Senin, 29 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home Headline

10 Ciri-Ciri Lowongan Kerja Bodong yang Wajib Diperhatikan Para Pencari Kerja

19 November 2023
in Headline
Reading Time: 3 mins read
Lowongan pekerjaan

10 Ciri-Ciri Lowongan Kerja Bodong yang Wajib Diperhatikan Para Pencari Kerja (Foto: Ilustrasi)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Berbagai jenis penipuan telah melanda seluruh Asia setelah pandemi, yang menunjukkan meningkatnya tren tentang penipuan online di kawasan Asia. Sayangnya, masih banyak orang yang terjerat oleh penipuan lowongan pekerjaan, khususnya pekerjaan yang didapatkan secara online.

Berdasarkan data dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, selama empat tahun terakhir (2020 – Oktober 2023), di kawasan Asia Tenggara sendiri tercatat lebih dari 3.317 warga Indonesia yang menjadi korban penipuan lowongan kerja online dan diperkirakan jumlah ini akan terus bertambah. Terlebih lagi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2023, tercatat bahwa 7,86 juta masyarakat Indonesia menganggur. Hal ini tentunya sangat penting untuk diwaspadai oleh para pencari kerja dengan adanya kemungkinan muncul modus penipuan lowongan kerja baru dengan memanfaatkan keadaan saat ini.

Salah satu cara utama untuk menghindari dan menghentikan aksi penipuan lowongan kerja online adalah dengan meningkatkan kesadaran dan memberi edukasi yang berkelanjutan.

Untuk itu, penting untuk mengetahui tanda-tanda penipuan lowongan kerja online yang terus berevolusi dan semakin canggih.

Scott Stiles selaku Head of Fair Hiring dari SEEK (induk perusahaan dari JobStreet & JobsDB), memaparkan 10 ciri-ciri utama yang harus diwaspadai dari sebuah lowongan pekerjaan yang mungkin merupakan penipuan, yaitu:

  1. Panggilan telepon berulang kali

Para penipu sering kali melakukan panggilan telepon berulang kali, untuk mencoba memaksa kamu menerima tawaran dari mereka. Mereka sering kali mengatakan bahwa kamu bisa kehilangan kesempatan kerja jika tidak merespons atau menyetujui persyaratan mereka dengan cepat.

  1. Permintaan informasi yang pribadi atau sensitif
Baca juga :   Sektor Pariwisata Berkontribusi Pada Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2025

Penipu yang ingin mendapatkan informasi kamu sering kali akan langsung meminta informasi pribadi. Mereka mungkin meminta dokumen seperti bukti tempat tinggal atau buku tabungan. Namun, perusahaan-perusahaan terkemuka biasanya tidak meminta dokumen tersebut itu sampai proses wawancara atau orientasi.

  1. Situs web perusahaan yang mencurigakan

Hampir semua orang dapat membuat dan mengelola situs web, namun para penipu sering kali membuat platform online yang menyamar sebagai perusahaan fiktif atau membuat sebuah situs seakan-akan merupakan perusahaan yang sah. Salah satu hal yang juga patut diwaspadai adalah jika perusahaan tidak dapat dilacak dan tidak memiliki kehadiran online.

  1. Janji dan tawaran pekerjaan yang tidak realistis

Waspadai lowongan pekerjaan yang menjanjikan gaji tinggi atau tunjangan yang terdengar terlalu menggiurkan. Para penipu sering menggunakan tawaran menarik ini untuk memikat korban yang tidak menaruh curiga.

  1. Cara komunikasi yang tidak profesional

Perhatikan bahasa, tata bahasa, dan nada komunikasi secara keseluruhan. Perusahaan yang benar biasanya mempertahankan sikap profesional dan sopan. Jika kamu melihat banyak kesalahan pengejaan, bahasa yang tidak rapi, atau komunikasi yang tidak konsisten, ini bisa menjadi tanda penipuan.

  1. Tidak memerlukan proses wawancara
Baca juga :   Perekrutan Tenaga Kerja Mulai Pulih, Kompensasi Dan Tunjangan Jadi Perhatian Utama

Berhati-hatilah jika proses perekrutan tidak memerlukan proses wawancara. Hal ini menunjukkan bahwa mereka tidak mementingkan kepribadian kamu atau seberapa baik kamu dalam menyelaraskan diri dengan budaya perusahaan mereka.

