youngster.id - Astra Group, lewat anak usaha Sedaya Multi Investama (SMI), bersama WeLab, perusahaan P2P lending asal Hong Kong dan Tiongkok, mendirikan perusahaan patungan yang bergerak di fintech lending Astra WeLab Digital Arta (AWDA). AWDA menjadi cara Astra meramaikan potensi fintech lending di Indonesia yang masih mengalami gap yang cukup lebar.
Direktur Astra Internasional Suparno Djasmin menjelaskan, SMI memiliki porsi saham 60% AWDA, sedangkan sisanya 40% dimiliki oleh WeLab. Keduanya berkomitmen untuk menambah modal setor ke AWDA hingga US$ 21 juta (sekitar Rp 315 miliar) demi menunjang bisnis AWDA ke depannya. Untuk operasionalnya, AWDA akan sepenuhnya ada di bawah naungan FIF Group, anak usaha Astra di bidang pembiayaan.
“AWDA merupakan kolaborasi dari dua kekuatan, Astra punya brand yang kuat di otomotif dan finansial, dan WeLab yang memiliki produk finansial yang inovatif bisa meningkatkan inklusi keuangan,” ucap Suparno dalam keterangannya, Rabu (5/9/2018) di Jakarta.
Menurutnya, Astra menggandeng WeLab karena mereka memiliki expertise yang baik untuk fintech lending, baik dari segi inovasi dan teknologi yang dipakai. WeLab secara bisnis telah beroperasi di Hong Kong dan Tiongkok, bila diakumulasi diklaim total nasabahnya mencapai 30 juta orang.
Sementara itu Simon Loong CEO dan Founder WeLab mengatakan, pihak WeLab sudah mempelajari pasar Indonesia sejak 2016. Dari kesimpulannya, kondisi Indonesia ternyata tidak jauh berbeda dengan apa yang terjadi di Tiongkok pada tahun-tahun sebelumnya. Indonesia menjadi pasar ketiga yang disambangi WeLab, setelah Tiongkok pada 2014 lalu.
“Dari pihak kami, akan ada transfer knowledge untuk para talenta lokal AWDA. Kami pun akan mengembangkan dua produk yang sebelumnya sudah sangat kami kuasai, yaitu pinjaman ke individu dan korporat.
Pada kesempatan itu, AWDA merilis aplikasi Maucash, ntuk versi Android. Presiden Direktur AWDA Rina Apriana menerangkan ada dua produk pinjaman yang ditawarkan, Maucepat dan Mauringan. Maucepat memberikan pinjaman dari Rp 1 juta sampai Rp 3,5 juta dengan tenor 10-30 hari. Sedangkan Mauringan memberikan pinjaman Rp 2 juta sampai Rp8 juta dengan tenor yang sedikit lebih panjang 3-6 bulan.
“Kami secara khusus menargetkan nasabah usia muda yang paham dengan teknologi untuk menjadi nasabah Maucash. Mereka jadi bisa mendapatkan kemudahaan saat mencari pinjaman, semoga bisa tepat dengan apa yang kami berikan,” terang Rina.
Dalam tahun ini, AWDA akan mulai dipasarkan secara bertahap lewat jaringan FIF Group. Ada 12 kota yang disasar, enam di dalam Pulau Jawa dan sisanya di luar Pulau Jawa. Diharapkan pada tahap awal ini AWDA bisa memperoleh 5 ribu nasabah.
Sebelum diresmikan ke publik, AWDA sudah mengantongi surat tanda terdaftar dari OJK dan Kominfo untuk izin penyelenggara jasa berbasis elektronik.
STEVY WIDIA
Discussion about this post