youngster.id - Perkembangan industri game di Tanah Air terus menunjukkan kemajuan yang berarti. Namun talenta untuk pengembangan game lokal masih terbatas. Untuk mendukung hal itu perusahaan dan studio game Agate membentuk Agate Academy dan Agate Development Partner.
“Dari data kami, Indonesia baru memiliki sekitar 1.200 talenta di industri game. Hal ini jauh di bawah Vietnam yang sudah memiliki sekitar 10 ribu talenta,” kata Arief Widhiyasa CEO Agate Studio pada ajang Bekraf Game Prime belum lama ini di Jakarta.
Menurut Arief, sebagai perusahaan dan studio game lokal yang telah mapan mereka menyadari ketimpangan angka profesional di bidang game yang berbanding terbalik dengan konsumennya. Selain itu ada kesenjangan antara pengetahuan dengan rata-rata industri game global, serta kurangnya jumlah studio game dan proyek yang dapat menampung minat para calon-calon profesional muda.
“Permasalahan ini dipahami betul oleh Agate hingga tahun kesembilan perjalanannya kini. Hal-hal tersebutlah yang menjadi pondasi terbentuknya Agate Academy dan Agate Development Partner sebagai bentuk kontribusi terhadap industri game di tanah air,” kata Arief.
Dia menjelaskan, Agate Academy merupakan program yang bergerak di bidang edukasi game developer. Program ini memiliki beberapa aktivitas di dalamnya yang secara proaktif mendukung pertumbuhan kreator game, seperti Agate DevCamp, Agate Lab, Agate Scholar, dan Agate Invite yang bisa menjadi ajang belajar dan diskusi perihal pengembangan game.
“Diharapkan dengan adanya kanal belajar dan berbagi pengetahuan yang khusus untuk pengembangan game, bibit-bibit segar akan turut tumbuh mengingat suburnya angka pertumbuhan industri game global,” katanya.
Sementara Agate Development Partner juga diharapkan menjadi rujukan dalam hal berbagi pengetahuan mengenai game. Bedanya, apabila Agate Academy ditargetkan untuk calon-calon profesional muda yang ingin meniti karier di dunia game, Agate Development Partner ditargetkan bagi studio dan para developer game di Indonesia.
Arief menjelaskan, Agate Development Partner memiliki misi utama untuk membagikan dua hal penting kepada para developer game di Indonesia. Yang pertama adalah berbagi pengetahuan berupa tinjauan ahli yang tersedia dari dan bisa diakses secara umum, serta diskusi terkait produksi bisnis game yang terbatas hanya bagi partner developer yang telah bergabung. Aktivitas berbagi pengetahuan ini ditujukan bagi para developer yang memang sudah lebih serius berkancah di dunia industri game. Yang kedua adalah penyediaan cashflow.
“Dalam hal ini Agate membuka kesempatan untuk membagi proyek pada developer baru yang membutuhkan pendapatan untuk bisa bertahan selama mengerjakan produknya masing-masing. Ini juga berguna untuk meningkatkan level keahlian para developer baru sebelum terlibat ke dalam projek yang lebih besar. Dan menariknya lagi, untuk para partner, tidak akan dikenakan biaya alias gratis. Hal ini tentu didasari kesadaran Agate akan pelaksanaan misinya ialah murni demi membantu mempertahankan keberlangsungan industri game di Indonesia bahkan untuk menjadi lebih baik lagi,” jelasnya.
Selain kedua inisiatif tersebut, Agate juga siap merilis Valthirian Arc: Hero School Stories, untuk perangkat Nintendo Switch yang sudah disediakan. Tidak hanya itu, Agate juga membuka kesempatan untuk menjadi bagian dari Agate dan bersama-sama mengembangkan serta memajukan industri game di Indonesia melalui program rekrutmen spesial.
Program rekrutmen kali ini akan membuka posisi Desainer, Produser, Artis, dan Pemrogram game serta Pemrogram Back-end. Lalu, khusus untuk kandidat Desainer game akan diakan tes di tempat secara langsung. “Diharapkan, program rekrutmen special ini akan menjadi salah satu jalan pintas dalam mewujudkan mimpi para anak muda menjadi developer game Indonesia yang mumpuni,” pungkas Arief.
STEVY WIDIA