Zita Marissa : Sukses Bangun Bisnis Pakaian Anak di Tengah Pandemi

Zita Marissa

Zita Marissa, Founder & CEO Igluu (Foto: Istimewa/youngster.id)

youngster.id - Salah satu peluang bisnis yang terus bergulir adalah tren fesyen. Tak hanya terbatas pada produk untuk orang dewasa, tetapi merek fesyen anak-anak dan bayi pun kini mampu menunjukkan potensi pasar yang menjanjikan. Teknologi digital menjadi jembatan untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

Bagi orang tua, selain pangan maka kebutuhan sandang terutama pakaian menjadi perhatian utama. Apalagi pakaian harus dapat mengikuti tumbuh kembang anak, menyesuaikan dengan usia dan beratnya. Belum lagi, banyak orang tua masa kini yang juga menginginkan anak mengikuti tren fesyen.

Kondisi ini ditangkap oleh Zita Marissa yang kemudian mendirikan Igluu, brand fashion yang fokus menyediakan pakaian untuk digunakan anak-anak. Menariknya, meski hadir di tengah situasi pandemi Covid-19, brand ini mengalami pertumbuhan pesat.

“Terus terang, Igluu diciptakan di masa pandemi. Jadi kalau boleh dibilang, brand Igluu menciptakan peluang pekerjaan meskipun hadirnya di masa pandemi Covid-19. Sebenarnya, pandemi time malah membawa banyak peluang berbisnis apalagi secara online, di mana banyak orang tinggal di rumah dan berbelanja secara online,” kata Zita Marissa, Founder & CEO Igluu kepada youngster.id belum lama ini.

Brand dari Bandung yang berdiri pada Februari 2021 ini mengalami perkembangan pesat. Dalam waktu kurang dari delapan bulan Igluu mampu meraih lebih dari 1.500 transaksi dan menjaring 1.000 pelanggan dari seluruh Indonesia.

Diklaim Zita, hal itu berkat kualitas dan daya kreativitas dari produk yang mereka hasilkan. “Kalau selama ini untuk mendapatkan produk di pasaran dengan kualitas premium harus dengan harga tinggi, lewat Igluu Kids kami menghadirkan produk lokal untuk anak-anak dengan spesifikasi premium,” klaim Zita.

Perempuan kelahiran Bandung, 13 Mei 1986 ini mengaku ide untuk mengembangkan bisnis fesyen anak ini berangkat dari kebutuhannya sebagai seorang ibu dalam mencari produk berkualitas dan terjangkau. Kurang puas dengan produk yang didapatkan di pasaran, mendorong Zita untuk memproduksi sendiri.

“Sebagai pengusaha garment, seluruh produk Iigluu adalah 100% buatan lokal pabrik sendiri, dengan menggunakan bahan-bahan terbaik dan sablon yang dibuat khusus agar tidak menimbulkan alergi,” jelas Zita.

Sesuai namanya yang berasal dari kata Igloo yang berarti rumah, maka Igluu mengedepankan produk yang nyaman bagi anak-anak. Produk Igluu mengedepankan desain yang menarik dan edukatif untuk anak. Selain pakaian yang nyaman tapi juga bisa melatih dan mengajaknya untuk mengenal jenis hewan dan makanan seperti pada seri Woodland dan Food.

“Misi dari Igluu adalah menciptakan produk yang nyaman, penuh dengan kreativitas dalam mengajarkan good maner dan berbagai hal lewat tulisan pada baju,” kata Zita.

 

Riset Panjang

Menurut Zita, sesungguhnya usaha ini melalui riset cukup panjang. “Sebelum usaha ini diluncurkan saya memerlukan waktu 2 tahun untuk riset pasar. Karena lewat Igluu saya ingin memberikan banyak manfaat bagi orang tua seperti saya, yang menginginkan pilihan produk yang berkualitas, dengan harga yang terjangkau,” ucapnya lagi.

Menurut Zita, modal usaha ini lumayan besar yaitu sebesar Rp 500 juta yang digunakan untuk kebutuhan pendukung utama usaha. Hal itu untuk menghadirkan produk Igluu yang unggul dalam hal kualitas bahan dan desain.

