Sabtu, 27 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home Headline

Dalam 2 Tahun Terakhir, 11 Startup Indonesia Gulung Tikar

31 Desember 2024
in Headline
Reading Time: 5 mins read
startup

Startup HealthTech dan Life Sciences di Asia Tenggara Mendapat Pendanaan Terendah dalam 7 tahun (Foto: Ilustrasi)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Inovasi dan kreativitas anak muda telah melahirkan banyak hal. Salah satunya usaha rintisan atau startup. Namun, ternyata, inovasi saja tak cukup untuk eksistensi dan kesuksesan sebuah startup. Faktor seperti validasi pasar, manajemen keuangan, eksekusi strategi, hingga respons terhadap krisis eksternal, memainkan peran penting dalam kesuksesan sebuah startup.

Faktor tersebut juga berperan besar dalam merontokkan sejumlah startup di Tanah Air. Dalam dua tahun terakhir, setidaknya ada 11 startup yang gulung tikar. Pada tahun 2023, setidaknya ada enam startup yang tutup, yaitu: PegiPegi, Rumah.com, JD.ID, CoHive, Tumbasin, dan BukuKas. Berikut daftarnya:

  1. PegiPegi

PegiPegi merupakan situs penyedia layanan pemesanan dan pembelian tiket (online travel agent/OTA), PegiPegi secara resmi mengumumkan telah tutup per tanggal 11 Desember 2023, setelah beroperasi selama 12 tahun.

Penutupan PegiPegi ini diumumkan melalui laman resmi PegiPegi.com. “Hampir genap 12 tahun menjadi solusi travel kamu merupakan pengalaman yang tak tergantikan bagi Pegipegi, namun dengan berat hati, hari ini per tanggal 11 Desember 2023 Pegipegi harus pamit,” bunyi pengumuman tersebut.

  1. Rumah.com

Platform marketplace properti Rumah.com, yang berada di bawah naungan PropertyGuru, resmi ditutup layanan per 1 Desember 2023.

CEO PropertyGuru, Hari V. Krishnan, menyatakan bahwa keputusan ini tidak mudah, namun langkah ini diambil untuk fokus pada strategi lain di pasar internasional. Terima Kasih telah menjadikan Rumah.com sebagai portal properti andalan selama lebih 10 tahun. Mulai tanggal 1 Desember 2023 kami akan berhenti beroperasi,” kata Hari dalam keterangan resminya.

Menurut Hari, perusahaan akan memberikan dukungan kepada para karyawan yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) serta membantu selama masa transisi.

  1. JD.ID

Platform belanja online alias e-commerce JD.ID mengumumkan tutup permanen atau berhenti beroperasi di Indonesia pada 31 Maret 2023. Langkah ini merupakan bagian dari strategi induk perusahaannya, JD.com, untuk berfokus pada logistik dan jaringan rantai pasok lintas negara. Meski pernah menjadi salah satu pemain besar di industri e-commerce Indonesia, keputusan ini menandai berakhirnya perjalanan JD.ID di pasar lokal.

  1. CoHive
Baca juga :   Investree Kembali Pasarkan Sukuk Ritel Seri SR014

Startup penyedia ruang kerja bersama (co-working space) yang berada di bawah PT Evi Asia Tenggara, CoHive, dinyatakan pailit atau bangkrut oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 18 Januari 2023.

Berdiri sejak 2015 sebagai EV Hive, CoHive sempat menjadi pilihan utama bagi banyak startup dan freelancer di Indonesia. Namun, pandemi dan perubahan pola kerja membuat permintaan terhadap ruang kerja bersama menurun drastis, mengakibatkan mereka tidak mampu melanjutkan operasional.

CoHive sendiri menyebut pihaknya telah mencari solusi, tetapi kondisi membuat perusahaan tidak dapat bertahan lebih lama. “Bisnis kami telah berhenti, beberapa lokasi kami telah diambil alih oleh tuan tanah, terutama CoHive 101, stand terakhir kami,” tulis CoHive dalam pernyataannya.

