youngster.id - Kemampuan dan kompetensi anak muda di Indonesia dalam membuat konten aplikasi lokal terus mendapat dukungan dari berbagai pihak. Karya mereka diharapkan terus bertambah sehingga bermanfaat bagi ekonomi bangsa.
“Ekonomi Indonesia sudah beralih dari yang berbasis barang ke berbasis layanan. Karena itu pemerintah selalu berada pada pihak untuk meningkatkan nilai tambah yang bisa dihasilkan bagi masyarakat Indonesia. Karena itu kami mendukung berbagai kegiatan untuk menumbuhkan ekosistem ini,” ucap Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika saat menghadiri Samsung Indonesia Next Apps 4.0 (INA) Senin (9/10/2017) di Ayana Midplaza Hotel, Jakarta.
Menkominfo ini mendukung kegiatan yang digelar Samsung bagi para developer aplikasi di Indonesia. “Jadi kalau bisa setiap tahun jumlahnya diperbanyak apalagi kalau nanti broadband internet sudah masuk ke semua kabupaten di Indonesia,” ujarnya.
Semengara itu KangHyun Lee Corporate Affair Vice Presiden Samsung Electronic Indonesia mengatakan, ajang tahun ke-4 ini adalah komitmen kami untuk meningkatkan kualitas developer lokal. Tidak hanya mampu menciptakan aplikasi saja tetapi menciptakan aplikasi yang menjawab kebutuhan masyarakat terutama industri di bidang teknologi yang saat ini juga sedang berkembang pesat.
“Kami ingin terus membagi ilmu dan menuntun para developer Indonesia menjadi developer unggul dan menciptakan aplikasi yang bermanfaat untuk seluruh masyarakat Indonesia, bahkan dunia,” kata Lee saat acara pengumuman pemenang INA 4.0 itu.
Ajang ini telah dimulai dengan serangkaian workshop sejak Juli 2017 yang diadakan 8 kota, seperti Semarang, Yogyakarta, Malang, Surabaya, Jakarta, Bandung, Medan dan Makassar. Alhasil, sekitar 1.600 developer lokal dari seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut kemudian disaring oleh Samsung dan mendapatkan 976 aplikasi yang tervalidasi.
“INA merupakan wujud komitmen pihaknya dalam meningkatkan kompetensi anak muda di Indonesia dalam membuat konten lokal yang tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat tapi juga industry,” ungkap Lee lagi.
Pada tahun ini Samsung menambah kategori baru, yakni Tantangan Industri. Untuk kategori ini, vendor asal Korea Selatan itu menggandeng BRI, Sinarmas Land, Jakarta Smart City, Angkasa Pura II dan IBM.
STEVY WIDIA