youngster.id - Liburan merupakan salah satu cara memberikan keseimbangan dalam hidup. Di saat berlibur orang selain mendapat suasana baru, juga terhindar dari stres. Sekarang ini momen liburan juga harus disertai dengan aktulisasi diri melalui media sosial. Oleh karena itu, jaringan internet menjadi bagian dari paket liburan termasuk ke luar negeri.
Direktorat Jenderal Imigrasi mengungkapkan terjadi tren peningkatan orang Indonesia yang bepergian berwisata ke luar negeri. Selama tahun 2016, jumlah warga negara Indonesia yang ke luar negeri mencapai 8,4 juta orang dan naik menjadi 9,1 juta orang di tahun 2017. Angka itu terus betambah, bahkan diprediksi pada tahun ini akan menembus 10 juta orang.
Kondisi ini memunculkan peluang bisnis untuk jasa penyedia travel wifi. Ini adalah pocket wifi yang dirancang khusus bagi pelancong untuk tetap terhubung dengan dunia maya ketika di luar negeri. Salah satu dari penyedia layanan ini adalah JavaMifi.
“Kami memahami tingginya mobilitas frequent traveler dalam menjelajah banyak destinasi di berbagai belahan dunia. Karena itu kami hadir sebagai solusi. Ketika berada dan ingin ke luar negeri, selain tiket dan hotel yang diperlukan adalah konektivitas. Karena begitu sampai di luar negeri mau lihat maps, mau pesan taksi online, bahkan mau video call dengan orang di rumah butuh koneksi internet. Apalagi sekarang sama anak mileial, begitu sampai di bandara langsung selfi upload. Jadi yang kami taping di sini adalah future oriented solution,” ungkap Andintya kepada youngster.id saat ditemui belum lama ini di Jakarta.
Peluang itu yang ditangkap Andintya bersama dua rekannya, dengan mendirikan JavaMifi pada 2015. Diklaim Andintya, startup yang dikembangkannya merupakan pionir penyedia layanan sewa pocket Wi-Fi untuk wisatawan dari luar ke Indonesia atau yang akan bepergian ke luar negeri.
Awalnya, perusahaan rintisan ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan internet bagi wisatawan asing yang berada di Indonesia. Tetapi seiring waku, tren orang Indonesia ke luar negeri semakin meningkat. Menurut Andintya, Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan outbound travel (wisatawan Indonesia yang bepergian ke luar negeri) terbesar di Asia, yaitu sebesar 8,6% per tahun, berdasar data Mastercard Future of Outbound Travel in Asia Pacific.
Melihat data itu, pada tahun 2017 JavaMifi mengalihkan fokus ke pasar orang Indonesia yang keluar negeri. “Saat itu berpikir untuk melakukan expand untuk orang Indonesia yang keluar negeri. Kami juga buka untuk outbound traveler, sehingga bisa menyewakan modem untuk dinikmati ketika berada di luar negeri,” tutur wanita kelahiran Jakarta, 31 Maret 1986, yang akrab disapa Andin ini.
Kini JavaMifi telah menyediakan koneksi internet 4G tak terbatas yang dapat dinikmati traveler Indonesia yang bepergian ke luar negeri baik untuk berlibur maupun urusan bisnis dengan jangkauan lebih dari 160 negara. Selain itu, perusahaan ini menggandeng banyak maskapai penerbangan, biro perjalanan, dan online travel agency, juga menjalin kemitraan dengan berbagai mitralokal di Jepang, Korea Selatan, Hong Kong, Thailand, dan Vietnam.
Solusi dan Inovasi
Sebenarnya, sebelum mendirikan JavaMifi para founders sudah menekuni karir di bidang lain. Andintya sebelumnya bekerja di bidang human resources dan sempat menjadi manajer termuda di sebuah perusahaan.
“Di sini kami mempunyai basic yang macam-macam. Kalau saya di service excelent, sementara rekan saya pemasaran dan produk telco. Nah, kami meyakini bahwa produk yang akan sustain adalah produk yang memberikan future oriented solution. Jadi kami menciptakan produk yang bisa memberi solusi untuk masa depan,” ujar Andin.
Awalnya mereka memulai dengan layanan inbound, khususnya untuk wisatawan asing ke Bali. Tetapi dua tahun kemudian mereka mulai membuka layanannya untuk outbound atau warga Indonesia yang bepergian ke luar negeri. Perkembangan ini diukung dari modal yang diperoleh JavaMifi dari investor.
“Modal awal adalah selayaknya startup lainnya, kami di sini juga mendapat private investor sehingga bisa terus berkembang pada tahun 2017. Angel investor dari lokal dan luar negeri, tapi jumlah pendanaan nggak bisa kami sebutkan,” kilah Andin.
Diklaim Andin, produk JavaMifi unggul dalam layanan. Mulai dari service 24 jam, service guaranty berupa re-fund jika tidak bisa digunakan. Selain itu, kemudahan untuk mendapatkan dan mengembalikan produk. JavaMifi menyediakan layanan pesan-antar, bisa ke rumah, kantor, bahkan bandara. “Kami juga menyediakan layanan antar di 20 ribu pickup point, seperti bandara internasional, gerai Alfamart, Indomaret, juga berbagai mal besar di Jakarta,” katanya.
Selain itu, penambahan aliansi dengan mitra luar negeri di berbagai negara tujuan favorit pelanggan. Termasuk kerja sama dengan berbagai rekan strategis seperti Traveloka, Go-jek dan Indomaret untuk memastikan jalur distribusi JavaMifi terbentuk dengan sempurna.
Andin menekankan, pocket WiFi dari JavaMiFi menawarkan koneksi internet 4G dengan kecepatan up to 100 Mbps. Kenyamanan lainnya, internet yang ditawarkan tanpa batasan kuota alias unlimited.
