaan makanan kucing ternama. Rupanya dia melihat besarnya animo masyarakat akan hewan peliharaan, terutama kucing. Dan, selain peluang bisnis yang menjanjikan, bagi Nurul usaha petshop ini sekaligus untuk menyalurkan hobinya.
“Menjalankan bisnis ini selain peluangnya yang menjanjikan, juga dapat menyalurkan dan memuaskan hobi saya dalam merawat dan memelihara kucing yang lucu dan imut,” kata Nurul, kepada youngster.id yang menemuinya baru-baru ini.
Disebutkan Nurul, keinginannya untuk menyalurkan hobi sekaligus berbisnis petshop mendapat dukungan penuh dari suami dan teman-teman. Oleh karena itu, mereka pun sepakat mengembangkan usaha untuk mendukung keperluan hewan peliharaan, khususnya kucing.
“Kebetulan kami berdua sama-sama menyukai hewan peliharaan kucing Anggora, juga banyaknya dorongan dari teman, makanya kami sepakat untuk membuka usaha petshop ini,” ungkapnya.
Perempuan kelahiran Jakarta, 19 Januari 1986, ini bersyukur usaha yang dirintis bersama suaminya itu dapat terus berkembang. Kini, Amira Petshop sudah memiliki 4 toko yang tersebar di kawasan Jakarta dan Bekasi.
“Alhamdulillah petshop ini ternyata berkembang. Meskipun di masa pandemi Covid-19 ini kami merasakan penurunan terhadap penjualan dari sebelumnya, tetapi kami bersyukur usaha ini masih tetap bertahan ditengah situasi sulit seperti sekarang,” ucap Nurul.
Riset Panjang
Menurut Nurul, proses untuk mengembangkan bisnis petshop yang diberi nama sama dengan nama anaknya ini ternyata cukup panjang. Pasalnya, walaupun ada unsur hobi, tapi ia tak ingin usahanya itu dilakukan secara asal-asalan. Diklaim Nurul, untuk mengembangkan usaha petshop ini memerlukan waktu 4 tahun, mulai dari persiapan, meriset, hingga melakukan survei kepada para konsumen yang akan disasar untuk mendukung bisnisnya ini.
“Sebelum usaha ini dibuka, saya selama 4 tahun mempelajari bisnisnya, mengatur keluarnya keuangan yang masuk, sampai siapa saja target pasar yang kami ingin tuju. Saya juga mempelajari apa-apa saja yang dibutuhkan dalam perawatan kucing. Termasuk mencari vendor dan distributor yang siap memenuhi dan menunjang kebutuhan bisnis petshop ini. Memang perjalanan risetnya sebelum usaha ini dimulai lumayan panjang,” paparnya.
Setelah semuanya dinilai sudah cukup, maka Nurul dan suaminya pun mulai membuka bisnis petshop bernama Amira Petshop pada tahun 2016. Dengan modal awal Rp 100 juta, di tokonya itu dijual berbagai keperluan pendukung kucing peliharaan, mulai dari makanan, susu, obat dan vitamin, hingga asesoris dan perlengkapan lainnya. Selain itu, Amira Petshop juga menawarkan layanan pemeliharaan kucing, seperti jasa grooming dan pet hotel.
“Di sini, selain menjual produk kebutuhan hewan peliharaan mulai dari makanan sampai vitaminnya, kami juga membuka jasa perawatan kucing seperti grooming,” ucap Nurul.
Tak hanya itu, Amira Petshop juga menawarkan layanan pet hotel atau jasa penitipan dan perawatan kucing. Menurut Nurul, jasa penitipan dan perawatan kucing juga lumayan banyak dicari para pecinta kucing. Khususnya ketika masa liburan, lebaran, natalan atau bepergian dalam waktu yang lama, jasa penitipan dan perawatan binatang banyak dicari dan laku.
Sebab para pemilik binatang peliharaan pastinya tidak bisa menenteng binatang kesayangan mereka untuk berlibur bareng dalam perjalanan. Untuk itu mereka mencari jasa penitipian dan perawatan hewan peliharaannya. Jasa penitipan dan perawatan binatang peliharaan ini mencakup layanan: merawat mirip memandikan, memberi makan, mengajak jalan-jalan dan mempertahankan binatang peliharaan dengan baik selama pemiliknya menitipkannya ke tempat penitipan hewan.
