youngster.id - Perkembangan startup di Indonesia masih cerah. Bahkan diprediksi akan ada dua perusahaan rintisan yang berpeluang menembus valuasi US$1 miliar dalam 2 tahun ke depan. Industri e-commerce bakal masih jadi sektor yang paling berpeluang jadi unicorn baru.
Demikian prediksi dari Ketua Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Ignatius Untung. Menurut dia, unicorn ini akan lahir selama memenuhi tiga syarat yaitu transaksi besar, frekuensi transaksi cukup sering, serta memiliki jangkauan konsumen yang besar.
“Marketplace bisa menjadi unicorn, cuma saya melihat yang jadi unicorn itu yang existing player, bukan yang baru,” ungkap Ignatius usai peluncuran Pasar idEA belum lama ini.
Selain platform dagang-el, dia juga menilai perusahaan rintisan di bidang layanan tiket juga berpeluang menjadi unicorn. Terlebih bila mengingat kebiasaan generasi milenial yang senang bepergian.
Dia juga menyebut perusahaan rintisan di bidang dompet digital yang memiliki pertumbuhan cukup tinggi juga memiliki peluang menjadi unicorn. Adapun saat ini, baru terdapat empat unicorn di Tanah Air yaitu Gojek, Bukalapak, Traveloka dan Tokopedia.
“Kalau lihat dari frekuensi [transaksi] memenuhi syarat, volume transaksi lumayan totalnya besar dan coverage audiensnya lumayan besar juga” ujarnya.
Unicorn adalah istilah yang ditujukan bagi perusahaan rintisan atau startup yang memiliki nilai valuasi lebih dari 1 miliar dolar AS.
Di atas unicorn ada perusahaan dengan valuasi lebih dari US$10 miliar dan disebut dengan istilah decacorn. Sementara itu, perusahaan dengan valuasi lebih dari US$100 miliar disebut hectocorn.
Baru-baru ini, manajemen Tiket.com, perusahaan penyedia jasa pembelian tiket, mengaku tengah bersiap-siap menjadi unicorn kelima di Indonesia pada tahun ini. Perkembangan Tiket.com terjadi pasca diakusisi oleh Blibli pada 2017 lalu.
Selain terjadi pelonjakan jumlah transaksi setiap harinya, perusahaan yang semula memiliki karyawan sekitar 200 orang itu kini telah memiliki karyawan hingga 700 orang. Pada tahun ini, Tiket.com membidik pertumbuhan transaksi hingga 350%, atau setara dengan 122.500 transaksi setiap harinya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post