youngster.id - YOUNGSTERS.id – Sebelum sukses, Riezka Rahmatiana sempat mengalami kegagalan dalam berbagai bisnis dan membuatnya terlilit banyak utang. Namun dengan tekad yang kuat dia berhasil membangun brand Pisang Ijo Justmine dengan 400 outlet di hampir seluruh daerah di Indonesia.
Usaha di bidang kuliner adalah bisnis yang menggiurkan. Kebutuhan orang akan makanan, tak lagi sebatas mengisi perut, tetapi juga menyangkut gengsi. Di balik semua itu, ada perjuangan dan ketekunan dari para pemain di bisnis ini. Terutama pemain lokal. Faktor kekhasan menjadi nilai jual tersendiri.
Seperti yang diraih oleh JustMine Pisang Ijo, brand dari produk makanan khas Makassar yang dikembangkan Riezka Rahmatiana.
“Berawal dari kesenangan saya di dunia perdagangan. Tidak sesukses sekarang, saya pun pernah merasakan jatuh bangun dalam berbisnis. Pernah dengan berbagai macam usaha tetapi memang belum ada hasil. Akhirnya ketika mencoba berbisnis membuat pisang ijo, Alhamdulillah yang dulunya mulai dari gerobak kecil, sekarang dengan konsisten bisa mempunyai cabang dimana-mana,” ungkap Riezka bangga.
Di tangannya produk pisang ijo telah berkembang tak sekadar menjadi jajanan tradisional biasa. Semangat muda, yang penuh integritas dan inovasi tiada henti menjadikan brand local ini memiliki tampilan yang modern dan menarik.
“Dulu saya hanya berpikir, pisang itu kalau laku dijual enaknya dibikin apa. Akhirnya saya memutuskan untuk memasarkan pisang ijo. Dan, bisnis ini ternyata bisa berkembang menjadi besar,” kenangnya.
Perempuan kelahiran Mataram 26 Maret 1986 ini awalnya terpikat pada rasa es pisang ijo. Karena ketagihan dengan keunikan rasa menu jajanan ini membangkitkan naluri bisnis Riezka untuk membuat dan berdagang sendiri. Ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Dibutuhkan ketrampilan untuk membuat jajanan tradisional ini. Setelah berbulan-bulan melakukan berbagai percobaan akhirnya Riezka menemukan resep yang pas. Dan dia pun langsung memutuskan untuk membuat kios kecil di Bandung.
Selama kurun waktu tiga tahun rasa pisang ijo yang unik membuat Justmine Pisang Ijo menjadi merek lokal andalan. Bahkan, kini bisnis ini pun berkembang pesat. Awalnya pisang ijo ini punya 23 cabang milik sendiri. Untuk pemasaran yang lebih luas, kini Justmine Pisang Ijo diwaralabakan oleh Riezka. Dan sekarang telah ada 400 gerai di sejumlah kota di Indonesia, mulai dari Bandung, Jakarta, Solo, Sidoardjo, Makasar, hingga Palembang.
“Kesukses bisnis ini tentunya tidak lepas dari kerja sama dan saling dukung antara franchisee dengan franchisor, sehingga jejaring bisnis Justmine Pisang Ijo bisa begitu kuat,” ungkap Riezka lagi.
Delapan kali Gagal
Sejatinya, Justmine Pisang Ijo merupakan bisnis kesembilan yang dikelola Riezka. Sebelumnya, perempuan yang hobi jalan-jalan ini telah merintis berbagai bidang usaha namun selalu gagal. Mulai dari menjual pulsa, loundry hingga warung makan. Namun semua berakhir dengan kegagalan.
Riezka juga pernah mencoba usaha di bidang investasi lewat network marketing dengan menjual berbagai produk kesehatan hingga berinvestasi di produk kelapa sawit. Ternyata bisnis itu tak hanya gagal tapi nyaris membuatnya frustasi. Uang modal yang dikumpulkan Riezka bersama teman-temannya bernilai ratusan juta rupiah raib dibawa kabur. Dan itu membuat dia terlilit hutang.
