youngster.id - Perusahaan e-commerce Blibli (PT Global Digital Niaga Tbk) membukukan pendapatan bersih sebesar Rp16,7 triliun, bertumbuh 14% dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp14,7 triliun. Kenaikan pendapatan ini terutama dikontribusi oleh segmen Institusi dan segmen Toko Fisik.
Selain itu, take rate meningkat dari 5,1% menjadi 6,9%, sehingga laba bruto Blibli meningkat 37% menjadi Rp3,3 triliun di tahun 2024.
“Kinerja operasional kami terus membaik dengan penurunan rugi operasional sebesar 34% y.o.y pada tahun 2024, didorong oleh ekspansi take rate yang mencapai 7,6% pada kuartal keempat tahun 2024 serta penurunan beban operasional konsolidasi. Tren peningkatan marjin membuat kami siap untuk pertumbuhan yang lebih baik di masa mendatang,” kata Ronald Winardi, CFO Blibli, dikutip Selasa (1/4/2025).
Perusahaan yang menaungi Blibli, Tiket.com, Ranch Market dan Dekoruma ini mencatakan kinerja segmen Ritel 1P mengalami penurunan 33%, dari Rp6,4 triliun menjadi Rp4,3 triliun. Namun untuk ritel 3P naik 23% menjadi Rp1,4 triliun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1,1 triliun.
Segmen Institusi mencatatkan kenaikan pendapatan yang signifikan, yaitu sebesar 89% menjadi Rp5,7 triliun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp3 triliun. Sedangkan pendapatan di segmen Toko Fisik bertumbuh 28% menjadi Rp5,4 triliun dibandingkan tahun lalu sebelumnya Rp4,2 triliun.
CEO & Co-Founder Blibli Kusumo Martanto mengatakan, meskipun menghadapi tantangan, ketidakpastian ekonomi, dan perubahan dinamika pasar selama setahun, pihaknya tetap disiplin dan berfokus pada apa yang paling dipahami: memberikan nilai kepada pelanggan.
“Dengan memanfaatkan peluang utama, memperkuat sinergi, dan mendorong inovasi yang bermakna, kami telah memperkuat ketahanan seluruh ekosistem kami. Sasaran kami selalu jelas—memberikan pengalaman berbelanja yang relevan tanpa hambatan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya hidup pelanggan yang terus berkembang,” kata Kusumo, dikutip Selasa (1/4/2025).
Menurutnya, salah satu inisiatif yang menonjol adalah investasi strategis dalam penerapan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan pembelajaran mesin (machine learning/ML). Langkah ini telah meningkatkan kinerja produk dan operasional secara signifikan dengan meningkatkan interaksi pembeli-penjual, menyempurnakan penargetan pelanggan, mencapai efisiensi biaya, dan menyederhanakan penemuan produk.
Inisiatif strategis lainnya adalah integrasi Dekoruma ke dalam ekosistem, yang memposisikan Blibli secara menguntungkan untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat di pasar home and living di Indonesia, khususnya di segmen berpenghasilan menengah.
“Dengan memiliki berbagai platform di bawah satu ekosistem, kami memperoleh keunggulan kompetitif yang tahan lama melalui fleksibilitas penjualan silang. Kami tetap berkomitmen untuk terus unggul dalam lingkungan yang sangat kompetitif,” tutup Kusumo. (*AMBS)
Discussion about this post