  1. Tumbasin.id

Startup penyedia jasa penjualan sayuran hingga buah-buahan Tumbasin.id mengumumkan menutup operasional pada 2 Mei 2023 akibat masalah keuangan. Keputusan penutupan operasional Tumbasin disampaikan melalui akun Instagram.

CEO dan co-founder Tumbasin, Bayu Mahendra Saubig kemudian memberikan pernyataan bahwa perusahaan menghadapi tantangan keuangan yang tidak dapat diatasi. “Dengan berat hati, kami harus mengumumkan bahwa perusahaan akan mengajukan pailit,” kata Bayu dalam pernyataan di laman LinkedIn.

  1. BukuKas

Aplikasi pencatatan keuangan BukuKas menutup operasionalnya pada 26 Mei 2023. BukuKas adalah bagian dari Lummo, startup software-as-a-service. Pada Januari 2022, Lummo mengumumkan pendanaan seri C senilai Rp1,14 triliun dari investor startup Tiger Global dan Sequoia Capital India. Termasuk dari Jeff Bezos lewat Bezos Expedition.

Pembentukan Lummo sebagai induk dari Bukukas adalah kelanjutan dari ekspansi startup tersebut ke bisnis penyedia layanan toko online, yang berganti nama dari Tokko menjadi LummoShop.

Efek tech winter masih berlangsung di tahun 2024. Setidaknya ada lima startup di Indonesia yang gulung tikar. Mereka adalah Zenius, Ula, TaniFund, Investree, dan GetPlus. Berikut daftarnya:

  1. Zenius

Zenius (Zona Edukasi Nusantara) merupakan salah satu pelopor platform pendidikan online di Indonesia, yang menyediakan layanan pendidikan interaksi menggunakan format video berbahasa Indonesia.

Baca juga :   Dorong Digitalisasi Bisnis Pengusaha Kecil, Investree Hadirkan Akademi UMKM

Pada awalnya, startup ini sukses menarik perhatian masyarakat Indonesia. Buktinya, Zenius berhasil mendapatkan total 20 juta pengguna pada tahun 2020. Selain menyediakan layanan online, Zenius juga mengakuisisi jaringan bimbingan belajar Primagama.

Namun, operasional bisnis Zenius tidak berjalan mulus seperti yang diharapkan. Pengguna layanan ini terus menurun hingga pada November 2023 hanya mencatatkan 4,1 juta pengguna saja. Pada awal tahun 2024, salah satu mitra Zenius, yakni Primagama, akhirnya mengumumkan penutupan operasional startup ini efektif per tanggal 31 Januari 2024.

  1. Ula

Perusahaan rintisan B2B dagang asal Indonesia, Ula, telah resmi menutup operasionalnya setelah beberapa kali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada karyawannya. Padahal, beberapa tahun lalu Ula sempat menjadi buah bibir lantaran berhasil menggaet investor kelas kakap, seperti Jeff Bezos. Ula meraup pendanaan Seri B senilai US$80 juta pada 2021 dari sekelompok investor, salah satunya Bezos Expeditions.

Ula sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di sektor pemenuhan barang dagangan untuk UMKM, seperti toko kelontong atau warung sederhana. Namun startup ini mengumumkan tutup pada akhir Februari 2024 karena mengalami kesulitan keuangan yang berdampak pada operasional bisnisnya.

  1. TaniFund

Perusahaan peer-to-peer lending (P2P) di bawah bendera PT Tani Dana Madani Indonesia, TaniFund, ini tidak beroperasi lagi di Indonesia karena izin usahanya telah dicabut oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per tanggal 3 Mei 2024. Hal tersebut disebabkan oleh perusahaan tidak mampu memenuhi ekuitas minimum dan tidak melaksanakan rekomendasi pengawasan dari OJK.