Inovasi JavaMiFi Pro merupakan pocket WiFi postpaid pertama di Indonesia dan yang menjadi targetnya adalah para traveler yang dalam sebulan pergi ke luar negeri sekali atau lebih. Selain itu yang menarik fitur “Tiongkok tanpa VPN,” ini merupakan produk yang memudahkan traveler Indonesia ketika berada di Cina. Pengguna JavaMiFi tetap bisa mengakses beberapa aplikasi, seperti WhatsApp, Google, Line, Instagram, dan segala aktivitas media sosial lainnya tanpa diblokir pemerintah Cina.
“Kami terus menekankan service excellence dengan menghadirkan layanan inovatif untuk pelanggan,” ujarnya.
Andin menjelaskan, bahwa tarif yang dikenakan sesuai dari paket JavaMifi, yaitu mulai dari Rp 50 ribu per hari tanpa melihat provider mana yang digunakan. Selain itu, pengguna juga tak perlu dipusingkan dengan pilihan paket yang disediakan oleh operator.
Ekspansi Global
Menurut Andin, mereka tidak hanya menyasar personal atau komunitas traveler, tetapi juga menargetkan frequent traveler. Seperti travel blogger, pelaku bisnis, publik figur, pengusaha hingga pekerja di berbagai perusahaan multinasional yang secara rutin melakukan perjalanan keluar negeri baik untuk kunjungan wisata maupun bisnis.
Kini, layanan JavaMifi hadir di 160 negara di seluruh dunia, terutama di Eropa dan Asia. “Kami juga men-cover destinasi favorit yang terbaru seperti Kazakhstan dan Uzbekistan. Tetapi negara-negara perbatasan militer, contohnya Korea Utara atau Pakistan, belum bisa, karena memang susah,” ucapnya.
Andin mengatakan bahwa setiap melakukan ekspansi di sebuah negara, JavaMifi berkerjasama dengan provider lokal. Belum lama ini, JavaMifi melakukan ekspansi ke Thailand dengan menjalin kerja sama dengan mitra lokal Thailand, yaitu Smile Wifi. Sebelumnya, JavaMifi telah melebarkan bisnis ke Jepang.
“Selanjutnya JavaMifi akan ekspansi ke Vietnam dalam waktu dekat. Kami fokus ekspansi ke Asia dulu di tahun 2019 ini. Untuk benua lain kami belum ada rencana ekspansi dalam waktu dekat,” ujar Andin.
Dijelaskan Andin, Asia memiliki destinasi wisata terbanyak dan menarik. Berdasarkan data pengguna yang dirilis oleh JavaMifi, pada awal tahun 2019 ini juga menyebutkan Thailand masuk dalam peringkat 5 besar destinasi wisata favorit untuk musim libur akhir tahun 2018. Thailand menggantikan Tiongkok, Australia dan Selandia Baru sebagai destinasi wisata.
“Setiap negara yang kami jajaki, kami berkerjasama dengan lebih dari satu provider lokal. Di Indonesia kami kerja sama dengan 4 operator yakni Telkomsel, Indosat, XL dan Smartfren,” terang Andin.
Andin berharap melalui ekspansi di beberapa negara Asia, jumlah pengguna layanannya dan pendapatannya dapat terus meningkat di tahun ini. Saat ini JavaMifi mengklaim telah melayani satu juta pelanggan sejak pertama kali meluncur. Perusahaan telah menyiapkan modem untuk mengakomodasi hingga 30,000 transaksi per bulan.
“Dibandingkan 2017, jumlah pengguna JavaMifi meningkat sebesar 40% pada 2018. Pendapatan JavaMifi pun meningkat sebesar 800% pada tahun 2018 dibandingkan tahun sebelumnya,” klaim Andin.
Menutup tahun 2018, JavaMifi merangkum data penggunaan pelanggannya. Merek lokal penyedia rental travel Wi-Fi ini telah menempuh perjalanan bersama para traveler sejauh 583.916.520 kilometer atau setara dengan 13 ribu kali mengelilingi bumi. Ini dengan asumsi jarak untuk sekali mengelilingi bumi adalah 46.250 kilometer (Eratosthenes).
JavaMifi mencatat, bisnis modem di Indonesia pada tahun 2019 masih sangat potensial. Menilik perilaku masyarakat pengguna perangkat seluler yang cenderung menggunakan lebih dari satu perangkat, modem menjadi alternatif yang praktis dan dapat dibawa kemana-mana.
“Edukasi yang kami lakukan beberapa tahun terakhir terkait benefit menggunakan pocket wifi menghasilkan permintaan outbound travel wifi bagi wisatawan Indonesia yang akan bepergian ke luar negeri juga sudah berkembang luar biasa. Sejalan dengan pertumbuhan wisatawan yang meningkat setiap tahunnya ditambah kebutuhan akan koneksi internet untuk menunjang aktivitas dan lifestyle mereka,” papar Andin bersemangat.
“Untuk mencapai hal tersebut, pengembangan produk maupun inovasi teknologi akan terus kami kembangkan untuk mencapai rencana panjang JavaMifi menjadi solusi cross border connectivity, baik untuk wisatawan Indonesia yang melancong keluar negeri maupun wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia,” pungkasnya.
=============================================
Andintya Maris
- Tempat Tanggal Lahir : Jakarta 31 Maret 1986
- Pendidikan : MBA Strategic Management & Human Resource UGM Jakarta
- Pekerjaan : Founder & CEO JavaMifi
- Nama Brand :JavaMifi
- Mulai Usaha : 2015
- Jumlah tim : 80 Karyawan
- Coverage : 160 negara
=================================================
FAHRUL ANWAR
Editor : Stevy Widia
Discussion about this post