“Pastinya, jasa ini banyak dicari. Karena ketika masuk di hari besar seperti Lebaran, Natal atau libur sekolah, biasanya para pemilik suka menitipkan hewan kesayangan mereka. Secara bisnis, jasa ini sangat menguntungkan. Sebab, para pemilik rela membayar lebih demi menitipkan binatang peliharaannya selama bepergian,” jelasnya.
Disebutkan Nurul, fasilitas pets hotel di Amira Petshop cukup bervariasi. Harganya mulai dari Rp 35 ribu per hari, kalau pemilik membawa makanan sendiri. Sedangkan untuk layanan penuh (menginap dan makan), biayanya Rp 45 ribu per hari. “Kalau untuk perawatan grooming-nya, biayanya Rp 50 ribu per ekor untuk satu kali perawatan,” ujarnya.
Inovasi dan Persaingan Usaha
Lulusan Manejemen Informatika, Bina Sarana Informatika, Jakarta ini mengakui meski usaha ini berkembang pesat, di awal dia sempat mengalami tantangan berupa cibiran dari orang-orang sekitar.
“Terutama di awal saya buka bisnis ini ada tetangga yang mencibir. Mereka bilang, kalau mau buka usaha itu jualan sembako, cukur rambut atau jual makanan jadi. Kalau usaha makanan kucing, emang bisa laku? Mendengar perkataan tersebut dari tetangga kami berdua hanya tersenyum dan balik mengatakan, insyaallah kalau rejeki nggak akan kemana,” kisah Nurul.
Toh, seiring waktu, mereka yang dulu mencibir akhirnya mengakui kemampuan Nurul dan suaminya dalam mengembangkan bisnis petshop. Menurut Nurul, inovasi dan terus mencari tahu yang dibutuhkan konsumen, menjadi cara paling efektif menjaga usahanya terus berkembang dan berkelanjutan.
Oleh karena itu, persoalan mengenai persaingan usaha tak ingin menjadi hal yang terlalu dikhawatirkan Nurul. “Saya nggak mau terlalu mengkhawatirkan persaingan. Ya, namanya usaha persaingan usaha pasti ada, dan itu wajar. Tapi kami di sini lebih berinovasi aja dan selalu memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan di mana pun,” terangnya.
Menurut Nurul, selain inovasi dan pelayanan terbaik, banyaknya jumlah jenis dan merek dari food pet yang tesedia di Amira Petshop, menjadi salah satu faktor banyaknya pelanggan yang mau berbelanja ke petshop miliknya. Tak mengherankan, sejauh ini penjualan produk makanan masih mendominasi pendapatan dari Amira Petshop.
“Alhamdulillah, selama ini komplen dari pelanggan juga tidak pernah ada. Termasuk konsumen yang juga pernah menitipkan hewan kesayangannya di petshop ini,” klaim Nurul.
Pastinya, kini Nurul sangat menikmati hasil kerja keras dan passion-nya dalam mengembangkan bisnis petshop. Betapa tidak, sekarang ia sudah mampu memperkerjakan 10 karyawan di 4 gerai Amira Petshop, dengan raihan omzet rata-rata Rp 50 juta per bulan dari masing-masing gerai.
Ke depan, jika situasi sudah membaik dan normal, Nurul akan lebih mengembangkan usaha dengan menambah jumlah gerai Amira Petshop di Depok. “Selama ini, kami juga masih melakukan penjualan offline, melalui toko. Tapi bukan nggak mungkin ke depan kami akan berjualan dan membukanya melalui cara online supaya bisa sekaligus membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain,” pungkasnya.
=======================
Nurul Huda
- Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 19 Januari 1986
- Pendidikan : Diploma, Manejemen Informatika, Bina Sarana Informatika Jakarta
- Usaha yang dikembangkan : Bisnis jual makanan, asesoris dan perawatan kucing (petshop)
- Nama usaha : Amira Petshop
- Mulai usaha : Tahun 2016
- Jabatan : Co-founder & CEO
- Karyawan : 10 orang
===================
FAHRUL ANWAR
Editor : Stevy Widia
Discussion about this post