youngster.id - Belletron Era menjadi juara kompetisi UniPin Ladies Series MLBB 2021. Tim ini berhasil membawa pulang piala setelah berhasil menaklukkan Evos Lynx dengan skor 3-2. Kemenangan yang sekaligus menjadi tonggak sejarah Belletron Era sebagai tim pertama pemenang turnamen esports perempuan paling bergengsi ini.
Poeti Fatima, sebagai General Manager UniPin menjelaskan UniPin Ladies Series MLBB 2021 dipersiapkan sebagai wadah turnamen yang fair, profesional dan kompetitif.
“Kami berusaha membentuk sistem pertandingan yang dapat memberikan tantangan kepada skill para pemain. Maka, prizepool yang kami berikan tentunya harus sepadan dengan perjuangan yang dilalui para tim dari sepanjang rangkaian turnamen,” kata Poeti dalam keterangan pers, Senin (28/6/2021).
Belletron Era yang sejak awal sudah mendominasi rangkaian turnamen. Mereka mengamankan slot final setelah mengalahkan Evos Lynx di babak final upper bracket. Posisi kedua ditempati Evos Lynx di posisi kedua dan Morph Akasha di posisi ketiga.
Para juara tak hanya membawa gelar juara dan piala, tetapi juga mendapatkan hadiah berupa uang tunai sebesar Rp 100 juta.
Para pendukung ketiga tim banyak memberikan dukungan di hari terakhir pertandingan. Ratusan ribu pendukung serta penggemar esports secara umum juga banyak menantikan hasil dari dua babak penentuan ini. Tak heran jika UniPin Ladies Series 2021 disebut-sebut sebagai salah satu turnamen esports perempuan paling hype di tahun 2021. Selain dari para penggemar, penyelenggaraan turnamen ini juga telah mendapatkan dukungan yang besar dari seluruh ekosistem esports Indonesia.
PB Esports Indonesia yang diwakili oleh Ketua Bidang Humas & Komunikasi, Ashadi Ang, memberikan dukungan penuh kepada UniPin Ladies Series MLBB 2021 melalui penyediaan venue di kantor pusat PB ESI dengan standar protokol kesehatan (prokes) ketat yang diterapkan.
“Kami telah menilai agenda dan rangkaian kegiatan babak playoff UniPin Ladies Series MLBB 2021 dan seluruh standar prokes yang dijalankan sangat baik. Hal ini dapat menjadi referensi bagi penyelenggaraan turnamen esports online maupun offline tidak hanya untuk perempuan, tapi secara umum di Indonesia,” tutup Ashadi.
STEVY WIDIA
Discussion about this post