youngster.id - Pemerintah terus mendukung pertumbuhan startup. Salah satunya lewat program Startup Studio yang ditujukan untuk startup tahap pemula agar bisa mengembangkan potensi bisnisnya. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) resmi membuka program inkubasi Startup Studio Indonesia gelombang kedua.
“Dalam tahap pembangunan dan pengembangan yang berdaya saing, early stage adalah tahap krusial,” kata Semuel Abrijani Pangerapan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo, dalam pembukaan Startup Studio Senin (3/5/2021).
Gelombang kedua ini diikuti 15 startup yang terpilih dari 1.063 pendaftar. Menurut Semuel, Kominfo memprioritaskan enam sektor bisnis perusahaan rintisan pada program ini, yaitu logsitik, pendidikan, maritim, kesehatan, pariwisata dan agrikultur.
“Startup yang bisa mengikuti program ini adalah yang memiliki minimum valuable product (MVP) dan traction selama minimal tiga bulan,” ujarnya.
Selain itu, Startup Studio juga memberikan syarat perusahaan sedang dalam proses validasi product-market fit, telah berbadan hukum dan dalam tahap pendanaan angel investor, pre-seed, seed, pre-seires A dan series A. Ke-15 startup yang terpilih pada gelombang kedua ini adalah ALIA, Appskep, AVTER, Cerah.co, Dibimbing.id, Legalku, LingoTalk, MyDoctors, Ovento, Prieds, Rahsa Nusantara, SejutaCita, Shieldtag, Tebengan dan Wehelpyou.
Mereka akan mengikuti pelatihan dan diskusi hingga Juli 2021 bersama mentor yang terdiri dari para pendiri dan praktisi startup yang kini masih aktif. Mereka adalah Grady Laksomo dari Moka POS, Jonathan Sudharta dari Halodoc dan Amanda Cole dari Sayurbox.
STEVY WIDIA