youngster.id - Dalam rangka mencetak lebih banyak pengusaha Indonesia yang mampu membangun startup yang sukses Antler–perusahaan pendanaan tahap awal–hadir di Jakarta. Visi Antler adalah untuk berinvestasi serta membantu mendirikan setidaknya 20 startup Indonesia setiap tahun.
Jussi Salovaara, pendiri dan Managing Partner Antler, mengatakan bahwa Antler melihat banyak individu di Indonesia yang terdorong untuk menjadi pengusaha.
“Karenanya, kami hadir disini ingin memberi mereka sistem pendukung untuk menciptakan startup yang sukses di Indonesia dan sekitarnya. Kami melihat bahwa pasar domestik di Indonesia sangat besar dan terdapat banyak peluang di dalamnya, namun masih banyak kekurangan pada wadah dan ekosistem bagi individu yang ingin membangun perusahaannya dari awal. Antler ingin menjembatani kesenjangan itu,” papar Jussi pada peresemian Antler, Selasa (10/9/2019) di We Work SCBD Sudirman Jakarta.
Menurut dia, Antler telah membangun jaringan penasihat bisnis dan mentor yang luas di seluruh wilayah. Sementara, di Indonesia : Martin Hartono, CEO dari GDP Venture; Noni Purnomo, Presiden Direktur dari PT Blue Bird Tbk; dan Florian Holm mantan co-CEO Lazada Indonesia merupakan para mentor lokal untuk program Antler.
“Antler memiliki pandangan inovatif dalam entrepreneurship yang saya pikir akan bermanfaat untuk Indonesia,” kata Martin.
Selama keberadaan Antler di Indonesia, saat ini udah ada 4 startups Tanah Air yang dihasilkan melalui program Antler di Singapura. Salah satunya adalah Wisnu Nugrahadi, CEO dari Sampingan, yakni sebuah perusahaan penyedia pekerjaan yang sudah membantu lebih dari 150.000 orang Indonesia di seluruh negeri dalam mendapatkan pekerjaannya. Dia kini telah menerima pendanaan awal dari Golden Gate Ventures dan telah meningkatkan bisnis dan timnya dengan sangat cepat.
“Antler telah membantu kami sejak hari pertama. Mereka telah memberikan panduan di bidang-bidang di mana kami tidak memiliki pengalaman sama sekali dan memberi kami akses ke jaringan luasnya yang berisi para mentor dan investor yang luar biasa. Kami tidak akan sampai pada titik ini tanpa dukungan mereka,” ucap Wisnu di kesempatan yang sama.
Selain Sampingan, Antler juga telah mencetak startup Indonesia lainnya melalui program keduanya di Singapura, yaitu Base, sebuah perusahaan kecantikan dan kesehatan yang dipersonalisasi yang mengusung model bisnis direct-to-consumer (DTC). “Hanya sebulan setelah demo day di Antler kami berhasil mendapatkan pendanaan awal kami. Kami benar-benar bersemangat untuk bekerja sama dengan East Ventures dan Skystar Capital untuk membangun Base kedepannya. Kolaborasi ini terjadi karena Antler membantu menghubungkan kami dengan jaringan venture capital dan angel investor yang kuat yang dimiliki Antler di Asia Tenggara, yang percaya pada misi kami untuk mendefinisikan kembali industri kecantikan dan kesehatan di Indonesia,” jelas Yaumi Fauziah Sugiharta, CEO Base.
Untuk diketahui, visi Antler adalah untuk berinvestasi serta membantu mendirikan setidaknya 20 startup Indonesia setiap tahunnya dan memberikan dukungan bagi para pendiri startup dengan membentuk tim yang tepat, memberikan pendanaan bagi mereka sejak hari pertama (fase awal) dan memberi mereka akses ke platform dan juga jaringan penasihat bisnis global yang kami miliki. Indonesia merupakan salah satu pasar startup terbesar dan paling cepat berkembang di dunia.
FAHRUL ANWAR