Aplikasi Majoo Integrasikan Banyak Marketplace Agar Pelaku UMKM Bisa Tingkatkan Bisnis

Majoo

Tim Majoo. (Foto: istimewa)

youngster.id - Pandemi Covid-19 telah mempercepat adopsi digital pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), salah satunya untuk mengalihkan bisnis dari offline ke online, seperti marketplace. Pada saat ini, rata-rata pelaku UMKM bisa menggunakan 2-3 marketplace untuk berjualan. Untuk memudahkan pelaku UMKM, Aplikasi majoo mengintegrasikan banyak marketplace.

CEO sekaligus Co Founder PT Majoo Teknologi Indonesia (majoo)Adi Wahyu Rahadi mengatakan, Integrasi marketplace menjadi suatu hal yang menjadi daya tarik sendiri bagi para pelaku bisnis. Pebisnis yang selama ini sudah menjalankan usahanya secara online, merasa bahwa integrasi marketplace adalah sebuah cara baru untuk mendatangkan lebih banyak keuntungan.

“Di majoo, kami menghadirkan teknologi ECommerce Omnichannel sebagai fitur penting pendukung penjualan dan perluasan market dengan menyediakan alat untuk membuat website dan toko online sendiri, serta terintegrasi ke semua marketplace terbesar di Indonesia seperti Grabfood, Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak,” kata Adi dalam siaran pers, Senin (6/6/2022).

Menurut dia, hal ini menjadikan majoo sebagai aplikasi wirausaha lengkap untuk kelola penjualan, pesanan, inventori dan laporan keuangan dari beragam jenis toko online dalam satu aplikasi.

Teknologi ECommerce Omnichannel dari aplikasi wirausaha majoo mempermudah UMKM Indonesia untuk berjualan di banyak marketplace sekaligus, karena semua operasional bisnis mulai dari proses pembelian barang oleh konsumen, pencetakan resi, pencatatan transaksi, pengecekan stok barang, pengiriman paket, sampai dengan proses pembayaran disinkronkan secara tepat dan cepat, tanpa data mengalami delay yang dilakukan secara real time dalam satu aplikasi majoo.

“Efektivitas sistem kerja ECommerce Omnichannel dari aplikasi wirausaha majoo tidak hanya menghadirkan efisiensi dalam segi waktu, namun juga tenaga dan biaya. Ini karena semua dikelola secara otomatis, sehingga pelaku bisnis tidak perlu lagi pindah dari satu marketplace ke marketplace lainnya hanya untuk mengecek transaksi atau stok barang. Selain itu akan meminimalisasikan terjadinya kesalahan atau kecurangan dalam pencatatan penjualan secara manual,” papar Adi.

Ribuan UMKM majoo terbantu melalui fitur ECommerce Omnichannel. Pemanfaatan fitur omnichannel juga meningkatkan performa bisnis users. Hal ini terlihat dari peningkatan revenue sebesar 72% yang dihasilkan dari penggunaan fitur omnichannel.

“Ke depan, majoo akan terus menambah kerjasama integrasi dengan IGshop, Tiktokshop, Gofood, dan Grabmart dan memperkaya lagi ekosistem digital majoo guna dukung UMKM go online”, tambah Adi.

Selain kelengkapan fitur dan produk terintegrasi Ecommerce Omnichannel, majoo menyediakan ekosistem digital terlengkap melalui layanan majoo pay yang mempermudah UMKM melakukan pembayaran digital melalui e-wallet, Qris, hingga paylater.

Selain itu ada majoo capital, sebuah solusi pendanaan cepat dan mudah yang dapat dimanfaatkan UMKM dengan hanya melampirkan laporan pencatatan keuangan yang disediakan di aplikasi majoo sebagai salah satu syarat ajukan tambahan modal hingga Rp2 miliar tanpa agunan dengan cicilan hingga 36 bulan. Kemudian majoo supplies, menyediakan stock bahan baku dengan opsi pembayaran terms of payment (top) dan pelayanan pengantaran rutin.

“Dengan memberikan lebih banyak layanan dan fitur innovatif, adalah sebuah bukti nyata majoo untuk terus menghadirkan teknologi dan hadir sebagai solusi end to end SaaS terlengkap untuk UMKM Indonesia yang dapat menjadi pendorong pertumbuhan bisnis UMKM di Indonesia” tutup Adi.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version