youngster.id - Sebagai negara agraris keberadaan petani merupakan tulang punggung kesinambungan pangan Indonesia. Belakangan ini perkembangan pertanian mulai mendapat perhatian, terutama dari kalangan anak muda. Mereka berusaha mengintegrasikan informasi pertanian ke seluruh Nusantara lewat teknologi.
Data Badan Pusat Statistik menyebut jumlah tenaga kerja di bidang pertanian ada sekitar 48 juta jiwa. Namun dari jumlah tersebut hanya sedikit yang memiliki akses pada pengetahuan pertanian. Padahal dengan pesatnya penetrasi internet dan pertumbuhan pengguna telepon mobile yang tinggi, mestinya informasi jadi semakin mudah didapat.
Berangkat dari kondisi tersebut, hadir SobatTani, sebuah aplikasi mobile yang dibuat dengan tujuan menjembatani petani Indonesia dengan informasi mengenai kegiatan pertanian. Platform berbasis Android ini dibangun oleh Rio Reyno Elia, Yogie Setiafriawan, dan Daniel Fanny Judika.
“Kami ingin turut meningkatkan taraf hidup petani Indonesia. Oleh karena itu, kami membangun aplikasi yang bertujuan untuk mencari, menghubungkan, dan mempercepat pertukaran informasi antarpetani, pemerintah, retailer, dan juga pihak swasta secara digital,” ungkap Daniel yang bertindak sebagai CTO SobatTani kepada youngster.id.
Daniel mengungkapkan, aplikasi ini dibangun berdasarkan evaluasi dari hasil interaksi mereka dengan para petani. “Kami ingin mengubah cara petani mendapatkan informasi dari setiap pihak dengan cepat, tepat, dan relevan. Dengan begitu, SobatTani menjadi media untuk mendapatkan akses ke informasi dan semua pihak yang terkait dengan dunia pertanian,” paparnya
Menurut dia, aplikasi yang diluncurkan sejak Januari 2016 ini menyasar pihak-pihak yang secara intens berinteraksi dengan petani dan signifikan dalam penyebaran informasi. Antara lain petani itu sendiri, penyuluh pertanian, perusahaan yang bergerak di bidang pertanian, akademisi, serta masyarakat umum sebagai konsumen.
“Sumber informasi bisa berasal dari teman petani, penyuluh pertanian, toko, pertanian, pihak swasta dan akademisi. SobatTani hadir untuk menjembatani pertukaran informasi antar pelaku dunia pertanian, “ lanjut dia.
Meski aplikasi di dunia pertanian masih terbilang sedikit, Daniel optimistis mereka mampu membawa SobatTani sebagai media untuk ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani Nusantara.
“Sesuai tujuan awal kami sebagai penghubung dunia pertanian Indonesia, kami ingin informasi melalui SobatTani bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat dengan pertanian, eksistensi secara digital dari kita, oleh kita, untuk kita, sehingga meningkatkan produktivitas lingkungan pertanian, ketersediaan pangan terjaga, serta meningkatkan kesejahteraan manusia yang berkelanjutan,” ungkapnya.
Kesenjangan Informasi
Pemuda kelahiran Paniaran, 07 Maret 1992 ini mengungkapkan bahwa aplikasi ini lahir dari keprihatian mereka akan kehidupan para petani yang masih jauh dari kesejahteraan.
“Kami ingin membantu para petani memperoleh informasi mengenai kegiatan bertani mereka. Karena berdasarkan evaluasi dan kami berinteraksi dengan petani dan mengenal, kehidupan petani lebih dekat membawa kami pada sudut pandang yang berbeda tentang mereka. Tantangan petani selain perubahan iklim, adalah tata niaga yang belum berimbang dan harga panen yang fluktuatif. Kami melihat ada GAP informasi yang didapat antar petani. Informasi ini dapat berupa pengetahuan budidaya, solusi pengendalian hama penyakit, informasi cuaca, harga komoditi, asuransi pertanian dan akses langsung ke konsumen. Perbedaan informasi yang didapat oleh petani inilah yang membedakan cara mereka menjawab tantangan,” ungkap Daniel.
Untuk membangun aplikasi ini mereka pun merogoh kocek hingga terkumpul modal sekitar Rp 150 juta. Menurut alumni Binus ini, mengingat aplikasi ini terkait dengan dunia pertanian, maka fitur-fiturnya pun terkait dengan itu. Seperti Cari Sobat, merupakan fitur yang memberi informasi tentang permasalahan budaya tanaman.
Lalu fitur Tanya Sobat adalah forum diskusi dengan topik terkait masalah pertanian. Sedangkan fitur Pasar Sobat merupakan wadah sarana petani untuk mempromosikan serta menjual hasil komoditinya, baik sebagai pihak toko ataupun agronomis. Bahkan melalui fitur Sebaran (OPT) Penyakit Tanaman, user dapat mengetahui permasalahan yang sedang dialami oleh petani di sekelilingnya, misalnya hama.
