youngster.id - Amartha mendapat penghargaan 30 Promising Growth-stage Startups 2018 dari Forbes Indonesia. Penghargaan ini diberikan kepada startup-startup terbaik yang berpotensi menjadi “the next unicorn” di Indonesia.
“Penghargaan ini akan memacu kami untuk terus berkarya untuk kemajuan ekonomi Indonesia terutama untuk pengusaha-pengusaha mikro perempuan di pedesaan,” kata Andi dalam keterangannya baru-baru- ini.
Amartha merupakan perusahaan fintech yang bergerak di peer to peer lending. Perusahaan yang berdiri sejak 2010 ini awalnya berdiri sebagai microfinance. Namun, pada 2016, perusahaan ini menjadi P2P lending.
“Dengan perubahan ini, teknologi finansial telah meningkatkan efisiensi operasional sehingga dapat menjangkau desa-desa terpencil dan memproses pengajuan pinjaman dengan lebih cepat,” ujar Andi.
Salah satu kriteria pemilihan dari penghargaan ini adalah perusahaan yang sudah melalui pendanaan Series A atau telah menjadi Series B di Indonesia.
Ini bukan pertama kalinya Amartha meraih penghargaan. Pada 2017, perusahaan ini telah meraih penghargaan dari Kadin DKI Jakarta, Republika Syariah Award, dan Marketeers. Amartha juga menjadi pemenang pertama di Sankalp Award yang digagas oleh Aavishkaar-Intellecap Group untuk mendorong ekosistem startup sosial di Asia Tenggara.
Pada 2018, Amartha menjadi pemenang dalam InnovationXchange (iXc), Frontier Innovators yang diinisiasi pemerintah Australia, sebagai perusahaan yang telah memberikan dampak sosial bagi masyarakat Indo-Pasifik.
Andi menegaskan, saat ini Amartha terus berusaha untuk memajukan ekonomi di pedesaan dengan P2P lending. Saat ini, perusahaan yang telah menjangkau pulau Jawa ini telah memberdayakan 138.000 pengusaha mikro perempuan.
“Amartha menghubungkan orang-orang baik di kota yang ingin membantu mendanai usaha para pengusaha mikro perempuan di pedesaan,” ucap Andi.
Hal penting yang dilakukan oleh Amartha adalah melakukan pelatihan literasi keuangan dan memberdayakan mereka secara ekonomi untuk mempersiapkan keluarga sejahtera. Amartha juga memberikan. “Selama tahun 2017, sebanyak 70,977 perempuan telah dilatih dan didampingi untuk menjadi pengusaha mikro yang tangguh dan setara,” jelas Andi.
STEVY WIDIA