Justmine Pisang Ijo mulai dikembangkan pada tahun 2007, kala dia berusia 20 tahun tahun. Saat itu, Riezka masih menjadi mahasiswi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran, Bandung. Dengan modal Rp 2 juta, yang digunakan untuk membuat etalase kecil serta belanja bahan pembuat pisang ijo.
Di awal usaha banyak tantangan. Mulai dari orang tua, yang tidak setuju Riezka berjualan makanan. Tetapi dia tetap bersikeras, dan berhasil meyakinkan bahwa kali ini ia pasti sukses. Tetapi ternyata tidak semudah itu. Pernah dalam sehari hanya ada lima porsi yang terjual dengan untung sekitar Rp 5000. “Tapi saya pantang menyerah. Dengan modal Rp 2 juta, saya terus berjuang agar sajian yang dibuat laris manis. Ketekunan saya pun berbuah manis, perlahan bisnis saya mulai dikenal banyak orang. Omsetnya pun naik, “Di akhir pekan saya bisa meraup untung Rp 1 juta,” bebernya.
Setelah usahanya mulai terlihat hasil dan disukai pasar, Riezka pun lantas menambah varian es pisang ijonya dengan rasa cokelat, vanilla, stroberi dan durian. Terobosan ini membuat keunikan tersendiri dari produk Justmine Pisang Ijo.
Di tahun 2009, Riezka sudah memiliki tiga cabang di kawasan Bandung. Di tahun itu juga ia mulai mengubah sistem penjualan pisang ijo. Di bawah bendera CV Ezka Giga Pratama produk Justmine Pisang Ijo pun diwaralabakan.
Konsistensi dan kesukesannya dalam dunia usaha membuat banyak orang tertarik untuk menjadi mitra. Hanya dalam waktu empat tahun, Riezka sudah memiliki 210 outlet di seluruh Indonesia dan memiliki puluhan karyawan. Dan usaha ini terus berkembang.
Kesuksesan wirausahanya ini membuatnya meraih berbagai penghargaan seperti The Young Entrepreneur Award, Wirausaha Muda Mandiri 2008, Satya Karya Adi Siswa Padjajaran 2010, Pemuda Berprestasi Bidang Perekonomian & Kemakmuran 2010, juga Best 9 Young Caring Profesional Award 2011 martha tilaar, dan Runner Up “Who Want To BE Young Enterpreneur Award 2011” dan “Ernst&Young Winning Women 2012.
“Jika kita fokus dan konsisten maka pasti akan ada jalan. Terus belajar, ikuti prosesnya dan tentu berdoa, pasti usaha akan baik,” ujarnya.
Terus berinovasi
“Kami tidak mau bisnis ini hanya berhenti di sini saja. Ke depannya, kita akan go internasional. Untuk itu, kami bekerja lebih keras dan mengembangkan inovasi produk-produk baru yang lainnya,” ucap Riezka.
Kini tidak hanya pisang ijo, Rizka juga berinovasi di bisnis kuliner. Salah satunya adalah banana cake dengan merek Tokyo Banana dan Bandung Banana. Uniknya tampilan kue ini menyerupai pisang. Saat ini Riezka sudah memiliki rumah produksi sekaligus kantor di daerah Margahayu, Soekarno Hatta, Bandung.
Istri dari Erwin Burhanuddin ini kembali terjun langsung di tiap seluk-beluk bisnisnya ini. Riezka juga tak lupa mengontrol kualitas produksi. Baginya kepuasan pelanggan adalah kepuasan baginya. Semua produksinya dibuat tanpa bahan pengawet.
“Saya tidak merasa takut dagangan saya ditiru, yang penting dalam berbisnis kita jangan takut dan harus berani. Ketika pesaing meniru dagangan saya, saya sudah menyiapkan inovasi-inovasi yang sudah dirancang dengan strategi dan target untuk beberapa tahun ke depan,” ujarnya.