“Sebagian besar bahan yang digunakan adalah berjenis katun bamboo, yang terkenal dengan anti alergi dan tidak menimbulkan bau pada pakaian serta aman digunakan anak. Selain itu kami menerapkan tulisan yang penuh dengan makna edukasi. Seperti pengajaran moral, hal-hal kebaikan, kasih sayang dan peduli terhadap lingkungan dan binatang hingga tentang nama-nama kota dan galaksi,” jelas Zita.

Produk Igluu juga berupa t-shirt, piyama, crewneck, dress, dan play set. Menariknya lagi, bila kebanyakan koleksi pakaian anak tersedia untuk umur yang terbatas, Igluu Kids sendiri menyediakan berbagai ukuran pakaian anak untuk umur 2 hingga 12 tahun. Selain itu, Igluu juga memproduksi masker untuk anak yang telah melalui uji laboratorium.

“Kami juga hadir dengan harga yang terjangkau, dan promo menarik yang selalu di-create setiap bulannya,” ujarnya.

Selain itu, Zita juga menerapkan berbagai strategi harga untuk membangun merek agar dapat melakukan penetrasi pasar. “Yang jelas, membangun sebuah brand bukan hal yang mudah. Di sini kami perlu melakukan penetrasi pasar, termasuk bersedia rugi ketika memberikan promo angka kembar 4.4, 5.5 dengan memberikan harga 4400 dan 5500. Hal ini Kami lakukan agar masyarakat kenal dan memahami konsep Igluu dengan kualitas yang baik,” papar Zita.

Selain melakukan promo awal dengan harga sangat murah, Zita juga bekerjasama dengan influencers dengan memberikan produk secara gratis. “Kami juga harus menerima bahwa tidak semua produk diterima dengan baik oleh pasar, dan membuat kami harus berusaha lebih baik lagi ke depannya dalam hal eksekusi produk,” ungkapnya.

Begitu pula halnya dalam menghadapi persaingan usaha yang ada. Zita menegaskan, brand harus memiliki nilai unik jika ingin memenangkan pasar.

“Menurut saya, setiap brand memiliki unique value masing-masing. Jadi daripada berkompetisi memenangkan pasar, lebih baik bekerja sama untuk memberikan produk yang terbaik bagi konsumen Indonesia. Saya yakin, dengan banyaknya customer di Indonesia, banyak pula kebutuhan yang dapat dipenuhi oleh brand,” jelas Zita.

Kini Zita mulai menuai hasil dari hasil jerih payah dan kerja kerasnya. Usaha rintisan ini dalam waktu singkat bisa cepat dikenal dan diterima masyarakat. Zita mengakui, pencapaian Igluu telah melampaui target. Kini, setiap bulan Igloo mampu mengantongi omset sebesar Rp 50 juta.

 

Igluu
Dalam waktu kurang dari delapan bulan Igluu mampu meraih lebih dari 1.500 transaksi dan menjaring 1.000 pelanggan dari seluruh Indonesia. (Foto: Istimewa/youngster.id)

 

Pasar Ekspor

Sebagai pengusaha milenial, Zita menjalankan bisnis 100% menggunakan kanal e-commerce untuk memasarkan produk Igluu. Visinya, menjadikan anak Indonesia lebih happy dan nyaman saat mengenakan pakaian.

Untuk harga, Igloo menawarkan mulai dari Rp 20 ribu untuk masker hingga Rp 200 ribu untuk model hoodie. Hingga kini produk Igluu sudah dapat dinikmati oleh pelanggan di seluruh Indonesia. Bahkan, Zita mengaku telah siap memasarkan produknya hingga ke luar negeri dengan sasaran pasar Asia Tenggara bahkan hingga ke Amerika dan Eropa.

Salah satu caranya adalah dengan melalui program yang diinisiasi oleh Shopee Indonesia. “Kami mengikuti program Shopee Ekspor dengan harapan bisa mulai terdistribusi ke Asia Tenggara dan juga merambah ke pasar Eropa dan Amerika,” ucapnya.

Selain itu, Zita juga melakukan sejumlah pengembangan agar bisa meningkatkan jumlah pengguna Igluu. Saat ini, baru 1.000 pengguna yang tercatat. Untuk itu, timnya dikerahkan aktif di media sosial. “Target dalam 5 tahun ke depan Igluu dapat berkontribusi menjadi brand lokal yang bisa mendunia,” tutup Zita.

 

=====================

Zita Marissa

=====================

 

FAHRUL ANWAR

Editor : Stevy Widia

Exit mobile version