youngster.id - Program akselerasi inovasi teknologi iklim (climate-tech) dan edukasi untuk memperbanyak talenta di bidang pekerjaan hijau (green jobs), Climate Innovation Acceleration (CIA) 2024 akan digelar. Inisiatif ini merupakan kolaborasi antara Ecoxyztem Venture Builder dan Greeneration Foundation, dengan dukungan dari HSBC Indonesia.
Dengan target melibatkan lebih dari 3.000 mahasiswa di 7 kota besar di Indonesia dan memberikan pendampingan serta akses pasar kepada 30 startups (Ecopreneurs), program CIA akan menggelar Roadshow ke kota-kota besar, seperti Medan, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Makasar, dan Jakarta, dari Januari hingga Maret 2024. Percepatan inovasi iklim menjadi krusial menjelang pencapaian target suhu pemanasan global maksimal 1,5 derajat Celsius pada tahun 2030 sesuai Perjanjian Paris.
Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Laksmi Dhewanthi mengatakan, melalui program Climate Innovation Acceleration, diharapkan solusi dan inovasi dari mahasiswa dan startup climate-tech dapat mendukung aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, sejalan dengan target Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) 2030.
“KLHK memastikan Indonesia serius dalam menangani perubahan iklim. Program CIA diharapkan menjadi solusi dan inovasi yang muncul dari mahasiswa dan startup climate-tech. Solusi yang ada kami harapkan dapat berkontribusi dalam mendukung aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang sejalan dengan target Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) 2030,” ujar Laksmi, Kamis (18/1/2024).
Mengambil tema “Building Climate-Tech Ecosystem to Accelerate Ecopreneurs in Reaching ENDC Target by 2030″ program CIA 2024 yang selain berupa roadshow ke 7 kota besar, juga meliputi kegiatan akselerasi dan implementasi, hingga pameran dampak (impact exhibition) pada akhir program.
Program CIA telah mendapatkan dukungan dari 25 komunitas, gerakan, dan organisasi pemungkin (enabler) yang mendorong kolaborasi berkelanjutan. Antara lain World Cleanup Day Indonesia, Society of Renewable Energy (SRE Indonesia), Ikatan Mahasiswa Teknik Lingkungan Indonesia (IMTLI), Koalisi Ekonomi Membumi (KEM), Bicara Udara, dan PemimpinID.
“Ini adalah langkah awal yang sangat positif, karena kecepatan solusi permasalahan lingkungan harus tumbuh lebih cepat dari pada permasalahannya,” kata Mohamad Bijaksana Junerosano, President Director dari Ecoxyztem.
Presiden Direktur HSBC Indonesia Francois de Maricourt mengatakan, dalam 140 tahun perjalanan kami di Indonesia, HSBC selalu mendukung para pengusaha dengan menjadi bank yang melayani aktivitas perdagangan mereka.
“Kami menjadi saksi bagaimana dunia usaha berevolusi untuk terus tumbuh. Kini kita melihat ke depan, sebuah era dimana inovasi dan teknologi digital memegang peranan kunci, termasuk juga untuk melawan perubahan iklim. Itulah sebabnya HSBC sepenuhnya mendukung program Climate Innovation Acceleration,” katanya.
Selain program pendampingan, startup berkesempatan mendapatkan dana implementasi proyek senilai Rp450 juta dan akses kerja sama dengan penyedia fasilitas publik. Program CIA juga membuka kesempatan bagi mahasiswa menjadi XYZ Campus Ambassador untuk mengkomunikasikan ide-ide Ecopreneurs di kampus.
“Kami siap mendukung kesuksesan program CIA. Dengan semangat membuka lebih banyak jendela kesempatan di sektor sustainability, kita akan bisa menemukan lebih banyak lagi Ecopreneurs, Eco Campaigner, dan Eco Changemaker untuk masa depan Indonesia,” imbuh Novita Natalia, Co-founder Bicara Udara.
STEVY WIDIA
Discussion about this post