Accelerating Asia Umumkan Investasi Q1 ke 13 Startup

Accelerating Asia

Co-Founder dan General Partner Accelerating Asia, Craig Bristol Dixon (kiri) dan Amra Naidoo (kanan) (Foto: Istimewa/youngster.id)

youngster.id - Perusahaan Modal Ventura (VC) tahap awal Accelerating Asia, mengumumkan putaran investasi terbarunya. Termasuk sembilan perusahaan baru yang bergabung dalam program unggulan (flagship) Cohort 6 serta dana tambahan untuk empat perusahaan yang telah tergabung sebelumnya.

General Partner Accelerating Asia, Amra Naidoo menyebutkan, investasi terbaru yang dilakukan ini menambah total perusahaan portofolio Accelerating Asia menjadi 52 perusahaan dengan total pendanaan lebih dari US$42 juta. Cohort 6 melanjutkan tren perusahaan portofolio dalam menarik minat investor awal, dengan soft commitments sebesar US$1,5 juta yang diperoleh selama bulan pertama program, ketika akses dicadangkan untuk jaringan Accelerating Asia, menambah US$2,5 juta yang diperoleh sebelum bergabung dengan program.

“Investasi baru di Cohort 6 juga memiliki daya tarik pasar dan pendapatan yang terus meningkat dengan GMV rata-rata US$100.000 per bulan dan pendapatan rutin bulanan rata-rata lebih dari US$25.000,” kata Amra, dalam keterangan tertulisnya, dikutip Kamis (12/5/2022).

Disebutkan Amra, startup Cohort 6 hadir di lebih dari 10 negara di Asia Tenggara, Asia Selatan, Amerika Utara, dan Eropa serta mencakup 7 pasar vertikal termasuk proptech, marketplace, fintech, logistik, services, e-commerce, dan healthtech. Dari 9 startup baru yang terpilih, terdapat 40% diantaranya mencakup startup yang didirikan oleh founder perempuan, seperti Tokban, 60+, relay.club, dan Markopolo.ai, dengan posisi sebagai Chief Operating Officer atau Chief Executive Officer. Selain itu, 80% startup yang tergabung juga merupakan startup yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals).

“Dengan 9 portofolio startup baru yang dipilih dari 600 pelamar dan 4 investasi lanjutan, Accelerating Asia sangat antusias untuk terus berinvestasi di startup pra-seri A yang sangat skalabel yang juga memiliki dampak positif di pasar operasi masing-masing. Sejak tahun 2019, kami telah membangun kumpulan aset investasi startup kami dengan investor yang mendatangi Accelerating Asia untuk mendapatkan akses awal ke jaringan startup yang menggabungkan keuntungan dengan tujuan,” tambahnya.

Pada Q1 2022 Accelerating Asia juga melakukan investasi lanjutan ke Shuttle, Transtrack.ID, Numu dan Giftpack, menambah investasi tambahan ke ProjectPro dan iFarmer yang dibuat pada tahun 2021. Accelerating Asia pertama kali berinvestasi di enam perusahaan tersebut pada tahun 2020 dan 2021, dan sejak saat itu pendapatan bulanan rata-rata telah meningkat 332% dan diperkirakan akan meningkatkan pendapatan menjadi rata-rata lebih dari US$16 juta di tahun pembukuan ini.

“Sejak bergabung dengan kumpulan aset investasi Accelerating Asia, para startup investasi juga telah meluncurkan penawaran produk baru, menandatangani klien baru, dan mengoptimalkan operasi untuk mempertahankan pertumbuhan pendapatan dan mengembangkan aliran pendapatan baru,” klaimnya.

Selain investasi dari Accelerating Asia, startup-startup ini telah menggalang dana dari Cocoon Capital, Dana Pemberdayaan Wanita Indonesia (sebuah inisiatif dari Moonshot Global & YCab Ventures), Draper Startup House Ventures Fund, HH VC Investments, Startup Bangladesh, Impact Collective, dan angels investor di pendanaan Accelerating Asia.

“Kami bersemangat untuk terus berinvestasi di perusahaan kumpulan aset investasi kami seiring mereka tumbuh bersama investor institusional terkemuka. Terdapat permintaan pasar dan investor yang signifikan untuk kumpulan aset investasi tersebut, terutama dalam digitalisasi jaringan transportasi dan logistik dengan industri pada titik belok di negara berkembang seperti Bangladesh dan Indonesia. Dengan solusi telematika armada mereka dan pengalaman industri yang luas dari tim pendiri, TransTRACK.ID berada di jalur yang tepat dengan berhasil meraup pangsa pasar kargo dan logistik yang diharapkan bernilai US$383 miliar pada tahun 2023,” imbuh General Partner Accelerating Asia, Craig Bristol Dixon.

Accelerating Asia meluncurkan Fund II pada tahun 2021, Cohort 6 merupakan investasi gelombang kedua untuk Fund II yang akan menyebarkan modal ke startup pra-seri A di seluruh wilayah Asia Tenggara dan Selatan. (*AMBS)

Exit mobile version