Kamis, 13 November 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home Headline

Bangun Startup Digital Yang Sehat Hindarkan Dari Krisis Keuangan

10 Agustus 2022
in Headline
Reading Time: 2 mins read
Chief Executive Officer BNI Ventures Eddi Danusaputro

Chief Executive Officer BNI Ventures Eddi Danusaputro. (Foto: istimewa)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Startup di dunia tengah mengalami “musim dingin”. Hal itu terlihat dari maraknya perusahaan rintisan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Di Indonesia hal ini terjadi pada TaniHub, Zenius, LinkAja, Pahamify, JD.ID, dan Lummo. Investor pun menahan diri untuk berinvestasi pada startup.

Untuk menghadapi fenomena ini, Chief Executive Officer BNI Ventures Eddi Danusaputro mengatakan, fenomena bocornya startup bubble ini salah satu penyebabnya adalah karena startup terlalu bergantung pada pendanaan dan pemodal ventura.

“Untuk itu penting bagi banyak pihak, mulai dari pemilik startup, pemilik modal, hingga pemerintah untuk memberikan edukasi dalam membangun startup yang sehat, baik secara keuangan maupun manajemen,” ungkap Eddi dalam acara Startup Digital Sehat Untuk Pondasi Ekosistem Digital Kuat, Selasa (9/8/2022).

Menurut dia, dengan startup yang sehat maka dapat mengoptimalkan potensi dan membangun ekosistem yang kuat. ”Saat semua pihak telah berupaya menciptakan healthy startup, kita dapat mencegah terjadinya krisis keuangan di skala nasional,” ujarnya.

Baca juga :   Grab Ventures Velocity Batch 4 X Sembrani Wira, Berdayakan Startup dan UMKM

Berdasarkan pengalamannya selama bertahun-tahun, Eddi mengungkapkan bahwa investasi memang tidak selalu berhasil, ada hal-hal yang bisa diperhatikan untuk mendukung keberhasilan investasi dan perkembangan perusahaan.

“Melakukan investasi ke startup merupakan hal yang menguntungkan dan bisa berdampak luar biasa positif terhadap ekonomi Indonesia karena dapat membuka lapangan kerja, inovasi, dan lainnya,” paparnya.

Namun, dibutuhkan kesabaran yang luar biasa karena tidak ada sesuatu yang dapat diraih secara instan. Oleh karena itu, dalam hal ini tentu yang tidak boleh dilewatkan adalah pentingnya memberikan edukasi kepada shareholder, investor, maupun masyarakat terkait dengan cara dan sistem investasi, risiko, maupun segala hal yang harus dilakukan.

“Kalau invest ke startup, biasanya ambil berapa puluh persen? Sebagai investor kami prefer menjadi minoritas. Orang kan selalu berpikir sebagai investor kalau masuk ke sebuah startup mau ambil 51% atau lebih, tapi enggak, itu counter productive karena yang paling mengerti industri tersebut, produk tersebut, kan founder-nya. Jadi kami harus berani mengambil minoritas, misalnya 10-15%, dan biarkan founder-nya berkreasi,” ungkap Eddie.

Baca juga :   Bekraf Buka Pendaftaran Program BEKUP di Tiga Kota

Di sisi lain, dia juga menekankan pentingnya meletakkan kepercayaan sebagai investor terhadap founder untuk melakukan inovasi dan berkreasi dalam mengembangkan bisnisnya.

Meskipun pihak investor memiliki kesempatan untuk ikut serta secara aktif dalam mengelola perusahaan, Eddie menyarankan untuk lebih baik tidak menaruh orang (perwakilan investor) sebagai dewan direksi dan lebih baik menempatkan orang pada posisi perwakilan di dewan komisaris supaya founder dapat menjalankan perusahaannya semaksimal mungkin.

Selain itu, interaksi antara investor dan founder adalah satu hal penting yang harus terus diperhatikan sehingga tidak ada kesalahpahaman yang dapat menjadi batu sandungan bagi perusahaan karena perbedaan keinginan terhadap perusahaan. Investor boleh saja ikut campur terkait dengan penggunaan dana yang sustainable atau tidak.

Baca juga :   Wild Digital Indonesia 2018 Konferensi Teknologi se-Asia Tenggara

“Kesalahan yang seringkali terjadi adalah pada pihak founder startup yang tidak memahami visi yang ia buat. Pada awal mendirikan startup, kebiasaan buruk yang sering dilakukan adalah pada penciptaan visi yang terlalu jangka pendek maupun visi jangka panjang yang terlalu lama,” ungkapnya.

 

STEVY WIDIA

Tags: BNI VenturesChief Executive Officer BNI Ventures Eddi Danusaputropemodal venturastartup
Previous Post

MyRepublic Luncurkan Paket Khusus Untuk Bermain Game Online

Next Post

Keamanan Siber Indonesia Terburuk di Asia

Related Posts

Grab Berinvestasi Pada Startup Penyedia Teknologi Teledriver
Headline

Grab Berinvestasi Pada Startup Penyedia Teknologi Teledriver

12 November 2025
0
Program Japan Thematic Fund, Kolaborasi Bisnis dan Platform Berkelanjutan Bagi Startup
Headline

Program Japan Thematic Fund, Kolaborasi Bisnis dan Platform Berkelanjutan Bagi Startup

6 November 2025
0
women in tech
Headline

InnovateHer Academy 3.0 Dukung Perempuan Kembangkan Startup Berdampak Sosial

5 November 2025
0
Load More
Next Post
cybercrime

Keamanan Siber Indonesia Terburuk di Asia

Trinity

Trinity Ajak Kreator Film Lokal Produksi Karya di Platform OTT

Acer for education

Melalui IOI 2022, Acer Dukung Perkembangan Dunia Pendidikan di Indonesia

Discussion about this post

Recent Updates

Maybank Indonesia x BRI-MI

Maybank Indonesia Ditunjuk Sebagai Bank Kustodian untuk KIK EBA Syariah Perdana BRI Manajemen Investasi

13 November 2025
Rumah Energi x Microsoft

Kolaborasi Rumah Energi dan Microsoft Atasi Krisis Air dengan Teknologi Pemanenan Air Hujan

13 November 2025
ekonomi digital

Ekonomi Digital Asia Tenggara Akan Tembus US$300 Miliar GMV, E-Commerce Jadi Penyumbang Terbesar

13 November 2025
Lost in Candyland, Perayaan Kreativitas 300 Penari Balet Anak

Lost in Candyland, Perayaan Kreativitas 300 Penari Balet Anak

13 November 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Maybank Indonesia x BRI-MI

Maybank Indonesia Ditunjuk Sebagai Bank Kustodian untuk KIK EBA Syariah Perdana BRI Manajemen Investasi

13 November 2025
Rumah Energi x Microsoft

Kolaborasi Rumah Energi dan Microsoft Atasi Krisis Air dengan Teknologi Pemanenan Air Hujan

13 November 2025
ekonomi digital

Ekonomi Digital Asia Tenggara Akan Tembus US$300 Miliar GMV, E-Commerce Jadi Penyumbang Terbesar

13 November 2025
Lost in Candyland, Perayaan Kreativitas 300 Penari Balet Anak

Lost in Candyland, Perayaan Kreativitas 300 Penari Balet Anak

13 November 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version