Aliansi Strategis Living Lab Ventures dan Pemerintah NSW Menarik Investasi Global

(ki-ka) Yonathan Wijaya, Trade and Investment NSW - Austrade, Bayu Seto, Partner Living Lab Ventures, & Mulyawan Gani, Chief Transformation Officer Sinar Mas Land. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Guna menarik investasi global dan mendukung startup Indonesia, Living Lab Ventures (LLV) berkolaborasi dengan Pemerintah New South Wales (NSW) menggelar program International Landing Pad. Aliansi strategis ini tidak hanya menawarkan pijakan bagi perusahaan portofolio LLV di Sydney, NSW, Australia, tetapi juga memberikan mereka sumber daya penting, wawasan pasar lokal, dan peluang jaringan.

Menteri Perindustrian dan Perdagangan NSW The Hon Anoulack Chanthivong mengatakan, NSW adalah pusat startup dan inovasi di Australia. Program International Landing Pads merupakan bagian dari serangkaian inisiatif yang diterapkan oleh Pemerintah NSW untuk mendorong inovasi, memperbanyak investasi, dan meningkatkan ekspor.

“Kemitraan kami dengan LLV akan memperkuat hubungan antara Indonesia dan NSW, menyediakan dukungan bagi perusahaan Indonesia yang ingin berekspansi ke pasar kami, sekaligus memungkinkan bisnis NSW untuk berkembang dan berekspansi di tingkat internasional,” katanya dikutip Jumat (13/9/2024).

Di sisi lain LLV mendukung perusahaan-perusahaan dari NSW yang ingin masuk ke pasar Indonesia, hal ini semakin memperkuat pengaruh LLV di kedua wilayah. Corporate venture capital Sinar Mas Land ini menekankan komitmennya dalam mendorong kemitraan global dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Partner of Living Lab Ventures Bayu Seto menyampaikan, dengan fokus pada perluasan jaringan, kemitraan strategis, dan dukungan inovasi, LLV terus memperkuat posisinya sebagai gerbang masuk bagi perusahaan global yang akan melakukan penetrasi pasar Indonesia bagi perusahaan global dan menjadi katalisator bagi penciptaan ekonomi digital.

“Seiring dengan ekspansi kami ke pasar Australia, kemitraan strategis kami dengan Pemerintah NSW merupakan bukti komitmen kami untuk mendorong pertumbuhan lintas batas dengan menciptakan peluang ekonomi baru yang menguntungkan kedua wilayah,” katanya.

Pada paruh kedua tahun 2024, LLV melanjutkan fokusnya  untuk memaksimalkan potensi ekonomi di BSD City sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dengan menghadirkan ekosistem bisnis yang terbuka bagi startup untuk mengeksplorasi dan mengembangkan ide-ide baru yang berfokus pada sektor medis, pendidikan, dan digital.

“Strategi kami berakar pada perpaduan keahlian lokal dengan jangkauan global. Posisi unik ini memungkinkan kami untuk menonjol di pasar yang kompetitif dan menawarkan peluang pertumbuhan , baik bagi perusahaan global yang masuk ke Indonesia maupun bagi Indonesia yang ingin mencetak jejak mereka di tingkat internasional,” kata Bayu lagi.

LLV berdedikasi untuk memberikan dukungan yang ditargetkan kepada perusahaan portofolionya, membantu mereka dalam meningkatkan operasi dan berekspansi ke pasar baru. Untuk memenuhi kebutuhan yang terus berkembang dari startup dan menarik investor global, LLV terus meningkatkan layanan investasi dan penasehat strategisnya. Sebelumnya, LLV telah meluncurkan Biomedical Fund yang berfokus pada startup di bidang biomedis, pusat penelitian, biobank, teknologi kesehatan, dan bidang terkait.

Chief Transformation Officer Sinar Mas Land Mulyawan Gani,  menyoroti pentingnya strategi LLV dalam visi Sinar Mas Land. Menurut dia, LLV selaras dengan strategi jangka panjang SML untuk mendorong inovasi, pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan berkelanjutan di seluruh Indonesia.

“Pendirian LLV, memungkinkan kami tidak hanya mendorong inovasi di dalam negeri, tetapi juga memperkuat kemitraan global kami, menciptakan ekosistem dinamis di mana perusahaan Indonesia dapat berkembang di tingkat internasional,” ucapnya.

Hingga saat ini, LLV telah memberdayakan startup di tiga sektor teknologi utama, yakni Smart Technologies, Digital Life, dan Mobility. Portofolionya mencakup berbagai perusahaan terkenal seperti Traveloka, GoTo, Dana, Sirclo, GoWork, Jendela360.com, OneSmile, Flokq, Ideal, Waste4Change, Urban Gateway Fund, Pashouses, Lingkup, Twospaces, Bamms, Jumpstart, DOOgether, Paper.id, Amoda, BRIK, Imajin, Social Bread, Artotel Group, DCT Agency, Tebengan, dan DCG, perusahaan induk Lamudi.

 

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version