Dalam hal waralaba Riezka menawarkan peluang membuka usaha cukup dengan Rp 10 juta saja sudah bisa mendapatkan satu buah booth, bahan pembuatan setengah jadi dan perlengkapan lainnya. Meski demikian ia tidak sembarangan bekerjasama, ada prosedur dan seleksi dalam memilih pewaralaba.
Sebagai mitra, menurut Riezka harus punya jiwa entrepreneur. Karena bisnis ini harus dibangun dan dikelola dengan semangat wirausaha yang tinggi. “Jangan cepat-cepat mau jadi bos. Jika muncul seperti itu, kita tidak akan pernah mau belajar dari bawah dan merasa sudah di atas, sehingga susah untuk bekerjasama,” jelasnya.
Selain itu, sebagai mitra harus mampu melaporkan hasil usaha kepada manajemen. Kalau tidak sanggup, maka tidak akan diterima sebagai mitra. “Bisnis berbicara tentang angka, bukan perasaan. Jikalau ditanya penjualan berapa, jawab dengan ‘1, 2, 3’ bukan ‘Laku bangettt brooo!’ Semua harus tercatat,” ujar Riezka.
Di sisi lain ibu dua anak ini punya prinsip tidak egois dalam meraih kesuksesan. Karena itu dia tak segan membagi ilmunya untuk orang lain, terutama mahasiswa. Baginya level mahasiswa adalah usia ideal untuk memulai bisnis. Rizka menciptakan sistem kerjasama dan berbagi omzet penjualan untuk pelaku usaha kecil menengah dan mahasiswa. Tak hanya berbagi ilmu, ia juga memberikan fasilitas operasional yang dapat menunjang usaha dan semua diberikan secara gratis.
“Setiap orang punya impian untuk punya usaha dan sukses. Namun ketika hanya memikirkan kesenangan dan ambisi pribadi, usaha Anda bisa saja hancur dan putus asa. Anda membangun usaha dengan impian untuk membahagiakan keluarga, sehingga ketika gagal Anda akan terus termotivasi untuk bangkit dan sukses,” pesan Riezka.
———————————————————————————
Riezka Rahamatiana
Tempat Tanggal Lahir : Mataram, 26 Maret 1986
Penghargaan
- Finalis Wirausaha Muda Mandiri 2008 kategori Mahasiswa Diploma dan Sarjana
- Pemuda berprestasi bidang ekonomi dan kemakmuran
- Best franchise top ten (majalah info franchise)
- Wanita muda kaya raya (Pikiran Rakyat news 2012)
- Young caring professional award winner 2011
- Winner Ernst young winning women 2012
- Usaha terbaik justmine pisang ijo HIPMI 2012
Experience
- Speaker spirit kewirausahaan muda sukses mandiri unikom 2013
- Speaker entrepreneur festival market plus 2013
- Speaker halal bihalal wirausaha jabar 2014
- Juri bussiness plan competition bimafestival 2014
- Speaker women entrepreneur cherie blair foundation 2014
- Speaker entreprenership day unpad 2014
- Trainer entrepreneur upi 2014
- Speaker ekonomi syariah upi 2015
- Speaker hipmi jabar 2015
- Speaker temu nasional munas hipmi 2015
- Speaker young entrepreneur camp univ telkom 2015.
- Speaker hipmi pt unpad 2015.
Info Grafis
- Nama Perusahaan : CV Ezka Giga Pratama
- Produk/Brand : Justmine Corp
- Alamat : JL Tata Surya No 78A Margahayu Raya, Soekarno Hatta, Bandung
- Mulai : 2007
- Modal Awal : Rp 2.000.000
- BEP : 1 tahun
- Besar Usaha : 400 Outlet
———————————————————————————-
STEVY WIDIA