youngster.id - Startup Healthtech DoctorTool yang terpilih sebagai The Most Impactful Startups dalam NINJA Accelerator Program 2023, bersama Hear Me dan ParaKerja, memperkenalkan landscape healthtech Indonesia di acara Demo Day di kantor pusat Japan International Cooperation Agency (JICA) di Tokyo, Jepang, beberapa waktu lalu.
Dalam Demo Day ini juga didampingi oleh Angel Investment Network Indonesia (ANGIN) untuk melakukan presentasi dan memperkenalkan diri di depan seluruh pemangku kepentingan. DoctorTool khususnya memperkenalkan diri sebagai startup dalam bidang kesehatan atau healthtech, dengan fokus pada industri sistem informasi manajemen fasilitas kesehatan di Indonesia.
DoctorTool, sebagai salah satu cohort program NINJA Accelerator 2023, menyambut dengan antusias karena produknya telah terpilih. DoctorTool sendiri menawarkan ekosistem healthtech yang terdiri dari SIM Faskes, IoMT, dan aplikasi mobile untuk telemedicine. Dengan semua produk ini, tujuan utama DoctorTool adalah memberikan akses yang merata terhadap pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia.
Dalam presentasinya, Elisa Yoshigoe, Chief Commercial Officer & Co-Founder DoctorTool, menyoroti pendekatan progresif Indonesia dalam mengadopsi teknologi, khususnya dalam sektor kesehatan. Menurutnya, kondisi Indonesia yang merupakan market besar sudah sangat siap untuk bertransformasi digital.
“Terpilihnya DoctorTool untuk mempresentasikan bisnis di hadapan pemangku kepentingan JICA merupakan suatu kebanggaan bagi DoctorTool, karena hal ini menandakan bahwa kami dapat menjadi bagian dari visi dan misi JICA untuk Indonesia,” ucap Elisa, dikutip Jum’at (22/3/2024).
Dalam rangkaian acara di Tokyo, Jepang, DoctorTool menegaskan visi dan misi kesetaraan dalam bidang kesehatan, dengan fokus pada akses yang setara dan kualitas pelayanan yang sama untuk semua individu, di mana pun mereka berada. Melalui penyampaian visi dan misi ini, DoctorTool berharap dapat menemukan mitra yang berkomitmen untuk memperluas akses kesehatan dan mencapai kesetaraan yang diinginkan.
Sementara itu Ms. Yasuyo Okumoto, Senior Director, Economic Development Dept, JICA, menyatakan bahwa NINJA Accelerator kali ini merupakan program yang sangat kompetitif, mengingat hanya tiga dari 255 startup yang mendaftar yang berhasil terpilih. Keberhasilan dan pencapaian ketiga startup tersebut selama program ini menjadi kebanggaan baginya.
“Selama proses seleksi, kami melihat adanya kesamaan passion dengan ketiga startup terpilih dalam mengembangkan solusi di bidang kesehatan dan disabilitas. Melihat dampak yang dihasilkan oleh ketiga startup tersebut dalam bidang kesehatan dan disabilitas,” kata Okumoto.
Program Ninja Accelerator 2023 diselenggarakan oleh JICA yang menunjuk ANGIN sebagai Program Implementer di Indonesia. JICA merupakan lembaga pemerintah yang fokus pada pembangunan di negara-negara berkembang di bawah naungan Departemen Luar Negeri, yang telah aktif berkontribusi di Indonesia sejak tahun 1954 atau selama lebih dari 70 tahun.
Program NINJA Accelerator saat ini berfokus pada pengembangan startup di sektor kesehatan dan disabilitas, menciptakan keselarasan dengan berbagai proyek JICA di Indonesia yang berkaitan dengan penanganan COVID-19. Salah satu bentuk kontribusi JICA adalah dukungan terhadap upaya penanggulangan pandemi di Indonesia, seperti pengembangan kapasitas perawatan intensif melalui telemedicine serta proyek pengembangan kapasitas unit perawatan intensif (ICU) menggunakan teknologi telemedis selama pandemi.
STEVY WIDIA
Discussion about this post