Beroleh Investasi US$5 juta ARIA Luncurkan Aplikasi Bagi B2C

ARIA

Founder ARIA. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Startup ARIA yang menghadirkan solusi terpadu layanan agrikultur Indonesia kembali meraih pendanaan sebesar US$ 5 juta. Investasi ini dipimpin oleh East Ventures, diikuti oleh investor  di bidang agrikultur dan logistik, seperti Triputra Group, Michael Sampoerna, Arkana Ventures, dan GK-Plug & Play.

ARIA merupakan perusahaan agritech yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, serta hasil panen melalui penggunaan drone dan solusi IoT. Dengan pendanaan ini, ARIA turut meluncurkan aplikasi pertamanya, ARIA TANI, sebagai one-stop solution bagi B2C yang memberikan layanan agrikultur yang terintegrasi.

Chief Executive Officer dan Co Founder ARIA William Sjaichudin mengatakan, pendanaan ini untuk memperkuat mengembangkan sektor pertanian Indonesia dengan pemanfaatan solusi digital.

“Kami percaya solusi yang kami hadirkan dapat membuka potensi terbesar dari industri agrikultur di Indonesia, serta menciptakan dampak positif dalam perkembangan Indonesia secara keseluruhan,” kata William dalam keterangan pers, Senin (29/8/2022).

Menurut dia, ini adalah pendanaan baru setelah putaran pendanaan sebelumnya di awal tahun. Pendanaan ini untuk mengembangkan jaringan infrastruktur dan secara cepat membentuk titik distribusi pada 17 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Tujuannya adalah untuk menjangkau pasar potensial, memudahkan pembelian armada drone dalam jumlah besar, serta pengembangan aset kunci IoT berupa teknologi pelacakan, sehingga menghadirkan nilai tambah dan dampak bermakna bagi para pelanggan ARIA,” katanya.

ARIA didirikan William bersama Arden Lim dan Yosa Rosario pada Oktober 2021. ARIA juga mengembangkan solusi IoT untuk pelacakan para pekerja (worker tracker).

“Dengan pengembangan inovasi IoT dalam penerapan agrikultur, ARIA memberikan sebuah solusi untuk meningkatkan visibilitas dalam kondisi lapangan yang sulit dengan worker tracker yang dapat meningkatkan efisiensi waktu kerja, serta dengan drone sprayer yang memberikan layanan pemupukan secara mekanik. Dengan solusi tersebut, para petani memperoleh hasil analisa lahan dan informasi akurat mengenai kebutuhan pupuk di area-area yang telah ditentukan serta meningkatkan efisiensi pemupukan di lapangan,” ungkap Arden Lim CPO ARIA.

ARIA akan mengalokasikan pendanaan untuk terus membantu petani membangun sistem pertanian termekanisasi dengan pemberdayaan drone, menjamin pengembangan produk yang baik dan terarah, pengembangan IoT dan sistem drone. Sistem ini terus dikembangkan dengan target spesifik para petani untuk kemajuan agrikultur di Indonesia.

“Kami antusias untuk melipatgandakan investasi di ARIA. Kami telah melihat perkembangan positif yang dihadirkan oleh ARIA dalam menyediakan solusi digital yang lebih baik untuk para petani di Indonesia. Dengan besarnya potensi di bidang agrikultur Indonesia, kami percaya ARIA akan menjadi solusi yang tepat dalam mengintegrasikan solusi digital dan agrikultur untuk memberdayakan lebih banyak petani di Indonesia,” ucap Melisa Irene, Partner East Ventures

Dalam beberapa bulan penerapan, ARIA telah mendapatkan hak eksklusif untuk penyemprotan dengan drone di Indonesia dari Bayer Agrochemicals. ARIA juga mengamankan kontrak pemetaan hutan dengan APP untuk 300 ribu Hektar QC Weeding, dengan hasil terbaik di kelasnya dan memperkuat keunggulan dengan kualitas gambar dan penerimaan sebesar 97%, sehingga menjadi standar terbaru dalam kualitas pekerjaan.

“Pada tahun 2022, kami berkolaborasi dengan ARIA untuk mendukung Precision Forestry Project di Provinsi Jambi. ARIA dengan cepat beradaptasi dan mencapai lebih dari 95% pencapaian kuantitatif dalam 3 bulan, yang menjadi bukti performa yang memprioritaskan kepuasan konsumen. Kami berharap pencapaian ARIA dapat ditingkatkan lebih jauh melalui kolaborasi yang saat ini berlangsung dan di masa depan,” ungkap Umar Hadi Sucipto, Koordinator Remote Sensing Sinar Mas Forestry.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version