Sebelumnya, OJK sudah melakukan langkah-langkah pengawasan dan memberikan sanksi administratif secara bertahap kepada TaniFund sebelum mencabut izin usahanya secara resmi.

Namun, pihak TaniFund tidak kunjung menyelesaikan permasalahan yang ada sampai dengan batas waktu yang sudah ditentukan. Akhirnya, OJK mencabut izin usaha pinjaman dana ini melalui Surat Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-19/D/06/2024.

  1. Investree

Fintech peer-to-peer lending lain yang tutup pada tahun 2024 karena izin usahanya dicabut oleh OJK adalah Investree. Alasannya, Investree melanggar ekuitas minimum serta ketentuan lainnya yang telah diatur dalam Peraturan OJK Nomor 10/POJK/05/2022 tentang Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI). Selain itu, kinerja Investree juga semakin memburuk yang bisa mengganggu operasional dan pelayanannya kepada masyarakat.

Baca juga :   Pagelaran Tangsel With Love, Populerkan Batik Tangsel

Akhirnya, pada 21 Oktober 2024, OJK menutup izin usaha perusahaan dengan nama resmi PT Investree Radhika Jaya melalui Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-53/D.06/2024.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Agusman, menyatakan bahwa mantan CEO PT Investree Radika Jaya, Adrian Asharyanto, ditetapkan sebagai tersangka. Adrian juga masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

“Terkait tindak lanjut proses penegakan hukum dugaan tindak pidana sektor jasa keuangan oleh Eks CEO PT Investree Radika Jaya (Investree), Adrian Asharyanto alias Adrian Gunadi telah ditetapkan sebagai tersangka dan telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang,” kata Agusman.

  1. GetPlus

GetPlus merupakan perusahaan di bawah naungan PT Global Poin Indonesia yang menyediakan program loyalti berupa cashback serta hadiah menarik setiap bertransaksi di merchant mereka. GetPlus memiliki aplikasi multi-brand reward program yang memberikan poin dan keuntungan dari transaksi belanja. Pengguna bisa menukar poin dengan voucer pembelian makanan dan minuman, produk elektronik dan investasi, maupun ratusan reward lainnya.

Namun, pada awal Desember 2024, manajemen GetPlus melalui Instagram resminya mengumumkan bahwa perusahaan mereka tidak lagi beroperasi mulai tanggal 6 Desember 2024.

Padahal pada Januari 2024 GetPlus meluncurkan layanan baru berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). GetPlus menggandeng anak usaha Blibli yakni Supra Boga Lestari yang menaungi toko ritel Ranch Market dan Farmers Market. Layanan yang diberi nama Retail Media Network itu menawarkan iklan berteknologi AI dengan first party data yang akan menampilkan iklan dipersonalisasi secara real time dan terukur. (*AMBS)

 

Tags: BukuKasCoHiveGetplusInvestreeJD.IDpegipegiRumah.comTaniFundUlaZenius
Previous Post

CIMB Niaga Permudah Traveler Nikmati Liburan Akhir Tahun

Next Post

Operasikan Command Center, Lintasarta Antisipasi Lonjakan Trafik Data di Libur Nataru 2024

Related Posts

pendanaan Fintech
Headline

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
0
TaniFund
News

OJK Cabut Izin Usaha TaniFund

13 Mei 2024
0
GetPlus Retail Media Network
News

Optimalisasi ROAS, GetPlus Luncurkan Retail Media Network Berbasis AI

16 Januari 2024
0
Load More
Next Post
Command Center Lintasarta

Operasikan Command Center, Lintasarta Antisipasi Lonjakan Trafik Data di Libur Nataru 2024

Pasar Kripto

Transaksi Aset Kripto di Indonesia Tembus Lebih Rp556,53 Triliun di Tahun 2024

Bappebti

Sebanyak 1.046 Domain Situs Web Entitas PBK Ilegal Diblokir Bappebti

Discussion about this post

Recent Updates

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version