youngster.id - The United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) dan Alibaba Business School menggelar program eFounders Fellowship. Ada 40 pendiri perusahaan rintisan dari 11 negara, termasuk empat pendiri dari Indonesia, terpilih menjadi angkatan kedua Kelas Asia dalam program tersebut.
Program ini juga menjadi salah satu bentuk komitmen Jack Ma, Executive Chairman dan pendiri Alibaba Group, serta penasihat khusus untuk UNCTAD, untuk membina 1.000 pengusaha dari berbagai negara berkembang selama lima tahun mendatang.
Vice President of Alibaba Group, Brian A. Wong, mengatakan Alibaba sangat senang dapat melanjutkan visinya untuk mendukung para pengusaha digital dan komunitas dari berbagai belahan dunia termasuk dari Asia. Komunitas eFounders Fellowship akan semakin berkembang seiring dengan masuknya anggota-anggota baru. Alibaba juga telah melihat berbagai dampak positif yang dilakukan komunitas ini di masing-masing negara
“Kami ingin menginspirasi para pengusaha dari berbagai belahan dunia untuk menjadi katalisator dalam mendorong pembangunan digital yang lebih inklusif dan bermanfaat secara ekonomi untuk bisnis mereka sendiri dan masyarakat secara luas, serta menyebarluaskan paradigma dan manfaat digital ekonomi di negara asal mereka,” ujar Brian Wong dalam keterangannya, Rabu (7/11/2018) di Jakarta.
Program yang dibentuk dalam kerangka Agenda 2030 untuk Pembangunan yang Berkelanjutan ini bertujuan untuk memastikan tidak ada negara yang tertinggal di era ekonomi digital dengan cara menjembatani kesenjangan digital yang dihadapi berbagai perusahaan di negara berkembang.
Para startup terpilih akan mengikuti program intensif selama 14 hari di Tiongkok untuk mendapatkan wawasan dan pengalaman langsung seputar e-dagang serta inovasi-inovasi dari Tiongkok dan berbagai negara dunia.
Koordinator program eFounders Fellowship di UNCTAD, Arlette Verploegh, menilai kemitraannya bersama Alibaba Business School dalam kegiatan eFounders adalah sebuah model kemitraan yang sukses untuk memenuhi tujuan global.
“Kami menilai bahwa pengusaha muda, terutama mereka yang terlibat di program ini, menunjukkan komitmen yang sangat kuat untuk berkontribusi terhadap dunia. Kami juga mencatat bahwa memperkuat ekonomi digital, membangun daerah perdesaan, dan mengikutsertakan kelompok tenaga kerja yang rentan melalui pelatihan di negara-negara berkembang adalah beberapa poin penting sejak peluncuran eFounders Fellowship tahun lalu,” kata Arlette Verploegh.
Para peserta dari Singapura, India, Bangladesh, dan Myanmar akan bergabung untuk pertama kalinya dengan rekan-rekan mereka dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, Kamboja, dan Pakistan. Mereka terpilih dari 300 pendaftar dan mewakili berbagai industri termasuk e-dagang, logistik, teknologi finansial, pariwisata, dan big data. Setelah lulus, mereka akan menjadi anggota eFounders Fellows, sebuah komunitas pengusaha muda eksklusif yang bertujuan untuk mendorong transformasi digital di negara mereka.
Keempat pengusaha asal Indonesia yang terpilih adalah Agung Bezharie dari Warung Pintar, Mario Ronaldo Andrew Mawikere mewakili Bizzy Indonesia, Rade Tampubolon mewakili Sociabuzz.com, Victor Jia Hap Liew mewakili Xfers Pte. Ltd.
STEVY WIDIA
Discussion about this post