78% Masyarakat Gunakan Aplikasi Fintech Setiap Hari Didominasi Gen Z

Layanan bank digital jadi solusi bagi kalangan underbanked. (Foto: ilustrasi/istimewa)

youngster.id - Era digitalisasi telah membawa banyak kemudahan bagi masyarakat, termasuk kemudahan dalam mengelola kuangan secara digital. Perkembangan fintech di Indonesia telah menciptakan ekosistem keuangan yang semakin inklusif dan efisien, terutama bagi Gen Z dan kelompok usia produktif.

Hasil riset Lokadata.id menunjukkan, sekitar 78% masyarakat telah menggunakan aplikasi fintech setiap hari. Aplikasi ini juga tidak hanya bank digital saja, melainkan ada dompet digital dan layanan pinjaman. Selain Gen Z yang sudah beralih ke bank digital, mereka juga menikmati layanan Buy Now Pay Later (BNPL).

Chief Data Officer Lokadata.id, Suwandi Ahmad mengatakan, perkembangan fintech di Indonesia telah menciptakan ekosistem keuangan yang semakin inklusif dan efisien, terutama bagi Gen Z dan kelompok usia produktif.

“Generasi muda saat ini sudah sangat terbiasa dengan teknologi finansial yang memberikan mereka kemudahan dan fleksibilitas. Data juga menunjukkan bahwa 32 persen khususnya Gen Z memahami definisi atau kriteria bank digital lebih baik dibandingkan kelompok responden usia lebih dari 25 tahun,” ungkap Suwandi dalam acara Power Lunch ‘Dunia Baru Fintech: Praktis atau Berbahaya?’ yang diadakan oleh GDP Venture Rabu (9/10/2024) di Jakarta.

Tak heran jika generasi muda terutama Gen Z lebih menerima untuk menggunakan layanan digital termasuk dalam hal pemilihan layanan perbankan. Data Lokadata.id juga menyebut,  73% generasi muda lebih memilih menggunakan bank digital. Hal itu karena kemudahan akses dan terafiliasi dengan aplikasi lain seperti e-commerce dan investasi.

Menurut Suwandi, ada sejumlah alasan mengapa Gen Z memilih bank digital atau aplikasi fintech lainnya. Pertama, 29% responden mengungkap alasannya menggunakan bank digital karena dapat diakses kapan pun dan 24% terafilisiasi dengan aplikasi lain.

Sementara itu, 32% pengguna khususnya Gen Z memahami definisi bank digital lebih baik dibandingkan kelompok responden usia lebih dari 25 tahun. Lalu mengenai tren dari BNPL sendiri, terdapat 67% pengguna fintech termasuk Gen Z yang sering memanfaatkan layanan ini.

“Mereka memanfaatkan Pay Later untuk mengatasi masalah keterbatasan dana tunai atau adanya penawaran promosi khusus,” ujarnya.

Sementara itu Direktur PT Indodana Multi Finance Iwan Dewanto mengakui, memang layanan BNPL menjadi tren utama di kalangan anak muda atau millenium dan Gen Z. Ia menilai, peningkatan pembiayaan melalui BNPL itu menjadi sinyal positif bahwa layanan tersebut semakin dikenal oleh masyarakat.

“Kami optimis bayar nanti ini akan terus berkembang karenalayanan itu terbuka luas dan ada kemudahan dalam layanan itu” ujarnya.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa pembiayaan konsumtif melalui skema BNPL melonjak hingga 89,02% yoy (year-on-year) dengan nilai mencapai Rp7.99 triliun pada Agustus 2024. Sedangkan pada Non-Performing Financing (NPF) tetap terkendali di angka 2,52%.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version