  1. Mengirimkanlink yang mencurigakan dan berbahaya

Berhati-hatilah saat mengklik link selama proses lamaran kerja, karena link tersebut dapat mengarah pada aplikasi palsu yang dirancang semata-mata untuk mengambil informasi rekening bank atau kartu kredit.

  1. Persyaratan dan deskripsi pekerjaan yang tidak jelas

Lowongan pekerjaan asli memberikan tanggung jawab dan persyaratan pekerjaan yang jelas sesuai dengan posisi yang dideskripsikan. Sebaliknya, lowongan pekerjaan palsu dan perekrut yang meragukan cenderung memberikan peran, tugas, dan persyaratan pekerjaan yang ambigu, tidak jelas, dan terlalu umum, sehingga memungkinkan hampir semua orang memenuhi syarat.

  1. Permintaan biaya untuk penempatan atau peralatan kerja

Berhati-hatilah jika perekrut meminta uang di muka, khususnya untuk penempatan, peralatan, atau pelatihan kerja. Selain itu, perekrut, headhunter, dan agen perekrutan yang bereputasi baik umumnya tidak akan mengenakan biaya kepada calon pencari kerja.

  1. Menerima pekerjaan di luar negeri tanpa visa kerja
Baca juga :   Jobstreet by SEEK Luncurkan Gerakan #NextMillionJobs untuk Perluas Peluang Kerja

Jika kamu sedang mempertimbangkan untuk bekerja di luar negeri, dan perusahaan bersikeras agar kamu memasuki negara tersebut dengan visa pengunjung, bukan visa kerja yang sah, maka hal ini merupakan tanda peringatan penipuan.

Menurut Scott, JobStreet by SEEK telah menerapkan sistem yang kuat di platformnya untuk memverifikasi keabsahan iklan lowongan kerja yang tersedia, termasuk pemanfaatan AI (artificial intelligence) untuk meningkatkan kemampuan deteksi dan pencegahan penipuan.

Antara Juli 2022 hingga Juni 2023, perusahaan induk JobStreet, SEEK secara otomatis memindai 7,8 juta iklan lowongan kerja di semua platformnya di kawasan Asia Pasifik. Sekitar 10% dari iklan lowongan kerja telah ditandai untuk ditinjau secara manual (780.000 iklan lowongan kerja), lebih dari 1.900 pemberi kerja dikeluarkan dari platform selama proses orientasi, 350 akun pemberi kerja ditutup karena penipuan, dan lebih dari 2.800 iklan lowongan kerja telah dihapus.

“Karena modus penipuan lowongan kerja yang terus berkembang, sangat penting bagi para pencari kerja untuk tetap waspada dan cerdas dalam mencari kesempatan kerja. Bersama-sama, kita bisa bekerja menuju pasar kerja online yang lebih aman untuk semua masyarakat Indonesia,” kata Scott.

 

STEVY WIDIA

Tags: JobStreet by SEEKLowongan Kerja bodongpencari kerja
Previous Post

Siti Aswinda, Pemenang SisBerdaya Bagikan Kisah Suksesnya di Voyage Conference Ant International

Next Post

Junus Danuatmojo dan Rio SB Jadi Juara Umum di Ajang Balap One Make Race

Related Posts

Jumlah Iklan Lowongan Pekerjaan Jobstreet di Luar Pulau Jawa Naik 60%
News

Jobstreet Luncurkan Fitur Profil Terverifikasi di Pasar Kerja Indonesia

15 Agustus 2025
0
rekrutmen kerja
Analyze

Pasar Kerja Indonesia Tetap Aktif Sepanjang 2024

24 Juni 2025
0
rekrutmen kerja
Analyze

Kiat Bagi Perusahaan Untuk Menerapkan Rekrutmen Tanpa Bias

5 Juni 2025
0
Load More
Next Post
Honda One Make Race

Junus Danuatmojo dan Rio SB Jadi Juara Umum di Ajang Balap One Make Race

Linkaja

Fokus Pada Model Bisnis B2B2C, LinkAja Catatkan Kinerja Positif

Usaha Ultra Mikro Perempuan

Pentingnya Digitalisasi UMKM Agar Jadi Pemain Kunci di Pasar Domestik

Discussion about this post

Recent Updates

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version