youngster.id - ESL, organisasi esports terbesar di dunia, telah mengumumkan perpanjangan kerjasama dengan Acer menjadi 3 tahun, menjadikan Acer sebagai partner PC resmi untuk semua kegiatan Intel® Extreme Masters (IEM) termasuk ESL Indonesia Championship 2019.
Kerjasama ini berlaku untuk musim ke-14 hingga 16 yang merupakan perpanjangan dari musim ke-13 IEM di Katowice, Polandia. Sebagai satu-satunya vendor PC dalam acara IEM, produk gaming Acer yang inovatif akan menghadirkan pengalaman kompetisi game terbaik untuk para penggemar dan atlet gaming.
“Sejalan dengan misi kami yaitu menyediakan hardware gaming terbaik di kelasnya, kami bangga dapat bergabung dengan ESL sebagai official PC partner untuk event esports yang bergengsi ini” ujar Theresia Handyawati, Head of Consumer Products Acer dalam keterangannya, Jumat (5/4/2019) di Jakarta.
Saat ini Predator gaming Indonesia turut mensponsori ESL Indonesia Championship yang final puncaknya akan berlangsung akhir Maret ini.
“Predator gaming saat ini menjadi salah satu brand laptop gaming yang sedang berada di lini terdepan berkat inovasi dan teknologi terobosan terbaru. Dukungan kami terhadap ikon organisasi gaming terbesar di dunia, seperti ESL, jelas menunjukkan posisi kami yelah berada di jalur yang tepat untuk menggairahkan industri esports nasional,” kata Theresia lagi.
Sebagai partner PC eksklusif IEM, Brand Gaming Acer yaitu Predator akan hadir dalam semua aspek turnamen CS: GO Intel® Extreme Masters pada musim ini. Monitor dari Predator dipamerkan di musim yang akan datang bersamaan dengan laptop Predator yang akan ditempatkan di meja para analis untuk setiap acara. Predator Triton 900, sebagai laptop gaming pertama dengan desain convertible yang memiliki performa desktop, serta Predator Triton 500, laptop gaming ultra-thin dengan tampilan 144Hz/3ms, juga akan dipamerkan di IEM, Katowice.
Dengan kerjasama yang akan dilaksanakan selama tiga tahun ini, Acer akan berinteraksi dengan banyak pengguna baru sambil terus menghadirkan teknologi, inovasi, dan desain yang lebih mutakhir untuk ekosistem.
STEVY WIDIA