Baparekraf Developer Day 2022 Tingkatkan Kapasitas Pengembang Aplikasi

Bekraf Developer Day (BDD) di Makasar medio Oktober 2016. (Foto: Istimewa/Youngsters.id)

youngster.id - Kementerian pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) kembali menggelar Baparekraf Developer Day (BDD) 2022. Kegiatan ini bertujuan mengasah kemampuan teknis pengembang aplikasi di Indonesia.

Menparekraf Sandiaga Uno menyampaikan, BDD 2022 melibatkan para narasumber dari industri, pemerintah, akademisi, maupun komunitas. Topik yang dibahas berkaitan dengan kemajuan industri aplikasi dan game seperti blockchain, cyber security, front end developer, serta back end developer.

“Berkaca dari dampak ekonomi yang diberikan startup, Kemenparekraf/Baparekraf saat ini fokus meningkatkan kualitas dan kuantitas pengembangan perangkat lunak aplikasi serta gim melalui program Baparekraf Developer Day. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan kompetensi para pengembang perangkat lunak, menciptakan ekosistem yang berkualitas bagi talenta digital umum dan startup, terutama pada subsektor aplikasi dan gim,” kata Sandiaga Uno dalam keterangan pers, Senin (4/4/2022).

Sementara itu, Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital Kemenparekraf/Baparekraf Selliane Halia Ishak mengungkapkan, BDD telah dimulai sejak 2016 yang digelar di 7 kota dengan melibatkan 4.237 peserta. Kemudian di 2017 digelar di delapan kota dengan 7.667 peserta, 2018 di enam kota dengan 4.501 peserta, 2019 di delapan kota dengan 4.494 peserta.

Setelah Pandemi Covid-19, format acara kemudian berubah menjadi daring karena adanya pandemi mulai 2020 dengan melibatkan 22.244 peserta, lalu di 2021 melibatkan 13.304 peserta.

Sebagai tahap lanjutan dari BDD, Kemenparekraf/Baparekraf juga akan menyelenggarakan Baparekraf Digital Talent (BDT), yaitu program pengembangan talenta digital kreatif yang bertujuan memberikan fasilitas berupa pelatihan, peningkatan kapasitas dan kompetensi di bidang aplikasi dan gim untuk 1.000 peserta.

“Diharapkan melalui BDT, akan tercipta talenta digital yang memiliki standar kompetensi industri, pemenuhan kebutuhan pasar kerja, serta talenta yang siap memperkuat ekosistem ekonomi digital Indonesia,” kata Selliane.

Kegiatan ini memungkinkan transfer pengetahuan dan standar industri secara langsung dari para praktisi yang telah sukses, khususnya pada bidang pengembangan aplikasi.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version