youngster.id - Gangguan perdagangan global yang berkepanjangan mendorong laju permintaan layanan digital untuk memperkuat rantai pasokan. Dengan latar belakang ini, DBS meningkatkan upaya digitalisasi kemampuan pembiayaan, yang ditawarkan melalui platform perdagangan. Upaya ini diharpakan bermanfaat untuk lebih dari 15.000 Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di seluruh Asia sebelum akhir 2022.
Group Head of Ecosystems DBS Raof Latiff mengatakan, perusahaan dari semua sektor dan skala merasakan tekanan yang semakin meningkat untuk mengikuti perkembangan digital terbaru seraya berupaya mengatasi gangguan rantai pasokan global dan hambatan ekonomi yang sedang berlangsung.
“Untuk meringankan sebagian dari beban ini, kami terus memanfaatkan rangkaian besar solusi digital kami guna memberikan solusi pembiayaan terintegrasi dalam membantu bisnis mengatasi tantangan dan memperkuat ketahanan bisnis mereka,” ungkap Raof dalam keterangan pers, Kamis (19/5/2022).
Dia memaparkan, menurut DBS Digital Readiness Survey1, 97% bisnis di Asia-Pasifik mengisyaratkan bahwa mereka menghadapi tekanan eksternal untuk melakukan transformasi digital. Meningkatnya kerumitan rantai pasokan menjadi salah satu faktor pendorong perubahan. Kendati demikian, kecepatan perubahan di lingkungan makro dan bisnis, ditambah dengan tingginya biaya untuk mengadopsi teknologi baru, tetap menjadi hambatan digitalisasi yang sering dijadikan alasan.
Guna mendukung bisnis beradaptasi dengan situasi yang terus berubah, ditandai dengan gangguan perdagangan yang berkepanjangan dan ketegangan geopolitik, DBS akan meluncurkan lima kemitraan platform baru pada 2022.
Platform ini akan memiliki kemampuan pembiayaan rantai pasokan dan digital terintegrasi yang diharapkan dapat bermanfaat bagi UKM di seluruh Singapura, Hongkong, Tiongkok, India, dan Indonesia sebelum akhir tahun ini. Sektor yang akan diuntungkan oleh peluncuran platform digital ini termasuk e-commerce, logistik, dan komoditas. Sejak 2017, DBS telah meluncurkan 12 kemitraan platform digital dengan kemampuan pembiayaan dan pembayaran digital terintegrasi.
Saat ini, DBS bermitra dengan perusahaan anchor (perusahaan berbasis teknologi tinggi berkualifikasi) besar dan mapan di berbagai sektor, termasuk teknologi, media dan telekomunikasi, pakaian, produk konsumen, makanan dan pertanian, serta otomotif dan logistik, guna memberikan pilihan pembiayaan digital kompetitif ke jaringan pemasok dan atau distributor mereka melalui platform perdagangan digital. Pada 2021, DBS merangkul 45 anchor baru serta lebih dari 5.000 pemasok dan distributor melalui platform digital.
Sebagai bukti relevansi dari solusi pembiayaan digital DBS, lebih dari sembilan dari sepuluh transaksi keuangan rantai pasokan bank di seluruh Asia pada tahun lalu dilakukan melalui platform digital. Melalui upaya ini, DBS mencatat pertumbuhan pendapatan yang kuat dari ekosistem perdagangan, meningkat dua kali lipat secara tahunan pada 2021.
DBS juga menawarkan same-day supplier onboarding sejak 2019, sebuah proses pendaftaran pemasok ke dalam sistem perusahaan pada hari yang sama secara digital. Kemampuan digital lain, seperti, pinjaman intuitif (atau dipersonalisasi), manajemen kas dan layanan pembiayaan perdagangan, serta solusi valuta asing, juga memungkinkan bank untuk menyediakan pengalaman yang lebih disesuaikan dan mulus bagi nasabah korporasi.
Upaya kolektif ini sejalan dengan strategi bank untuk lebih mengatalisasi pengembangan dan adopsi platform perdagangan digital serta solusi pembiayaan digital dalam satu kemasan di seluruh industri untuk meningkatkan ketahanan rantai pasokan.
STEVY WIDIA