Bangun Ekosistem Startup, Sinar Mas Land Hadirkan Purwadhika

Peresmian Purwadhika di BSD City dari kiri-kanan Michael Widjaja (CEO Sinarmas Land), Purwa Hartono (Founder and President Purwadhika Startup & Coding School), Boy Barawi (Bekraf). (Foto: Arie Kusnandar/Youngsters.id)

youngster.id - Ekosistem startup itu membutuhkan tak hanya pelaku startup tetapi juga pendidikan dan komunitas. Berangkat dari itu, Sinar Mas Land menghadirkan Purwadhika Startup & Coding School di BSD City, yang merupakan digital hub mereka.

“Kami percaya, untuk mengembangkan smart city maka perlu mengembangkan ekosistem digital, mulai dari menyediakan talenta hingga membangun lingkungan yang kondusif untuk startup dan perusahaan teknologi besar. Dengan adanya Purwadhika, mereka bisa memperkuat ekosistem smart digital city,” kata Dhony Rahajoe, Managing Director President Office, Sinar Mas Land, Kamis (16/3/2017) di BSD Green Office Park, Tangerang, Banten.

Menurut Dhony, masterplan dari digital hub tersebut yang tentu bertujuan untuk menggerakan lingkungan digital di Indonesia. Dan dia berharap, adanya sekolah pelatihan startup dan coding ini dapat menarik perhatian masyarakat. “Kami yakin, Purwadhika dapat memberikan program pendidikan di bidang IT, khusus untuk pengembangan startup dan keahlian coding,” ujar Dhony.

Sementara itu, Purwa Hartono selaku Founder and President Purwadhika Startup & Coding School mengatakan bahwa kehadiran mereka diharapkan dapat membantu melahirkan para startup muda.

“Dengan hadirnya program-program yang kami tawarkan, diharapkan nantinya akan lahir para IT entrepreneur yaitu para pelaku startup baru di Indonesia serta para software developer yang dapat mendukung startup ecosystem di Indonesia,” ujar Purwa.

Ia juga mengungkapkan saat ini sudah memasuki era Internet of Things yang tentu akan memudahkan pekerjaan manusia karena semua perangkat akan terhubung ke internet seperti smart home, dan smart building.

“Untuk menyambut era tersebut, kami dari Purwadhika sudah menyediakan solusi Startup Fast Track yakni sebuah fasilitas training dan inkubator yang terhubung dengan job connector.”

“Untuk menjadi startup, hanya membutuhkan waktu satu tahun yakni enam bulan untuk belajar dan enam bulannya untuk inkubasi. Tidak perlu memiliki background IT, Anda hanya perlu memiliki kemauan dan komputer,” tambah Purwa.

Sementara Boy Berawi selaku deputi Riset, Edukasi dan Pengembangan Barekraf mengungkapkan bahwa pembinaan ekononi kreatif bukan hanya tanggung jawab mereka melainkan semua stakeholder lainnya juga harus turut berperan.

“Pembinaan dari ekonomi kreatif itu bukan hanya domain dari pemerintah Indonesia saja, tapi kami membutuhkan dukungan dari masyarakat luas. Kami juga melihat sektor startup ini memiliki potensi yang besar dan kita bisa bersaing dengan banyak negara lain,” kata Boy.

Melalui kerjasama ini, diharapkan Digital Hub akan menjadi Silicon Valley yang baru. Rencananya, Digital Hub ini akan rampung dibangun pada tahun 2019 mendatang.

 

ARIE KUSNANDAR

Exit mobile version