Selasa, 28 Maret 2023
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result

Belanja Iklan Asia Pasifik Bisa Capai US$61,1 miliar di 2022

18 Februari 2020
in Headline, News
Reading Time: 3 mins read
LTV Penting Bagi Meningkatkan Performa Aplikasi

AppsFlyer. (Foto: ilustrasi/youngster.id)

youngster.id - Perusahaan atribusi mobile AppsFlyer memperkirakan bahwa pertumbuhan belanja iklan di kawasan Asia Pasifik akan meningkat dan diproyeksikan naik 104 persen dari US$29,9 miliar pada 2019 menjadi US$61,1 miliar pada 2022.

Dalam laporan proyeksi tiga tahunan global, terkait belanja iklan di aplikasi (Global App Install Ad Spend) tersebut, Appsflyer menjelaskan bahwa tren kenaikan tersebut dipicu oleh pertumbuhan tingkat penginstalan aplikasi (app install), yang diproyeksikan meningkat dari US$ 204 miliar pada 2019 menjadi US$258 miliar pada 2022.

Laporan State of Mobile 2019 juga menyebutkan Indonesia, China, India dan sejumlah negara di Afrika mengalami lonjakan pengguna aplikasi yang signifikan sehingga berimbas terhadap angka pembelanjaan konsumen di app store mencapai US$120 miliar secara global pada 2019.

Secara global, AppsFlyer memproyeksikan lonjakan belanja iklan di aplikasi yang akan meningkat dua kali lipat pada 2020 dengan nilai yang mencapai US$118 miliar. Proyeksi tersebut berdasarkan pada model prediktif, yang mengambil sampel data AppsFlyer selama periode 2017-2019 dengan cakupan lebih dari 30 miliar non-organik installs, dan 72 ribu aplikasi.

Indonesia merupakan pasar yang mengalami pertumbuhan sangat pesat, dengan 106 juta pengguna internet seluler pada 2019 dan diprediksi akan mencapai angka 126 juta pada tahun 2022.

Pada tahun 2019 nilai Belanja Iklan di Aplikasi Indonesia adalah senilai 800 juta dolar AS. Demikian pula di wilayah yang lebih luas, Laporan e-Conomy SEA 2019 menyebut bahwa masyarakat Asia Tenggara adalah pengguna internet mobile tersibuk di dunia.

Hal ini menunjukkan bahwa pengguna internet seluler di Indonesia, Filipina dan Malaysia merupakan bagian dari 10 besar negara-negara pengguna internet mobile terbesar di dunia. Tren terkini bagi pengguna seluler Indonesia di antaranya adalah pembayaran digital, menonton video dan game dan lainnya.

Baca juga :   Strategi Perusahaan Korea Menggarap Potensi Pasar Industri Kosmetik Indonesia

Managing Director & President APAC AppsFlyer Ronen Mense mengatakan sebagai pasar dengan prinsip mobile-first, bahkan mobile-only, tidak dapat diragukan bahwa kawasan Asia Pasifik menjadi yang terdepan dalam ekosistem teknologi global.

“Jika Tiongkok dan India telah lama menjadi pemain ekosistem utama, ekonomi seluler yang berkembang pesat khususnya di Indonesia, akan terus mendorong pertumbuhan eksponensial kawasan ini. Hal inilah menjadikan alasan AppsFlyer untuk membuka kantor di Indonesia,” kata Ronen dalam siaran pers, Senin (17/2/2020).

TEKNOLOGI » Sains & Teknologi
Belanja Iklan Asia Pasifik Bisa Tembus US$61,1 miliar pada 2022
Dalam laporan proyeksi tiga tahunan global, terkait belanja iklan di aplikasi (Global App Install Ad Spend) tersebut, Appsflyer menjelaskan bahwa tren kenaikan tersebut dipicu oleh pertumbuhan tingkat penginstalan aplikasi (app install), yang diproyeksikan meningkat dari US$ 204 miliar pada 2019 menjadi US$258 miliar pada 2022.
Leo Dwi JatmikoLeo Dwi Jatmiko – Bisnis.com
17 Februari 2020 – 15:10 WIB

Ilustrasi digital marketing – CC0
A+ A-
Bisnis.com, BANDUNG – Perusahaan atribusi mobile AppsFlyer memperkirakan bahwa pertumbuhan belanja iklan di kawasan Asia Pasifik akan meningkat dua kali lipat .

Belanja iklan di kawasan ini diproyeksikan naik 104 persen dari US$29,9 miliar dolar AS pada 2019 menjadi 61,1 miliar dolar AS pada 2022.

Baca Juga : Begini Kondisi Paru-paru Korban Virus Corona
Dalam laporan proyeksi tiga tahunan global, terkait belanja iklan di aplikasi (Global App Install Ad Spend) tersebut, Appsflyer menjelaskan bahwa tren kenaikan tersebut dipicu oleh pertumbuhan tingkat penginstalan aplikasi (app install), yang diproyeksikan meningkat dari US$ 204 miliar pada 2019 menjadi US$258 miliar pada 2022.

Baca juga :   Google Akan Izinkan Pengguna Nonaktifkan Pelacakan Iklan di Android

Laporan State of Mobile 2019 juga menyebutkan Indonesia, China, India dan sejumlah negara di Afrika mengalami lonjakan pengguna aplikasi yang signifikan sehingga berimbas terhadap angka pembelanjaan konsumen di app store mencapai US$120 miliar secara global pada 2019.

