youngster.id - Pasar online di Indonesia semakin menjanjikan. Diramalkan pada tahun 2020 sedikitnya ada 25 juta konsumen baru yang meramaikan e-dagang di Indonesia. Bahkan dalam tiga tahun ke depan, diramalkan pengguna smartphone di Indonesia mencapai 100 juta.
Hal itu dikemukakan Mohammed Sirajuddeen, ASEAN Managing Director Accenture Digital Produtcs. Menurut dia jumlah orang Indonesia yang masuk ke pasar online akan terus bertambah.
“Aka nada 25 juta konsumen baru pada 2020 karena segala hal di dunia e-commerce Indonesia akan terus berimprovisasi,” kata Sirajudden dalam acara Internet Retailing Expo (IRX) Indonesia 2017 di Jakarta baru-baru ini.
Sirajuddeen mengatakan, memang saat ini nilai penjualan secara online baru 1% dari total penjualan. Hal itu disebabkan garansi produk yang masih diragukan oleh konsumen. “Garansi adalah hal yang harus terus diimprovisasi dalam penjualan online di Indonesia,” ucapnya.
Sementara itu, Ravi Kumar, Direktur PT MAP Ecom Adiperkasa mengatakan, saat ini perbedaan belanja online dan offline sudah sangat mengabur. “Sebanyak 44% orang Indonesia sebelum belanja di online akan memastikan ke toko untuk melihat secara fisik. Tapi, ujung-ujungnya tetap membeli secara online,” kata Kumar.
Menurut dia, di Indonesia pemerintah sangat memudahkan e-commerce sehingga e-commerce Indonesia sangat cepat berkembang. Berdasarkan laporan yStats.com, Indonesia menjadi negara yang sangat kuat penetrasi mobile-nya sehingga sangat berpotensi menjadi pasar e-commerce terbesar di Asia Tenggara.
Selain itu dalam tiga tahun ke depan, diramalkan pengguna smartphone di Indonesia mencapai 100 juta dan mendudukkan Indonesia dalam posisi lima besar negara dengan jumlah pengguna ponsel pintar terbanyak. Berdasarkan survei tersebut pula, benda-benda fashion masuk menjadi produk online paling banyak dibeli sepanjang 2016 dan sebagian besar pembayaran melalui transfer bank.
STEVY WIDIA