youngster.id - Untuk meningkatkan laju pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), sekaligus mendukung target Pemerintah Indonesia dalam mencapai digitalisasi 30 juta pelaku UMKM pada 2024, Danone Indonesia menjalin kerja sama dengan startup solusi e-commerce SIRCLO untuk membantu menyediakan akses pasar yang lebih luas bagi para pelaku UMKM nasional.
Karyanto Wibowo, Direktur Sustainable Development Danone Indonesia mengatakan, pihaknya sangat percaya UMKM merupakan penggerak ekonomi nasional. Data Kemenkop UKM menunjukkan UMKM di Indonesia berkontribusi sekitar 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional. Sektor ini juga berhasil menyerap hingga 97% dari total angkatan kerja.
“Danone Indonesia bekerja sama dengan Kampus Umar Usman menyelenggarakan program Damping UMKM, sebuah program kerja sama yang berfokus pada pengembangan kapasitas pelaku UMKM di Indonesia. Inisiatif ini sejalan dengan Danone Impact Journey, di mana pengembangan Sumber Daya Manusia menjadi salah satu pilar strategi keberlanjutan perusahaan,” kata Karyanto, Rabu (16/8/2023).
Menurut Karyanto, melalui kolaborasi ini, para pelaku UMKM binaan ‘Damping’ dapat memasarkan produknya melalui platform e-commerce SIRCLO yang telah mendukung digitalisasi dari 1 juta pelaku UMKM. Dengan demikian, kolaborasi ini diharapkan dapat membantu menyediakan akses pasar yang lebih luas bagi para pelaku UMKM khususnya 6.000 UMKM binaan Damping.
Berdasarkan data Google, Temasek & Bain, valuasi ekonomi digital Indonesia bertumbuh 49% di 2021 menjadi US$70 miliar, dan diprediksi akan meningkat kembali menjadi US$146 miliar di 2025.
Ferry Tenka, CEO Entrepreneur Solutions SIRCLO mengatakan, pihaknya melihat perubahan pola perilaku berbelanja masyarakat yang begitu dinamis dari tahun ke tahun. Sejak pandemi, transaksi pembelian melalui platform penjualan online meningkat. Digitalisasi memungkinkan kemudahan akses serta jangkauan pasar yang lebih luas bagi para pelaku UMKM.
“Selaras dengan tujuan utama kami dalam mendukung UMKM onboarding digital, SIRCLO menyambut baik kerja sama yang terjalin dengan Danone Indonesia untuk program ‘Damping’. Bersama-sama, kami harap dapat membuka peluang yang lebih luas bagi UMKM nasional melalui kemudahan operasional bisnis serta ekosistem saluran penjualan yang kami miliki,” kata Ferry.
Kepala Bidang Pengembangan Informasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM RI M. Fatihi, mengapresiasi kolaborasi antara Danone Indonesia dan SIRCLO untuk mendukung transformasi digital pelaku UMKM di Indonesia.
“Kami berharap kolaborasi ini dapat berjalan dengan konsisten dan berkesinambungan guna menjaga momentum pertumbuhan UMKM Nasional. Selanjutnya, kolaborasi ini juga diharapkan dapat memacu para pelaku industri lainnya untuk turut serta membantu mengembangkan para pelaku UMKM di Indonesia,” ujar Fathi.
Pertama kali dijalankan pada 2020, Damping diinisiasi oleh Danone Indonesia dengan menggandeng Kampus Bisnis Umar Usman untuk memberikan pendampingan kepada UMKM nasional guna membangun kekuatan akses pasar dan promosi produk melalui digitalisasi. Di penghujung 2022, program Damping telah melibatkan hingga lebih dari 5.000 UMKM melalui 224 sesi dan 8 batch.
Pada 2023, program Damping akan memperluas jangkauan peserta hingga lebih dari 5.000 UMKM. Dalam proses pembinaannya, program Damping membantu perkuat kapabilitas digitalisasi pelaku UMKM melalui pendampingan eksklusif yang terdiri dari rangkaian sesi Webinar, Kolaborasi Damping, Inkubator Bisnis, Coaching Clinic dan Pendampingan Bisnis Intensif, serta Akses dan Layanan Bisnis hingga Platform Networking. Program ini juga menyediakan kegiatan rutin berupa webinar kewirausahaan serta sesi harian, mingguan dan bulanan dari para coach secara berkelanjutan bagi para alumni program pendampingan.
“Program Damping merupakan langkah konkret Danone Indonesia dalam menjawab tantangan UMKM di masa depan termasuk dalam hal digital. Danone Indonesia berharap melalui kerja sama yang erat dengan berbagai mitra, termasuk pemerintah dan pelaku industri, UMKM di Indonesia dapat menjadi lebih tangguh, inovatif, dan berdaya saing di kancah global sehingga dapat lebih memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” tutup Karyanto.
STEVY WIDIA
Discussion about this post