Bananas, Startup Quick Commerce Indonesia Dapat Pendanaan Tahap Awal

pegawai startup

Glints & MHV : Gaji Pegawai Startup Menurun Tajam Sepanjang Tahun 2023 (Foto: ilustrasi/istimewa)

youngster.id - Bananas, startup quick commerce di Indonesia, mengumumkan telah mendapatkan pendanaan awal sebesar US$ 1 juta. Pendanaan ini dipimpin oleh East Ventures, dengan partisipasi dari SMDV, ARISE, MDI Ventures dan beberapa angel investor.

Founder dan CEO Bananas Mario Gaw mengungkapkan, Bananas juga diterima dalam YCombinator Winter 2022, inkubator startup bergengsi yang memiliki tingkat penerimaan 2% di antara startup teknologi global, sehingga menjadikan Y Combinator sebagai salah satu investor Bananas dengan investasi baru sebesar US$ 500 ribu. Oleh karena itu, Bananas berhasil mendapatkan total US$ 1,5 juta atau sekitar Rp 21,5 miliar dalam pendanaan tahap awal ini.

“Bananas didirikan selama era pandemi, ketika kami menyadari kebutuhan pelanggan akan barang kebutuhan sehari-hari, kecepatan, dan kenyamanan terbaik selama masa krisis ini. Pendanaan tahap awal ini akan kami pergunakan untuk mempercepat misi dalam merevolusi pengalaman berbelanja bahan makanan di pasar,” kata Mario dalam keterangan pers, Selasa (7/2/2022).

Startup ini didirikan di akhir 2021 dengan maksud untuk menjembatani pasar dengan masa depan belanja bahan makanan. Pelanggan dapat berbelanja barang kebutuhan sehari-hari, membayar, dan menunggu pesanan sampai dalam waktu rata-rata 10 menit melalui aplikasi seluler Bananas.

Selain itu, Bananas telah membangun hub mikro berbasis teknologi, bernama “dark stores”, di dekat area banyak pemukiman untuk mengantarkan bahan makanan secara instan. “Kami percaya solusi teknologi kami akan memberikan kemudahan dan mengurangi kesulitan berbelanja bahan makanan, sehingga pelanggan memiliki lebih banyak waktu bersama orangorang terkasih,” ujar Kristian Sinaulan, Founder dan CTO Bananas.

Menurut mereka, investasi tersebut akan mempercepat Bananas memasuki sektor e-groceries di Indonesia, yang merupakan pasar multi-miliar dolar di Indonesia dan diperkirakan akan mencapai US$ 170 juta pada tahun 2022. Pendanaan tersebut akan digunakan untuk mengembangkan tim, terutama untuk mendukung operasional dari produk, dark stores, inventory, hingga customer service.

Bananas menargetkan untuk membangun setidaknya 50 dark stores di Jakarta dan kota-kota tier-1 lainnya di Indonesia dalam waktu dekat.

VP of Investment East Ventures Devina Halim mengatakan, Bananas menjadi bagian dari portofolio East Ventures. “Kami percaya quick commerce akan memiliki pertumbuhan dan peluang besar di pasar, terutama mengingat besarnya pasabahan makanan yang belum tergarap di Indonesia. Kami berharap untuk terus menyaksikan pertumbuhan positif dari Bananas dalam merevolusi e-grocery di Indonesia,” ucapnya.

Sementara itu, Group Partner di Y Combinator Tim Brady  mengatakan, Bananas sebagai bagian dari YCombinator Winter 2022. “Kami telah menyaksikan banyak perusahaan e-grocery yang sukses di negara lain, sehingga membuat kami percaya bahwa solusi Bananas yang dikombinasikan dengan keahlian dan latar belakang tim pendiri yang kuat akan menciptakan kisah sukses lain dalam memberikan kemudahan berbelanja bahan makanan yang cepat dan berkualitas untuk pelanggan Indonesia,” katanya.

Mario dan Kristian memiliki latar belakang yang kuat di bidang e-commerce, logistik, manajemen gudang, dan ritel. Bersama dengan 20 anggota tim yang memiliki pengalaman luas dalam startup teknologi dan membangun platform e-commerce, Bananas secara konsisten melayani pelanggan dengan produk buah-buahan segar, sayuran, dan barang kebutuhan sehari-hari berkualitas tinggi lainnya dalam hitungan menit dan dengan harga eceran.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version