youngster.id - Belakangan ini dompet digital menjadi bagian baru dalam transaksi keuangan di masyarakat. Bahkan penetrasi pasar dari layanan financial keuangan ini sangat cepat. Mereka hadir mulai dari transaksi belanja online hingga belanja di pasar tradisional. Siapkah yang jadi pilihan masyarakat Indonesia ?
Survei Ipsos Indonesia terkait penggunaan dompet digital di Tanah Air selama pandemi Covid-19 menunjukkan tren penggunaan aplikasi e-wallet. Mengacu temuan Ipsos untuk Asia Tenggara pada bulan September lalu, selama pandemi COVID-19 ada peningkatan % masyarakat Indonesia yang menggunakan pembayaran non-tunai/cashless payment.
“Sejak dua tahun lalu, Ipsos sudah melihat adanya tren penggunaan aplikasi e-wallet atau dompet digital di Indonesia. Hal ini selaras dengan Ipsos Marketing Summit ‘Indonesia Next Cashless Society’ yang kami adakan pada bulan Januari 2020,” kata Soeprapto Tan Managing Director Ipsos Indonesia dalam keterangannya Kamis (5/11/2020).
Dia memaparkan, hasil riset Ipsos menunjukkan ShopeePay berada di urutan pertama dengan 48% dari total pengguna dompet digital di Indonesia. Setelah itu, OVO menyusul dengan porsi 46%, GoPay 35%, DANA 26%, dan LinkAja 16%.
Berdasarkan nilai transaksi, ShopeePay juga mencatatkan transaksi tertinggi dalam tiga bulan yakni 29% dari total nilai transaksi e-wallet di Indonesia. Kemudian ada OVO dengan nilai transaksi 27%, GoPay 22%, DANA 14%, dan LinkAja 7%.
Dari pangsa pasar nilai transaksi, ShopeePay masih menjadi merek dompet digital yang mencatatkan pangsa pasar nilai transaksi terbesar. Dompet digital yang baru diluncurkan pada pertengahan 2020 ini memiliki pangsa pasar 32%dari total nilai transaksi dompet digital di Indonesia, disusul oleh OVO 25%, GoPay 21%, DANA 14%, dan LinkAja 8%.
Adapun pada jenis penggunaan dompet digital, ShopeePay lebih banyak digunakan untuk pembayaran e-commerce. GoPay lebih banyak digunakan untuk belanja di toko dan belanja di restoran melalui aplikasi transportasi online, serta transaksi aplikasi transportasi online itu sendiri.
Perusahan riset global ini mendapati untuk Ovo, pengguna lebih sering menggunakan untuk belanja di restoran secara langsung, sedangkan DANA lebih sering digunakan untuk belanja di mal secara langsung, membayar tagihan, dan belanja di toko secara langsung.
Untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna terhadap suatu merek dompet digital, Ipsos in Indonesia menggunakan skala 1 – 10 dalam survei, dengan nilai 1 untuk sangat tidak puas dan nilai 10 untuk sangat puas.
Adapun variabel yang digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna adalah kemudahan penggunaan, kemudahan isi saldo/top up, real time, tawaran promosi, dan banyaknya merchant offline ataupun online.
Hasil survei menunjukkan ShopeePay memiliki tingkat kepuasan 82%, diikuti Ovo 77%, Gopay 71%, Dana 69%, dan LinkAja 67%.
STEVY WIDIA
Discussion about this post