5 Startup Unicorn Terbaru

Startup. (Foto: ilustrasi/istimewa)

youngster.id - Unicorn merupakan status yang disandang startup yang sudah memiliki valuasi lebih dari US$1 miliar. Dan di bulan April ini ada lima startup yang menyandang status itu, termasuk perusahaan di bidang permainan.

Dream 11 menjadi perusahaan rintisan yang menyandang status unicorn teranyar pada 9 April 2019. Perusahaan itu memiliki bidang usaha permainan olah raga. Perusahaan rintisan asal India itu menjadi unicorn setelah mendapatkan pendanaan putaran kedua senilai US$60 juta dari Steadview Capital.

Kepala Eksekutif Dream 11 Harsh Jain mengatakan, pihaknya sangat senang menyambut Steadview Capital sebagai salah satu investor anyarnya.

“Kami akan terus bekerja keras untuk mengejar 100 juta pengguna sampai akhir tahun ini,” ujarnya seperti dikutip Businesstoday baru-baru ini.

Managing Director Steadview Capital Ravi Mehta mengatakan, prospek pertumbuhan Dream11 sangat positif. Apalagi, Dream 11 memiliki dominasi yang kuat di pasar permainan fantasi olah raga tersebut.

Dream 11 sudah didirikan sejak 2012 oleh Bhavit Sheth dan Harsh Jain. Dream 11 memungkinkan pengguna untuk memainkan permainan fantasi untuk kategori kriket, sepak bola, kabaddi, dan basket.

Selain Dream 11, dua perusahaan rintisan lainnya yang baru saja menjadi unicorn pada bulan ini adalah dua perusahaan teknologi finansial atau fintech asal Amerika Serikat (AS).

Bill.com menjadi salah satu perusahaan rintisan yang baru naik kelas menjadi Unicorn. Perusahaan rintisan itu menjadi Unicorn setelah mendapatkan pendanaan US$88 juta dan mengumumkan kemitraan strategis dengan Mastercard.

Perusahaan tekfin itu memberikan jasa manajemen pembayaran dengan cara otomatis. Segmen yang diincar adalah kalangan kecil dan menengah. Bill.com mencatat sudah memiliki 3 juta anggota dan mengelola hampir US$60 miliar per tahun.

Selanjutnya adalah Liquid, yang resmi menjadi unicorn pada 3 April 2019. Liquid adalah platform mata uang kripto global yang didirikan sejak 2014. Pendanaan seri C dari IDG Capital dan Bitmain Technologies yang mendorong kenaikan status ini.

Chief Executive Officer Liquid Mike Kayamori mengatakan, dunia sudah memasuki era disrupsi digital pada layanan keuangan. Konsumen semakin memberikan nilai tinggi pada aset dan teknologi digital yang bisa dipercaya dan mudah digunakan.

“Visi kami adalah membuat layanan keuangan dapat diakses oleh semua orang, berarti membawa banyak orang masuk ke ruang aset digital tersebut,” ujarnya.

Kemudian Segment, yang menjadi Unicorn pada 2 April 2019. Perusahaan rintisan itu menjadi unicorn setelah mendapatkan dana seri D senilai US$175 juta dari Accel, GV, dan Meritech Capital. Setelah pendanaan itu, valuasi perusahaan rintisan asal AS ini melejit jadi US$1,5 miliar.

Segment didirikan pada 2012 dan bergerak di bidang pengembangan platform data pelanggan. Perusahaan rintisan asal AS itu telah beroperasi di 71 negara dan beberapa kliennya yakni, Instacart dan Intuit.

Lalu, perusahaan rintisan kelima yang resmi menjadi unicorn pada bulan ini adalah eZcater. Perusahaan rintisan asal AS itu menjadi unicorn setelah mendapatkan putaran pendanaan senilai US$150 juta dari Menlo Park, Lightspeed Venture Partners. Dengan tambahan dana itu, perusahaan rintisan yang bergerak di bidang katering makanan itu sudah memiliki valuasi US$1,25 miliar.

Startup katering cukup menarik minat investor karena telah mencatatkan transaksi hingga US$60 miliar. Dari total itu, US$24 miliar dihasilkan dari katering bisnis saja. Saat ini, Ezcater memiliki 665 karyawan. Perusahaan rintisan itu berencana menambah 300 karyawan lagi pada tahun depan.

Di Indonesia kabarnya ada dua yang siap bergabung dengan klub unicorn. Pertama, OVO, penyedia layanan uang elektronik, dan Tiket.com, penyedia jasa penjualan tiket pesawat, kereta, hotel, acaram dan sebagainya.

STEVY WIDIA

Exit mobile version