Kemudian ada fitur Informasi Cuaca memberikan kondisi cuaca saat ini dan esok hari, sehingga petani dapat mengantisipasi dan mengoptimalkan budidaya tanamannya. Terakhir, Push Notification Services merupakan sarana promosi produk pertanian atau informasi pertanian kepada para user.
“Melalui fitur Forum Jual-Beli, petani dan pihak swasta lainnya dapat membuka peluang bisnis pertanian dengan jalur yang sangat cepat. Selain itu, informasi yang diperoleh pun akurat dan terpercaya karena pengguna aplikasi dapat berkomunikasi langsung dengan pihak terkait mulai dari soal ketersediaan, kualitas, harga, dan distribusi produk,” terang Daniel.
Aplikasi yang diluncurkan sejak Juni 2016 ini kini telah diunduh lebih dari 1.000 kali. Menariknya melalui fitur tersebut semua pihak terkait dapat saling bertukar informasi mengenai bidang masing-masing. Informasi tersebut diantaranya berisi mengenai agronomi, penggunaan pestisida, benih, pupuk, asuransi, pengolahan hasil pertanian dan sebagainya.
Sebagai contoh, pengguna dapat berbagi informasi tentang hama yang sedang mewabah sehingga petani lain dapat mengantisipasi hal tersebut. Selain itu, informasi juga dapat saling terkait dengan kalangan praktisi, akademisi maupun birokrasi.
“Sesuai tujuan awal kami, hadirnya aplikasi SobatTani sebagai penghubung dunia pertanian Indonesia. Kami ingin menjadi aplikasi nomer satu, terbesar yang bermanfaat serta disukai oleh pegiat pertanian Indonesia. Secara user experience dan kemudahan dalam penggunaan aplikasi, kami akan selalu mendengar apa yang dirasakan dan diinginkan oleh user tanpa mengorbankan visi dan tujuan aplikasi ini dibuat. Kami ingin menjadi platform pertanian terbesar dan terpecaya bagi perusahaan pertanian dalam menyampaikan teknologi dan solusi terbaru mereka kepada petani,” ucap Daniel.
Mempertahankan Bisnis
Daniel mengaku memiliki tujuan awal membangun aplikasi SobatTani sebagai penghubung dunia pertanian di Indonesia. Oleh karena itu, mereka berusaha untuk mempertahankan aplikasi ini meski belum mendapatkan investasi.
“Mungkin yang paling berat adalah mencoba mempertahankan bisnis ini agar tetap bisa maju dan tidak jalan di tempat. Kami terus melakukan inovasi dan juga tampil di beberapa event startup, presentasi ke beberapa investor untuk mendapatkan pendanaan untuk pengembangan SobatTani ini. Dan walaupun sampai sekarang kami belum mendapatkannya, kami akan tetap berusaha keras dan pantang mundur, “ kata Daniel.
Dia juga menyadari bahwa persaingan di dunia startup semakin ketat. “Yang pasti persaingan itu ada dan cara kami mengatasinya adalah dengan memberikan yang terbaik yang bisa kami berikan untuk membantu para petani dengan kemajuan teknologi digital saat ini, mencoba meng-cover seluruh masalah petani di lapangan melalui fitur-fitur yang kami sediakan di aplikasi SobatTani. Karena dengan fokus pada tujuan, kami bisa terus menjadi maju, “ tutur Daniel.
Mereka juga berkolaborasi dengan Kabartani.com. Hal itu, menurut Daniel, membuat jalur informasi dapat semakin kuat dan mudah diakses oleh para pengguna. “Kami juga akan mempersiapkan SobatTani sebagai e-commerce terbesar khusus untuk produk pertanian, dimana petani, retailer, perusahaan dapat melakukan proses jual beli secara aman dan terpercaya. Sehingga platform crowdfarming sebagai bagian dari SobatTani, petani yang tergabung di SobatTani akan mendapatkan akses investasi langsung dari konsumen,” paparnya.
Menurut Daniel, mereka mengusung semangat gotong royong sehingga aplikasi ini dapat terus berjalan dan senantias membantu para pegiat pertanian di Indonesia. Bahkan, dia optimistis SobatTani dapat bertahan sebagai media untuk ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia.
“Sesuai tujuan awal kami sebagai penghubung dunia pertanian Indonesia, kami ingin menjadi aplikasi nomor satu, terbesar, dan paling disukai oleh pegiat pertanian Indonesia. Informasi melalui SobatTani akan sangat bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat dengan pertanian, eksistensi secara digital dari kita, oleh kita, untuk kita, sehingga meningkatkan produktivitas lingkungan pertanian, ketersediaan pangan terjaga, serta meningkatkan kesejahteraan manusia yang berkelanjutan,” pungkasnya.
===================================
Daniel Fanny Judika Pisces Napitupulu
- Tempat Tanggal Lahir : Paniaran, 07 Maret 1992
- Pendidikan Terakhir : S1 Sistem Informasi Binus
- Produk : Aplikasi SobatTani
- Jabatan : CTO SobatTani
- Mulai Usaha : Januari 2016
- Modal Awal : Rp 150 juta
- Pengguna : sekitar 1.000 unduhan
======================================
FAHRUL ANWAR
Editor : Stevy Widia
Discussion about this post