youngster.id - Melihat potensi ekonomi kreator yang besar di Indonesia, platform sosial metaverse dari Indonesia Jagat siap hadirkan dunia virtual yang mengedepankan pengalaman interaksi sosial (social-first platform) yang spasial dan imersif, serta mendorong kreativitas pengguna dalam berinteraksi bersama. Versi alpha akan segera diluncurkan pada pertengahan tahun ini, dengan membidik kaum muda produktif.
Metaverse merupakan konsep dunia virtual yang bersifat tanpa batas dan saling terhubung, antara satu komunitas virtual dengan lainnya. Berangkat dari riset pengguna yang mendalam akan karakteristik kaum muda dan kreator di Indonesia yang memiliki kebutuhan interaksi sosial tinggi, Jagat berkomitmen untuk menghadirkan pengalaman social-first di platform metaverse besutannya. Hal ini selaras dengan riset dari Populix pada Juni 2022 yang mencatat bahwa sebanyak 44% masyarakat Indonesia melihat metaverse dapat menjadi ekstensi platform sosial media yang menyediakan berbagai cara baru berkomunikasi secara bebas.
Co-founder Jagat, Barry Beagen, mengatakan, sebagai perpanjangan media sosial, Jagat fokus untuk menjadi tempat berkreasi dan hangout favorit bagi masyarakat Indonesia, khususnya kaum muda produktif dan digital savvy untuk mengerahkan potensi mereka.
“Sebagai negara dengan masyarakat yang aktif ber-sosial media dan memiliki rasa gotong royong yang tinggi, kami melihat metaverse dan Web3 menjadi masa depan internet dan interaksi sosial di Indonesia saat ini. Tentu saja tidak ada yang dapat menggantikan interaksi dunia nyata, namun dengan kemampuan avatar berbasis video 3D, kami dapat meningkatkan empati antar orang selama bekerja dan berinteraksi secara remote, sangat cocok untuk diterapkan di Indonesia sebagai negara kepulauan yang secara geografis sangat luas. Di dalam ekosistem kreator baru Jagat, semua orang dapat menciptakan dunia baru, memiliki karya mereka sendiri, terhubung dengan teman, dan menghasilkan manfaat ekonomi dari hal tersebut,” jelas Barry, dalam keterangan pers, Jumat (8/7/2022).
Menurut Barry, Jagat akan tersedia baik di web maupun mobile apps tanpa memerlukan dukungan perangkat keras tambahan seperti Virtual Reality (VR) atau Augmented Reality (AR). Sebagai platform berbasis user-generated-content (UGC), Jagat memungkinkan pengguna untuk dapat membuat dan menggunakan berbagai aplikasi dalam platform untuk berinteraksi dengan teman baru, rekan kerja, hingga fans mereka. Para kreator, baik masyarakat maupun brand nantinya dapat mendesain pengalaman mereka sendiri, membuat avatar dan aset digital seperti baju, furnitur dan aksesoris lain dalam bentuk Non Fungible Token (NFT) secara gratis dan mudah, tanpa perlu punya pengetahuan teknis ataupun cryptocurrency sekalipun.
Diklaim Barry, faktor pembeda antara perusahaan yang didirikannya Desember 2021 ini dengan platform metaverse lainnya, adalah pertama kali kami mendorong konsep hybrid atau keterkaitan secara nyata antara metaverse dengan pembangunan fisik pada kota tinggal yang menjadi partner Jagat nanti. Melalui teknologi blockchain seperti tokenization, Jagat dapat mendorong terbentuknya komunitas, dimana komunitas tersebut dapat membangun dan memperoleh manfaat ekonomi melalui berbagai bisnis model X-to-earn dengan potensi yang tak terbatas.
Selain itu, Jagat juga berkomitmen untuk menghadirkan pengalaman Web3 yang sesuai dan terjangkau baik secara teknologi maupun finansial bagi masyarakat secara umum.
“Ketika berbicara mengenai metaverse, pandangan masyarakat di Indonesia saat ini masih skeptis, dengan fokus kepada tantangan akses internet yang belum merata, jargon yang tidak mudah dipahami, dan akses perangkat keras yang belum terjangkau. Melihat bahwa banyaknya orang yang baru-baru ini terhubung pertama kali dengan internet dan berbagai macam layanan seperti sosial media, uang elektronik, dan gim melalui alat mobile, kami akan hadir dengan strategi mobile-first yang dapat mengakomodasi smartphone yang sederhana sekalipun. Sehingga, diharapkan pendekatan ini akan membuka akses pada manfaat sosial dan ekonomi yang ditawarkan oleh metaverse, bagi seluruh lapisan masyarakat, baik di Indonesia maupun dunia,” terang Barry.
Untuk mendukung layanannya tersebut, Jagat telah menggandeng perusahaan kecerdasan buatan (AI) Advance Intelligence Group, dan platform metaverse asal Singapura Utown. (*AMBS)
Discussion about this post