Secara global, AppsFlyer memproyeksikan lonjakan belanja iklan di aplikasi yang akan meningkat dua kali lipat pada 2020 dengan nilai yang mencapai US$118 miliar. Proyeksi tersebut berdasarkan pada model prediktif, yang mengambil sampel data AppsFlyer selama periode 2017-2019 dengan cakupan lebih dari 30 miliar non-organik installs, dan 72 ribu aplikasi.

Indonesia merupakan pasar yang mengalami pertumbuhan sangat pesat, dengan 106 juta pengguna internet seluler pada 2019 dan diprediksi akan mencapai angka 126 juta pada tahun 2022.

Pada tahun 2019 nilai Belanja Iklan di Aplikasi Indonesia adalah senilai 800 juta dolar AS. Demikian pula di wilayah yang lebih luas, Laporan e-Conomy SEA 2019 menyebut bahwa masyarakat Asia Tenggara adalah pengguna internet mobile tersibuk di dunia.

Hal ini menunjukkan bahwa pengguna internet seluler di Indonesia, Filipina dan Malaysia merupakan bagian dari 10 besar negara-negara pengguna internet mobile terbesar di dunia. Tren terkini bagi pengguna seluler Indonesia di antaranya adalah pembayaran digital, menonton video dan game dan lainnya.

Baca juga :   Ternak Uang Gelar Program Literasi Keuangan Untuk Anak Muda Agar Tidak Terjebak Investasi Bodong

Managing Director & President APAC AppsFlyer Ronen Mense mengatakan sebagai pasar dengan prinsip mobile-first, bahkan mobile-only, tidak dapat diragukan bahwa kawasan Asia Pasifik menjadi yang terdepan dalam ekosistem teknologi global.

“Jika Tiongkok dan India telah lama menjadi pemain ekosistem utama, ekonomi seluler yang berkembang pesat khususnya di Indonesia, akan terus mendorong pertumbuhan eksponensial kawasan ini. Hal inilah menjadikan alasan AppsFlyer untuk membuka kantor di Indonesia,” kata Ronen dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Senin (17/2).

Kehadiran negara dengan pasar yang besar seperti China, India, Indonesia dan Jepang menjadikan Asia Pasifik pemegang porsi terbesar dalam nilai belanja iklan di aplikasi, dengan lebih dari separuh anggaran belanja dunia hingga tahun 2022.

Sebagai perbandingan, pertumbuhan pengguna internet seluler di Amerika Utara hanya akan mencapai angka 5% pada tahun 2022, sementara Eropa mewakili lanskap yang lebih beragam dari belanja iklan. Eropa akan menambah 16 juta pengguna internet pada tahun 2022 (tumbuh 6%), sedangkan kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara menambah sekitar 60 juta pengguna seluler atau tumbuh 20%, sementara kawasan Sub-Sahara Afrika bisa tumbuh dua kali lebih cepat dari itu.

Proyeksi pertumbuhan dari pasar aplikasi dunia tersebut sejalan dengan pertumbuhan AppsFlyer, yang sebelumnya berhasil menghimpun pendanaan Seri-D sebesar 210 juta dolar AS yang dipimpin oleh General Atlantic, perusahaan pertumbuhan ekuitas terdepan di dunia yang berbasis di New York. Tahun ini AppsFlyer akan membuka kantor ketujuhnya di Asia Pasifik di Jakarta, Indonesia.

STEVY WIDIA

Tags: AppsFlyeriklanprediksi
Previous Post

Jembatan Emas Gandeng Paxel Dukung Permodalan UMKM

Next Post

GoPay Kini Bisa Dipakai Buat Bayar SPP Sekolah

Related Posts

Smartfren Business x Xingtera
News

Percepat Transformasi Digital di Perusahaan Manufaktur, Smartfren Business Gandeng Xingtera

27 Maret 2023
0
BCA Digital x Amartha
Headline

Salurkan Pinjaman Kepada Lebih 200 Ribu UMKM Perempuan, BCA Digital Gandeng Amartha

27 Maret 2023
0
Wisata Halal
News

Perusahaan Asuransi Ini Kembangkan Layanan Digital “Direktori Halal Trip”

27 Maret 2023
0
Load More
Next Post
Madrasah di Semarang Terapkan QRIS Untuk Pembayaran

GoPay Kini Bisa Dipakai Buat Bayar SPP Sekolah

Komitmen Telkom Dukung Akselerasi Ekosistem Digital Indonesia

Komitmen Telkom Dukung Akselerasi Ekosistem Digital Indonesia

MNC Vision Networks Tayangkan Liga 1 2020

MNC Vision Networks Tayangkan Liga 1 2020

Discussion about this post

Berita Terbaru

Smartfren Business x Xingtera

Percepat Transformasi Digital di Perusahaan Manufaktur, Smartfren Business Gandeng Xingtera

27 Maret 2023
0
BCA Digital x Amartha

Salurkan Pinjaman Kepada Lebih 200 Ribu UMKM Perempuan, BCA Digital Gandeng Amartha

27 Maret 2023
0
Telkom - BPKP

Sinergi Telkom dan BPKP Hadirkan Solusi untuk Mudahkan Pemantauan Jaringan dan Sebagai Critical Alert Terhadap Gangguan

27 Maret 2023
0
Wisata Halal

Perusahaan Asuransi Ini Kembangkan Layanan Digital “Direktori Halal Trip”

27 Maret 2023
0
Iqralabs

Startup Iqralabs Fasilitasi Belajar Baca Al-Qur’an dengan Guru Ngaji Profesional

27 Maret 2023
0
Logo baru Likee

Platform Video Pendek Likee Luncurkan Logo dan Slogan Baru

27 Maret 2023
0
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
Copyright © 2016 - 2023 PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community

Copyright © 2016 - 2023 PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

Add youngster.id to your Homescreen!

Add
Go to mobile version