youngster.id - Kompetisi startup Get In The Ring (GITR) 2018 akhirnya memilih Homade untuk mewakili Indonesia pada ajang tingkat global di Portugal.
“Nggak nyangka bisa keluar jadi pemenangnya. Karena kalau melihat para finalis lain di 8 besar yang bertarung di ajang ini, persiapan mereka lebih matang,” kata Aditya Pratomo, Co-Founder Homade usai acara GITR 2018 Jakarta Sabtu (24/2/2018) malam di Gedung EV Hive @ Nissi Bintaro, Tangerang Selatan.
Sebelumnya telah terseleksi 8 peserta, yakni Garbage Clinical Insurance, Eragano, Homade, Plato, Kendal Agro Asri, PrivatQ, Provesty dan Rumah Porto. Dan pada malam puncak, kedelapan startup yang maju dibabak ini dituntut untuk menampilkan performa terbaiknya di depan dewan juri yang terdiri: Aryo Ariotedjo (Managing Partner GRUPARA Ventures), Didi Diarsa (Ketua bidang hubungan antar lembaga, Coworking Indonesia), Syaifullah (Direktur Akses Permodalan non Perbankan Bekraf) serta Kentaro Hashimoto (Programme manager, GnB accelerator).
Akhirnya, tersisa tiga besar yakni Homade, Garbage Clinical Insurance dan Rumah Porto. Kompetisi GITR 2018 memiliki konsep mempertemukan dua startup bertarung “di atas ring” di lima ronde berbeda untuk meyakinkan investor bahwa startup mereka memiliki potensi kembali diperlihatkan.
“Sebenarnya menang atau tidak bukan tujuan utamanya saya ketika ikut kompetisi ini. Karena ada hal yang lebih penting, yaitu bisa berkolaborasi dengan startup lain sekaligus bisa menjaring investor demi kemajuan bisnis kedepan sepertinya menjadi hal tang tak kalah penting ketika melibatkan diri dalam kompetisi ini,” kata Aditya lagi.
Menurut Syaifullah, Direktur Akses Permodalan non-Perbankan, Bekraf yang juga selaku Dewan Juri di ajang GITR 2018 mengungkapkan banyak ide-ide unik dan menarik yang dapat ditemukan dari startup di kompetisi kali ini.
“Karena yang saya lihat, ide-ide unik dan menarik sangat banyak dimiliki startup di kompetisi ini. Kami mendukung tentunya keberadaan mereka,” ucap Syaifullah.
Dia berharap startup Homade dapat lebih secara matang mempersiapkan diri menuju ajang internasional tersebut ketika mewakili startup Indonesia.
“Pesan saya, agar EV Hive sebagai penggagas kompetisi GITR 2018 Jakarta kembali membekali pemenang utama di kompetisi ini mulai dari pembekalan tentang bisnis startup itu sendiri maupun dalam pembekalan bahasa Inggris, supaya saat startup perwakilan Indonesia bisa tampil dengan mudah dan di mengerti maksud mereka ketika menyampaikan presentasinya didepan khalayak internasional. Karena, begitu perwakilan Indonesia sampai di Portugal, Aditya sebagai pemenang GITR 2018 Jakarta akan banyak menemui pesaing-pesaing yang bagus-bagus di kompetisi internasional ini,” ungkapnya.
Selanjutnya, pemenang utama akan mendapat kesempatan untuk bertading di kompetisi Get in The Ring Global di Portugal, dengan tiket pesawat dan akomodasi yang ditanggung oleh pihak penyelenggara. Mereka akan memperebutkan hadiah investasi senilai EUR 1 juta (sekitar Rp 15,3 miliar).
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post