Danamon Gandeng Doku Luncurkan Dompet Digital

(ki-ka) Consumer Lending and E-Channel Head Bank Danamon Djamin Nainggolan, Direktur SME, Consumer Banking dan Branch Network Bank Danamon Michellina Triwardhany, CEO Doku Thong Sennelius dan Ricky Richmond Senior Vice President of Consumer Product Doku. (Foto: Stevy Widia/Youngster.id)

youngster.id - Melihat kebutuhan gaya hidup digital di masyarakat, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) menggandeng PT Nusa Satu Inti Artha (Doku) meluncurkan dompet digital bernama D-Wallet. Aplikasi untuk smartphone ini sekaligus mensasar mereka yang belum memiliki rekening bank.

“Layanan D-Wallet menjawab gaya hidup masyarakat saat ini yang lebih memilih berbelanja dan melakukan transaksi secara digital. Dengan D-Wallet, masyarakat lebih leluasa dan nyaman melakukan transaksi elektronik, termasuk merek ayang tidak punya rekening perbankan atau kartu kredit,” ucap Michellina Triwardhany, Direktur SME, Consumer Banking dan Branch Network Bank Danamon, Selasa (13/3/2018) di Menara Danamon, Jakarta.

Wanita yang akrab disapa Dhany itu menegaskan, langkah inisiatif ini juga mendukung gerakan non-tunai yang ditetapkan pemerintah. “Layanan ini adalah bagian dari komitmen Bank Danamon untuk meningkatkan kualitas layanan sekaligus memberikan nilai tambah bagi nasabah maupun masyarakat luas. Serta menambah akses terhadap layanan perbankan bagi yang belum mendapatkannya,” katanya.

Sementara itu Consumer Lending and E-Channel Head Bank Danamon Djamin Nainggolan mengungkapkan data bahwa, dari penduduk Indonesia baru 36% yang memiliki rekening bank. Menariknay 45% diantarnya adalah pengguna smartphone, dan 24% diantanya adalah pengguna uang tunai.

Karena itu Djamin yakin, dengan D-Wallet akan dapat menggaet pengguna smartphone dan uang tunai. Dia bahkan menargetkan, jumlah pengguna D-Wallet bisa mencapai satu juta dalam lima tahun. “Tetapi kami berusaha (capai target) lebih cepat dari itu,” ujarnya.

Dia menambahkan, dalam jangka menengah-panjang, pengguna D-Wallet diharapkan menjadi nasabah Bank Danamon. “Dengan banyaknya benefit yang ditawarkan, seharusnya bisa lebih banyak lagi menggarap nasabah baru,” kata dia. Adapun, benefit yang ditawarkan yakni voucher kuliner, produk investasi, dan belanja online di e-commerce yang sudah bekerja sama dengan Doku.

D-Wallet ini pun menyediakan fitur tarik tunai (cash out) melalui mitra minimarket dan layanan transfer dana ke pengguna lainnya. Itu sebabnya, ada proses Know Your Costumer secara elektronik (e-KYC) menggunakan Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) dan swafoto. D-Wallet pun menawarkan layanan isi ulang (top up) tunai di Alfamart, Alfamidi, Lawson dan Dan+Dan. Bagi yang memiliki rekening, top up bisa dilakukan melalui Bank Danamon dan dikenai biaya untuk bank lainnya.

Bahkan, rencananya e-KYC bakal diadopsi untuk membuka rekening di Bank Danamon. “Masih dalam proses permintaan izin ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” ujar Djamin.

Fitur lain yang ditawarkan D-Wallet yakni pembayaran tagihan seperti Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Melalui D-Wallet, pengguna juga bisa membeli pulsa.

Adapun, pengguna D-Wallet dibagi menjadi dua kategori yakni reguler dan premium. Untuk reguler maksimal saldo yang bisa dimiliki Rp 1 juta. Lalu, premium maksimal saldonya Rp 10 juta dan bisa melakukan transfer dana ke rekening Bank Danamon ataupun bank lainnya. “Setiap transaksi melalui D-Wallet harus menggunakan PIN, untuk menjaga keamanan,” tutur dia.

Senior Vice President of Consumer Product Doku Ricky Richmond menyatakan, kolaborasi ini merupakan langkah awal. “Loan kami jajaki, kan Bank Danamon ada Kredit Tanpa Agunan (KTA) mungkin kami akomodasi lewat aplikasi,” ujarnya.

Menurut dia, kerja sama seperti ini akan menjadi tren mengingat jumlah uang elektronik meningkat drastis dari 52 juta menjadi 113 juta sepanjang 2017. Adapun, saat ini Doku sudah bekerja sama dengan sekitar 800 merchant besar dan 20 ribu pedagang online di media sosial. Jumlah penggunanya mencapai sekitar 1,9 juta, dengan transaksi sebanyak 1,8 juta kali dalam setahun.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version